bab 19

44K 1.8K 24
                                    

Di meja sebelah jendela, dua pasang tengah duduk nyaman sambil berbincang. Wanita hamil itu tak henti-hentinya menatap lelaki di depannya yang tengah berceloteh ria. Lelaki itu tampak antusias menceritakan banyak hal yang lucu membuat sang wanita terus tersenyum dan tertawa ringan. Ia tidak pernah mengeluarkan seluruh tawanya dengan bebas seperti orang lain. Karena ia tau, setiap mengeluarkan tawa akan segera datang kesedihan dan tangis.

"Kei, makan dulu gih. Itu makanan belum di makan sedikitpun gara-gara aku terlalu banyak cerita nih." kata Reno yang baru sadar dengan makan Keira.

"Lagian kamu semangat banget cerita, aku jadi sungkan mau makan." rajuk Keira sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

"Hehe maaf deh, maaf." ucap Reno sambil mengelus pelan puncak kepala Keira.

Wanita itu tersenyum manis mendapatkan pelakuan lembut dari cowok di depannya. Reno begitu baik dan lembut memperlakukan dirinya, namun terkadang ia sedih. Karena setiap merasa nyaman dengan seseorang, pasti tidak bisa berpikir untuk bersama.

"Kalian semua baik, itu sebabnya aku tidak akan bisa menerima salah satu dari kalian. Hidup ku pasti akan membuat hidup kalian berantakan, seperti hidup kak Nathan." batin Keira

Dari meja lain, seorang lelaki menatap keduanya dari kejauhan. Entah kenapa hatinya merasa kesal dan senang melihat wanita itu terus mengembangkan senyumnya, tapi rasa kesal karena wanita itu terus saja bersama banyak lelaki. Ya, ia Nathan suami dari wanita yang tengah bersama dengan Reno. Yang membuat Nathan sering kali berubah, karena ia sering melihat Keira akrab dengan lelaki lain. Bahkan beberapa lelaki yang ia kenal juga begitu akrab dengan istrinya. Karena merasa jengkel dengan pemandangan di depannya, Nathan memilih untuk pergi dari restoran itu.

Keira tak menyadari jika suaminya sejak tadi memperhatikan ia dan Reno tengah berbincang. Setelah beberapa menit Nathan keluar dari restoran ada dua gadis cantik yang menghampiri Keira. Mereka adalah sahabat baik keira yang sudah lama ini tidak bertemu karena wanita itu tengah hamil besar.

" Keiraaa " dua orang gadis cantik itu memanggil keira dengan kompak.

" Karin, Vika akhirnya kalian datang juga " sambut Keira senang, tadi Keira sempat meminta izin untuk memanggil dua sahabatnya dan juga Rafael untuk bergabung. Dengan terpaksa Reno mengizinkan, karena ia tidak mau membuat Keira kecewa.

" Ya ampun itu perut apa balon gede banget, gemeees dehh " ujar Karin

" Ih jangan di teken entar anaknya Keira kesakitan " larang Vika yang menarik tangan Karin

" Hehe abis gue gemes banget sama perutnya." ujar Karin dengan nyengir kuda

Setelah mendengar perdebatan Karin dan Vika akhirnya mereka bisa duduk dengan tenang dan berbicara banyak hal. Jika bersama dengan dua sahabatnya itu Keira pasti akan berbicara lebih banyak dari biasanya, dan juga tawa renyah yang akan terdengar darinya. Beberapa menit kemudian seorang lelaki yang seumuran mereka datang dengan tersenyum ramah.

" Hai Raf " sapa Karin

"Hai, Sorry ya gue lama dateng " sesal Rafael kemudian duduk di sebelah Keira ketika Vika pindah dari duduknya

" Darimana emang " tanya Vika penasaran

" Biasa anak baik, gue baru dateng nganterin nyokap " jawab Rafael dengan sedikit menyombongkan diri, membuat ketiga wanita muda itu berdecih.

" Raf kenalkan, ini Reno teman sekaligus mantan bos ku dulu " Keira memperkenalkan Reno pada Rafael

" Reno " lelaki itu lebih dulu memperkenalkan diri pada Rafael.

" Rafael " lelaki yang di samping Keira menerima uluran tangan Reno dengan senang.

Mereka pun kembali berbincang dalam sekejap bahkan Rafael dan Reno sudah saling akrab bahkan juga sering bertukar cerita. Rafael memang orang baik yang mudah akrab dengan orang lain sedangkan Reno orangnya sangat ramah dan baik pada orang.

pregnancy that brings suffering (Fizzo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang