Hati ini, hari terakhir Nathan dan teman-temannya liburan dan akan segera meninggalkan new York untuk kembali melakukan aktivitas masing-masing. Di hari terakhir ini mereka memilih untuk mencari kesenangan masing-masing, Nathan berencana ingin berlibur berdua saja dengan pacarnya untuk hari terakhir sebelum mereka berpisah. Keduanya tampak sangat bahagia kayak pasangan kekasih yang akan selalu bersama dalam hidup. Padahal Nathan sudah memiliki istri dan akan segera memiliki seorang anak. Nathan memilih untuk pergi ke mall dan berkeliling di sana, berbelanja dan memainkan beberapa permainan yang ada di sana. Melissa terus saja memeluk lengan Nathan dengan erat membuat orang-orang yang melihat iri karena mereka tampak serasi.
" Sayang, mau ice crem " rengek Melissa
" Oke kita kesana aja sekalian makan siang, aku udah laper banget soalnya " ujar Nathan lembut
Melissa terus saja tersenyum dengan memandang wajah tampan kekasihnya, rasanya sangat bahagia bisa bertemu lagi setelah mereka LDR an gara-gara study masing-masing. Merasa di perhatikan terus menerus Nathan juga ikut memandang Melissa dengan senyum menawannya. Terlalu menikmati acara saling memandang membuat keduanya tak sadar jika makanan yang di pesan sudah datang.
" Kamu si mandangin aku jadi nggak tau kan kalo makanannya udah dateng " ujar Nathan pura-pura menyalahkan Melissa
" Enak aja nyalahin aku, ya lagian ngapain kamu ngikut-ngikut mandangin aku " kata Melissa tidak mau di salahkan
" Ih siapa juga yang mandangin kamu kepedean " sahut Nathan pura-pura cuek
" Terserah, aku mau makan aja laper " Melissa memang selalu mengalah jika sedang berdebat dengan Nathan, karena lelaki keras kepala itu tidak pernah mau mengalah
Nathan tampak terdiam sejenak, tiba-tiba ia kepikiran pada wanita yang ia tinggalkan sendiri di rumahnya. Ia mengingat semua kesibukan Keira saat di rumah dan ada waktu senggang. Wanita itu selalu sibuk bekerja saat tidak ada kegiatan, Keira tidak bisa diam di rumah dan menikmati waktu untuk bersantai.
"Apa dia sibuk kerja selama libur?" pikirnya
"Mikirin apa?" tanya Melissa, wanita itu memegang tangan Nathan lembut.
Nathan yang tiba-tiba di tanya langsung gelagapan, ia lupa jika Melissa orangnya sangat peka.
"Aku kepikiran kamu, ini kan hari terakhir aku disini. Besok kita akan pisah lagi." bohong Nathan
"Jangan berlebihan, nanti kita akan ketemu lagi saat aku ada waktu untuk liburan. Aku akan kembali ke Indonesia dan kira bisa menghabiskan waktu bersama lagi." kata Melissa agar Nathan tidak lagi bersedih.
"Janji kamu akan datang ke Indonesia? aku tunggu kamu ya." ujar Nathan semangat
"Iya, aku janji akan berkunjung ke Indonesia dan menghabiskan waktu bersama kamu."
Langit mulai gelap menandakan jika hari mulai malam, membuat semua orang pergi untuk beristirahat setelah melakukan kegiatan hari ini. Sebelum tidur Nathan memilih untuk berendam air hangat untuk menghilangkan rasa penat yang di rasakan.
***
Sudah tiga hari Keira dirawat di rumah sakit tapi Nathan tak kunjung pulang dari berliburnya, padahal ibunya sudah menelpon dan meminta agar anaknya itu segeralah pulang. Tapi Nathan selalu saja banyak alasan dan mengatakan tak mau pulang lebih dahulu karena tanggung. Selama di rumah sakit Keira di temani oleh ibu mertuanya kadang kakaknya juga datang bergantian untuk menemaninya. Meskipun tak ada sosok suami yang menemaninya di saat seperti ini tapi keira tetap merasa senang karena masih ada orang yang mau menemaninya dan memperhatikannya.
" Kei jangan ngelamun nanti kesambet loh " tegur Aruni saat melihat adiknya terus saja melamun
" Keira rasa nggak ada gunanya mempertahankan pernikahan ini kak " gumamnya lirih tapi masih dapat di dengar oleh Aruni. Mungkin wanita muda itu sudah tidak sanggup lagi dengan kehidupannya yang sekarang. Ia benar-benar rapuh dan tidak bisa merasakan apa artinya kehidupan. Hidupnya bersama Nathan lebih berat, daripada hidup bersama kedua orang tuanya yang selalu memaksa dirinya untuk bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnancy that brings suffering (Fizzo)
ChickLitBab lengkap ada di Fizzo, dijamin lebih seru, dan banyak yang di ubah setiap babnya " mencintai lelaki yang begitu tampan dan nyaris sempurna seperti mu adalah kesalahan besar bagiku. Tapi meskipun Cinta ini sangat tulus, aku cukup tau diri dan tida...