Dari kejauhan, kedua orang tua Nathan terus memantau putra sulung mereka. Meski mereka mengatakan tidak akan mengakui Nathan sebagai anak sebelum mendapatkan Keira kembali, mereka tetap akan melihat anak mereka. Bahkan keduanya mengirimkan mata-mata untuk melihat apa saja yang Nathan lakukan.
"Mama akan terus memantau kamu, meskipun mama bilang nggak akan ngakuin kamu sebagai anak. Tapi mama sebenarnya sangat sayang sama kamu nak, tapi hanya dengan cara ini. Mama bisa menghukum kamu dan melihat perubahan kamu." gumam wanita paruh baya, yang tak lain adalah ibu kandung Nathan.
Wanita itu terus menatap komputer, yang memperlihatkan bagaimana kehidupan putranya selama keira pergi. Nathan terlihat begitu menyesal setelah kepergian Keira.
"Kamu harus secepatnya menemukan istri mu, sebelum adik mu. Karena jika Rafael yang lebih dulu menemukan Keira, mama nggak bisa melakukan apa pun untuk mencegah keputusan mereka nantinya."
Tampak seorang lelaki tengah duduk termenung di dalam ruangannya, di lihat dari wajahnya ia begitu sedih dan tak ada semangat. Sudah satu Minggu ia seperti itu harinya tak ada keceriaan dan terkesan menyendiri menyibukkan dengan pekerjaannya. Setiap kali ada yang bertanya pasti ia tidak akan menjawabnya. Wajah tampannya terlihat sangat memprihatinkan, pipinya yang semakin tirus, dengan mata panda yang begitu mencolok dan wajahnya terlihat sangat pucat.
" Keira kamu dimana, saya sudah mencari kamu kemana-mana tapi tak kunjung menemukan satu pun jejak keberadaan mu. Aku benar-benar menyesal, sungguh! menyesali apa yang telah ku perbuat padamu selama ini, kembalilah aku mohon beri aku kesempatan sekali lagi " suaranya yang parau membuat orang yang mendengar juga ikut merasakan kesedihan yang melanda pada lelaki tampan itu
Nathan lelaki dewasa itu tengah dilanda kesedihan yang mendalam karena kepergian istrinya, juga karena kebodohannya berbulan-bulan lalu. Alhasil Keira benar-benar meninggalkan lelaki itu tanpa mau pikir panjang lagi. Penyesalan pun sekarang tak ada gunanya. Kesedihannya semakin mendalam ketika semua orang menjauhinya termasuk orang tua dan adiknya, mereka menolak kedatangan Nathan.
" Percuma aku memiliki semua kekayaan ini jika tak memiliki pendamping sebaik dirimu dan tak memiliki seorang pun untuk bersandar dan membagi suka duka ku " racaunya
Setiap kali memikirkan istrinya Nathan selalu meneteskan air mata, apalagi ia telah begitu menyakiti wanita yang selalu menuruti perkataannya. Jika waktu bisa di putar kembali ia selalu mengatakan janji akan selalu membahagiakan istri dan anaknya, tapi janjinya tak kunjung terwujud karena Keira tak dapat ia temukan. Setiap saat ia mencari tapi tetap saja tak ada hasil bahkan orang-orang yang di sewanya juga tak dapat menemukan keberadaan Keira, beberapa detektif juga mengatakan tak bisa menemukan Keira.
" Apa kamu begitu marah sehingga tidak mau menemui ku meskipun dari dalam mimpi, apa kamu benar-benar tidak mau bertemu dengan ku, aku tau kamu sangat marah akan tindakan ku selama ini tapi aku mohon datanglah meskipun hanya dalam mimpi " Nathan terlihat sangat kehilangan karena Keira
Kini ia berjalan keluar ruangan dan meninggalkan kantor, kemudian mengemudikan mobilnya dengan cepat membelah jalan. Kecepatan mobil mulai berkurang ketika sampai di blok rumah orang tua Keira, lalu berhenti tepat didepan rumah sederhana itu. Matanya menangkap sosok lelaki yang begitu di kenalnya, lelaki itu tampak menundukkan kepalanya dengan memegang kenop pintu, tangan satunya memegang selembar kertas. Ada sedikit keraguan untuk menemui lelaki itu, tapi Nathan tetap harus bertemu dengan sahabatnya untuk meminta bantuan, meskipun ia akan mendapatkan kemarahan dari sahabatnya itu ia harus mencoba untuk meminta bantuan.
" Vin " panggilnya dengan ragu
Bukk
Bukkk
Dua pukulan mengenai tepat di rahang kiri dan pipi kanan Nathan membuatnya terdorong kebelakang, pukulan tiba-tiba itu membuat Nathan menatap Kevin dengan senyum miring. Perlahan ia berdiri tepat di depan Kevin yang terlihat begitu marah padanya. Ia tau jika Kevin kini tak akan mau membantuknya untuk mencari keberadaan Keira apalagi mata lelaki itu terlihat begitu marah padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnancy that brings suffering (Fizzo)
ChickLitBab lengkap ada di Fizzo, dijamin lebih seru, dan banyak yang di ubah setiap babnya " mencintai lelaki yang begitu tampan dan nyaris sempurna seperti mu adalah kesalahan besar bagiku. Tapi meskipun Cinta ini sangat tulus, aku cukup tau diri dan tida...