Senja ✔

12. Dugaan

12: Dugaan

Senja pov

Ini....sudah beberapa hari dari masalah itu, masalah yang mungkin....tak ada habisnya saat aku mengenal dirinya.
Tidak, aku tidak menyalahkan dia hanya saja rencana semesta.

Semesta, apakah kali ini saatnya sang putri berhenti menunggu pangerannya datang? Atau sang putri harus pergi?

Kalau ditanya pergi atau bertahan?

Entahlah, ingin pergi tapi masih sayang, bertahan namun menyakitkan.

Tidak, tidak, kali ini tidak perlu memikirkan pergi ataupun bertahan, ini sudah menjadi garis hidupmu, Senja.

Lagi pula, aku sudah mulai melupakan semua masalah itu, tapi tetap saja, saat aku melihat kesedihan dan kebahagiaanku(Dean). Selalu sajaa mereka datang, bersarang lagi di kepalaku.

"Sen, lo mau ikut nggak,? Nyamperin Jia gue duga sih itu perbuataan dia sama temennya" kata Jeffrey. mengajak ku sekaligus membuyarkan lamunanku.

"Dugaan lo doang kali, tapi gue ikut deh" kataku kemudian berdiri dan mengekori Jeffry.

Kami menuju koridor seberang sana, tepatnya koridor kelas 10. Entah lah bisa saja dugaan Jeffry. benar, tapi menurutku bukan Jia ataupun temannya, pasti bukan.

Jeffry memanggil Jia lalu berjalan ke balkon  lantai dua, aku sih nggak mau ambil pusing, aku memilih untuk bersandar di pintu kelas Jia, 10 IPA 3.
Aku sedikit mendengar sih perkataan sepasang kekasih tersebut.

"Jia, kamu nggak DM aneh-aneh kan ke temen-temen aku?"

"Ya nggak lah kak, aku mana mungkin sih. Lagian kak aku tau walau Kak Jeff sering ngajak ribut tapi nggak main-main kalo soal temen"

"Kalo bukan kamu? Menurut kamu siapa?"

"Menurut dugaan gue sih, dia seorang secret admirer, perlu digaris bawahi SECRER ADMIRER pasti lo tau lah ya artinya. Biasanya sih kalo di korea-korea gitu kebanyakan fans yang nyerang pasti modelan anak rumahan yang cuma bisa ngedukung melalui vote, streaming, dan semacamnya. Kalau ada hal aneh yang pasti bakalan jadi kek terlalu emosional, bisa ngelakuin apa aja. Jadi ya, gue mikirnya dia cuma secret admirer yang jadi pemarah karena rumor"

Kalau kalian mau tau, aku lebih sering melamun saat kejadian itu, entah lah, mungkin ini sinyal dari hati dan otakku bahwa, mereka sudah lelah.

Jeffry. lagi, lagi, dan...lagi membuyarkan lamunanku ingin sekali marah tapi nggak mood buat marah, rumit.

"Je, gimana?" Tanyaku penasaran.

"Bukan Jianitha pelakunya, kalau melalui insting dia sih, salah satu secret admirer yang nggak bisa menerima elo" jawabnya menjelaskan, membuat ku berdehem pelan lalu melengos.

Jeffry diam saja, tak melakukan apapun, entah lah.

Aku duduk di bangku taman, tadinya sih pengin ke rooftop tapi jam segini panas, males banget sih harus panas-panasan, udah skincare-an mahal.

Ayo Senja fokus, aku mencoba untuk bersenandung kecil di bawah pohon yang teduh. Namun, gagal. Saat dia mulai melangkah mendekatiku.

Cowok itu main duduk di sebelah ku, tanpa permisi.

"Sen, gue rasa kita makin jauh ya, sejak kejadian itu" katanya memelas.

Cowok itu, Dean. Mencoba memegang tangan ku. Namun, aku menepis tangannya tidak keras. Ya, tapi mengapa dia mengaduh?

"Kita nggak jauh kok, perasaan lo aja kali" kataku mencoba tersenyum.

Kita jauh kok, gegara dia

"Jangan kayak..gini lagi ya.." katanya mencoba menenangkan diakhiri senyum.

Akh...meleleh aku mas

"Ayok, sekarang kita buktiin ke haters kalo kita itu nggak ada masalah" ucap Dean menarik tanganku berlarian menuju arah koridor.

"Ih Yan, lo mah ribet aja, kita pacaran aja belom" balasku, membuat cowok itu tertohok.

"Nanti kita pacaran".

Aku kemudian mulai melupakan masalah, kembali menjadi Senja Akhira yang lama.

Aku juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu ku, sampai bisa melupakan ini  semua, sampai bisa melewati ini semua. Sampai sejauh ini. Tenang saja, ini bukan akhir malah mungkin awal dari semua.

a/n:

Jadi si Jianitha

Ini...Jianitha atau Jia si cantik dari kelas 10 IPA 3, pacarnya waketu sama KETOS. Jangan macem-macem.