bab 9

46.1K 1.7K 51
                                    

...

Ketika kehidupan yang di inginkan tak seperti prediksi sangat membuat sakit dan sesak pada dada

" Keiraa "

   Gadis yang tengah meringkuk di pojok kamarnya itu terhenyak kaget saat mendengar suara yang sangat keras menyadarkan dari lamunannya. Keira langsung mengangkat kepalanya saat pintu kamarnya di banting dengan keras.

" Kamu itu selain nggak guna juga bodoh ya ternyata, kalo saya nggak datang ke dapur pasti rumah saya ini sudah terbakar. Kalo nggak niat masak buat saya ya nggak usah masak atau kamu sengaja mau bakar rumah saya ? Pokoknya mulai sekarang kamu nggak usah masak lagi, kamu juga nggak perlu keliaran di rumah saya kalo pulang langsung masuk kamar ini dan nggak usah sentuh apapun. Saya nggak mau ambil resiko kalo nanti kamu buat saya rugi, wilayah kamu di rumah ini cuma kama yang kamu tempati aja nggak lebih " setelah mengatakan semuanya panjang lebar Nathan langsung meninggalkan Keira yang sudah kembali menangis dengan sesenggukan

   Perkataan Nathan yang kasar dan keras membuat gadis itu merasa tertekan dan membuat perutnya kram, akibat terus menangis dengan meratapi nasib buruk pada hidupnya selama hamil. Semakin lama keira merasa perutnya seperti di remas-remas dengan kuat, dan membuatnya tak sadarkan diri. Di rumah sebesar itu keira hanya tinggal bersama dengan Nathan, pembantu pasti tidak akan tau jika keira tengah kesakitan dan tak sadarkan diri. Untuk Nathan dia tidak akan perduli pada gadis itu meskipun tak melihat sang ibu istri tak keluar kamar.

   Malamnya tepat jam sepuluh malam, Keira tersadar dari pingsannya. Ingatannya kembali teringat dengan perkataan Nathan jika wilayahnya hanya di kamar yang di tempati. Untung kemarin dia membeli roti jadi dia mengganjal perut laparnya dengan sebungkus roti lalu meminum obat mual dari dokter. Ini sudah satu bulan, jadi obat yang lain dan vitamin sudah habis dan tidak bisa membelinya karena tak memiliki cukup banyak uang. Ingin meminta pada Nathan terlalu takut, dan tidak ingin di hina lagi mengingat lelaki itu sangat membencinya.

***

   Pagi ini keira ada jam kuliah pagi jadi harus buru-buru pergi ke kampus, untuk sarapan dia tidak berani untuk memasak lagi sejak kejadian di hari lalu. Lagi pula Nathan tidak menyuruhnya untuk memasak jadi dia tidak berani pergi ke dapur. Sebelum sampai di kamus gadis berparas cantik itu mampir ke warteg terlebih dahulu untuk mengisi perut. Jika tidak sedang mengandung pasti keira akan memilih untuk tidak makan agar uangnya tersimpan dengan aman di dalam dompet, tapi mulai saat ini uangnya akan terus berkurang karena harus membeli makanan.

" Sungguh malang nasibmu nak, ayahmu adalah anak orang kaya dan dia bahkan sudah memiliki perusahaan sendiri. Tapi kamu tidak bisa memakan makanan yang sehat, maafkan bunda ya nggak bisa beli makanan yang layak buat kamu. Tapi bunda janji setelah kamu lahir buanda akan berusaha untuk memenuhi semua keperluan kamu. Jadi kamu jangan rewel kalo bunda harus ajak kamu kerja keras biar dapat uang yang banyak untuk biaya hidup kita nanti "

   Keira terus berjalan dengan mengelus perutnya yang sedikit membuncit dengan sesekali mengajak anaknya berbicara. Hanya butuh waktu lima menit untuk sampai ke kampus setelah makan di warteg. Senyum merekah saat Keira melihat dua sahabatnya menunggu di depan pintu masuk kampus. Ketiganya langsung masuk dengan bergandengan tangan, suasana pagi hari kali ini membuat keira merasa tenang karena dua sahabat baiknya ada di sampingnya.

" Kei nanti kita jalan-jalan yuk udah rindu ngumpul bareng nih " ajak Vika

" Maaf ya aku nggak bisa " tolaknya dengan lembut

pregnancy that brings suffering (Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang