pregnancy that brings suffering (Fizzo)

bab 21

Pagi-pagi sekali keira meninggalkan apartemen Melissa, sebelum itu ia sudah menyiapkan sarapan untuk Melissa karena memberi tumpangan sebagai tanda terimakasihnya. Tepat di bawah piring ia sudah meninggal memo tanda terimakasih. Ia juga tidak lupa mengucapkan terimakasih karena sudah membelikan susu ibu hamil.

Melissa bangun saat alarm miliknya berbunyi, sudah jam enam tiga puluh. Waktu bangun dan memulai hari dengan senyuman, meskipun harusnya tidak sebagus biasanya. Namun awal menyambut hari harus tetap dengan tersenyum.

"Wah, Keira masak semua ini?" gumamnya saat melihat makanan sudah tertata rapi di atas meja.

Ketikan tangannya hendak mengambil makanan, penglihatannya tidak sengaja melihat kertas yang ada di bawah piring.

Note dari Keira

Selamat pagi kak Melissa, sebelumnya aku mau minta maaf karena nggak pamit terlebih dulu. Karena aku buru-buru, jadi aku hanya bisa pamit lewat note ini. Aku sudah masak untuk kakak, sebagai tanda terimakasih atas segalanya.

Aku akan pergi ke rumah orang tuaku, dan tidak akan kembali bersama kak Nathan. Kakak bisa hidup bahagia bersama kak Nathan, maaf karena kehadiran ku membuat semua kacau.

Dadah, hidup bahagia ya kak.

Salam dari Keira.

Melissa menutup mulutnya tak percaya, bagaimana bisa Keira pergi begitu saja karena dirinya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk melepaskan Nathan. Tapi sekarang Keira malah melepaskan Nathan untuk dirinya.

"Ini gila, kenapa Keira malah pergi begitu saja. Aku bahkan mau bilang kalau Nathan hanya untuk Keira, karena mereka sudah menikah dan akan punya anak." gumamnya tak percaya.

***

Kini hidupnya akan di mulai meskipun tak mudah Keira akan bekerja keras untuk memenuhi kehidupan calon anaknya tanpa mengemis pada lelaki yang membuangnya seperti seonggok sampah. Untuk hidup barunya Keira sudah membeli rumah sederhana dari tabungannya dan akan mulai mencari pekerjaan untuk menyambung hidup selanjutnya. Sebelum itu ia juga akan meminta restu dari keluarganya, meskipun ia akan mendapatkan kemarahan dan caci-maki dari kedua orangtuanya.

" Kenapa sepi, apa di rumah gak ada orang " gumamnya ketika sudah sampai di depan rumah, ia mencoba membuat pintu itu tapi tidak di kunci

" Kenapa gak di kunci " dengan heran Keira langsung membuka pintu semakin lebar

Matanya membelalak kaget ketika melihat orang tua dan dua kakaknya di ikat dan duduk di lantai. Keira semakin kaget ketika melihat seorang gadis yang sama persis dengan dirinya, bahkan mereka seolah berkaca hanya saja gadis itu tampak lebih cantik dengan pakainya yang sangat dibilang perfect. Keduanya saling memandang dengan keterkejutan masing-masing.

Brukk

Keira terdorong kebelakang saat tubuh wanita itu sudah memeluknya dengan sangat erat dan menangis. Entah apa yang terjadi yang jelas ia tak mengerti semua ini, keluarganya di ikat dan terduduk di lantai sedangkan ada orang-orang yang tak pernah ia kenal dan salah satunya sangat mirip dengan Keira.

" Kamu adikku Zamorra " ujarnya dalam tangis

" Aku keira, bukan Zamorra " aku Keira dengan lembut membuat gadis itu melepaskan pelukan mereka

" Kamu adalah adikku, kamu Zamorra Veronicca Singh adik kandung ku kau di cilik ketika usia mu baru delapan bulan, mereka orang yang selama ini memberikan penderitaan dua orang itu penculik mu " jelasnya dengan menunjuk ayah dan ibu Keira yang kini tertunduk

Keira merasa sangat terpuruk dan tak berdaya kali ini, masalah semalam belum bisa ia lupakan dan kesedihan masih sangat terasa di hatinya. Kini kebenaran tentang dirinya terungkap, kebenaran yang telah menjawab pertanyaannya selama ini. Jadi ia bukan anak kandung orang yang telah ia anggap sebagai orang tuanya, pantas saja selama ini ia tak pernah mendapat kasih sayang dan selalu dijadikan penghasil uang. Semua yang terjadi begitu menyakitkan air matanya bahkan tak berhenti sejak tiga hari yang lalu, semua ini membuatnya syok hingga Keira kehilangan kesadaran. Beruntung kakak kembarnya sigap menangkap Keira sebelum ia terjatuh ke lantai.