bab 14

44.1K 1.7K 57
                                    

Banyak orang meremehkan wanita hamil dalam hal pekerjaan, sampai-sampai mereka menolak menerima wanita hamil dengan alasan pekerjaan para wanita itu sangat lamban apalagi ketika hamil. Mereka terlalu memandang rendah wanita, tidak mau melihat seperti apa pekerjaan mereka dulu.

Ya, Keira tidak dapat pekerjaan setelah dua hari libur kuliah, semua tempat telah di datangi tapi mereka menolak. Sampai akhirnya dia berhenti di depan restoran China yang mencari karyawan. Kebetulan restoran itu milik Reno, lelaki yang sempat bertemu dengan dirinya beberapa Minggu lalu.

Kini keira di beri kepercayaan untuk menjadi kasir oleh Reno, dengan semangat empat lima Keira bekerja dengan senyum terum riang pada para pengunjung. Restoran China milik Reno memang ramai oleh pengunjung apalagi ketika musim liburan begini. Jadi Keira harus bersikap seramah mungkin untuk menyambut para pelanggan.

" Kei udah jam 13.30 nih, bukannya kamu juga harus kerja di tempat biasa?" Reno bertanya dengan membawakan keira segelas jus alpukat

" Oh iya, aku harus pergi keburu telat " ujar Keira baru sadar jika dirinya harus segera pergi

" Ehh eh ini jusnya di minum dulu " panggil Reno saat Keira akan pergi

Keira pun meminum jus yang di bawa Reno dengan cepat setelah habis dia pun pergi dengan mengucapkan terimakasih. Sepeninggalnya keira Reno terus menatap punggung wanita cantik itu dengan senyum tipis, rasanya berat ketika Keira selesai jam kerja dan peri untuk bekerja di tempat lain. Entah Kenapa saat melihat Keira ia terus saja tersenyum pada wanita hamil itu milik orang lain tapi kenapa ia juga ingin memilikinya.

" Mungkinkah aku mencintainya " gumam Reno dengan menunduk

"Tapi dia sudah memiliki suami, dan akan segera memiliki seorang buah hati. Ini mustahil, kenapa harus pada wanita hamil itu perasaan ku hadir. Ada banyak wanita di luar sana, namun kenapa harus Keira yang sudah memiliki suami." gumamnya begitu pelan.

Di tempat kerja biasanya Keira juga sangat di sibukkan dengan para pengunjung, mengingat posisinya sebagai pelayan, jadi ia harus bolak-balik dari meja yang satu ke meja yang lain. Meskipun lelah Keira terus bekerja dengan baik agar pengunjung tidak kecewa dengan pelayanannya, saking semangatnya kerja ia sampai lupa untuk beristirahat dan makan siangnya.

Keira terlalu semangat untuk bekerja dan menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan. Padahal sedang hamil, namun Keira tetap tidak bisa bersantai sebentar saja. Yang ia pikirkan sekarang, memiliki banyak uang untuk tabungan dirinya dan sang anak di masa depan nanti. Setelah melahirkan, Keira yakin jika Natha tidak akan mempertahankan pernikahan mereka. Jadi ia harus semangat untuk mencari uang,agar anaknya nanti tidak kekurangan.

"Akhirnya jam pulang, aku pengen cepet-cepet sampek rumah dan istirahat " gumam Keira setelah keluar dari tempat kerjanya

Kaki jenjangnya terus berjalan menyusuri jalanan dengan sesekali menatap langit untuk melihat taburan bintang disana. Tiba-tiba rasa sakit menyerang perutnya dengan sangat kuat, bahkan kepalanya ikut pening membuat kesadarannya mulai hilang. Beruntung tempat yang di laluinya ramai jadi orang-orang yang melihat langsung membantu untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Ketika sudah sampai di rumah sakit seorang gadis juga ikut dengan beberapa orang yang membawa Keira ke rumah sakit.

" Pak sebenarnya apa yang terjadi pada adik saya ?" Gadis itu bertanya dengan kawatir, dia adalah Aruni kakak Keira kebetulan ia juga pergi ke rumah sakit untuk menjenguk seorang teman

" Kami juga nggak tau neng, tiba-tiba aja tadi pingsan di pinggir jalan " jawab seorang lelaki berbaju merah

" Mbak ini tasnya, kami permisi dulu " Aruni segera mengambil tas adiknya

" Makasih ya pak udah bantuin adik saya " ucap Aruni dengan tulus

Setelah orang-orang itu pamit Aruni segera menghubungi keluarga Nathan lewat ponsel adiknya, dia lebih mengabari kuluarga Nathan dari pada orang tuanya. Karena ia tau jika orang tuanya tidak akan mempedulikan Keira dan malah akan memaki adiknya itu. Hanya dua puluh lima menit ibu Nathan sudah sampai di rumah sakit tempat Keira di rawat. Keduanya menunggu dokter yang tak kunjung keluar menangani Keira membuat kedua wanita itu semakin cemas.

pregnancy that brings suffering (Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang