Syera tengah asik bermain di taman rumah keluarga Karin yang kebetulan ada tiga keponakan yang datang, jadi Keira bisa meninggalkan putranya yang asik dengan teman barunya. Sedangkan di ruang tamu Keira tengah menghiasi tangan Karin dengan hena merah, melihat kemahiran tangan Keira yang meliuk-liuk di atas tangan Karin membuat Vika dan yang di gambar melongo karena begitu cepatnya. Hanya butuh waktu 30 menit dua tangan Karin sudah tampak indah dengan hena yang di pakainya. Karin yang kagum dengan gambar tangannya terus memandangi dengan wajah gembira. Tinggal menunggu kering nanti giliran telapak tangannya juga akan di gambar.
" Wah indah banget pokoknya, gue like super buat henanya " girang Karin dengan mata berbinar.
" Iya, bangus banget gue jadi pengen " kata Vika menatap tangan Karin
" Ya udah kita nikah bareng mereka aja gimana ? Jadi tangan kamu bisa di gambar juga sama kaya Karin " suara yang sangat familiar di telinga Vika dan dua wanita cantik itu
Seketika ketiganya menoleh, tiga kepala menoleh tiga ekspresi juga terpancar dari wajah masing-masing. Keira menatap datar Nathan yang berdiri di tengah tengah dua lelaki dewasa itu, Karin, tentu saja dia menatap berbinar calon suaminya dan Vika menatap malas Bima yang kini melangkah mendekatinya.
" Kalo di dunia ini cuma ada Lo sama monyet, gue bakal lebih memilih monyet ketimbang Lo " ketus Vika dengan melepaskan tangan Bima yang merangkul pundaknya
" Eh gak boleh gitu sama calon suami, yang manis dong kaya calon istri gue " ujar Kevin dengan memberi kecupan di dahi Karin
"Ih, amit-amit deh gue jadi calon istrinya si lingkungan " Vika pun bangkit dan berpindah duduk di sebelah Keira
" Wah garang juga calon lo Bim " celetuk Nathan yang mengundang tawa mereka terkecuali Keira yang menunjukkan wajah datarnya
" Ya wajar belom gue jinakkan, entar kalo hamil juga jinak sendiri " jawab Bima dengan santainya
Mendengar jawaban Bima Vika mendelik tajam dengan wajah yang semakin di buat kesal. Tapi ia memilih untuk diam daripada memperpanjang tawa receh teman-temannya. Saat tengah asik melihat ponsel Keira, dan menjelajahi galeri untuk melihat foto-foto sahabatnya sang putra. Suara yang juga mereka kenal ikut bergabung bersama seorang wanita cantik dan bocah laki-laki di gendongannya.
" Hai kita gabung ya " suara itu menyapa
" Wah kayaknya ada pasangan baru nih " celetuk Karin pada mereka
" Karin, apa si kamu " ujar wanita itu sedikit salah tingkah
Tiga laki-laki dewasa itu menatap wanita yang wajahnya sama persis dengan wanita yang duduk di samping Vika. Kevin langsung menatap Karin yang seperti sudah akrab.
" Kamu kenal dia ?" Pertanyaan Kevin terlihat seperti orang bodoh
" Iya lah, kan dia kakak kembarnya Keira namanya Tamarra " jawab Karin dengan santainya
" Jadi yang waktu itu kerumah sama Rafael bukan Keira, tapi Tamarra kembarannya. Apa Rafael sudah merelakan Keira dan menjalin hubungan sama Tamarra " Nathan membatin
" Wah cantiknya, kalo kamu gak Nerima aku ya udah aku mau deketin Tamarra aja " celetuk Bima yang kini sudah di samping Tamarra
Melihat Bima yang mendekati wanita di sebelahnya secara spontan Rafael merangkul Tamarra dan membawa wanita itu duduk di sebelahnya.
" Heh monyet, gue belum kenalan kenapa aku udah di bawah duduk " Bima yang kesal karena Rafael membuat Tamarra jadi tersenyum
" Gak usah deket-deket, noh Vika nganggur jangan ganggu punya gue. Lagian elo udah janji bakal nikahin dia jadi jangan serakah sama cewek " kata Rafael, membuat Tamarra merona
KAMU SEDANG MEMBACA
pregnancy that brings suffering (Fizzo)
Romanzi rosa / ChickLitBab lengkap ada di Fizzo, dijamin lebih seru, dan banyak yang di ubah setiap babnya " mencintai lelaki yang begitu tampan dan nyaris sempurna seperti mu adalah kesalahan besar bagiku. Tapi meskipun Cinta ini sangat tulus, aku cukup tau diri dan tida...