9: Hmmmm

2.2K 197 54
                                    

Alohalooo ii kambek setelah semalem ketiduran, abis cape banget hehee... maaf ya. Vommentnya jangan lupa yaaa biar semangat upnya wkwkwk 😊😊😊

🍏HappyReadingGengs🍏

Gue memperhatikan Aul yang akan menghias kue tart di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue memperhatikan Aul yang akan menghias kue tart di hadapannya. Senyum gue beberapa kali mengembang, tidak tahan dengan tingkah Aul yang menggemaskan. Apalagi saat bocah berusia tiga tahun itu mengerucutkan bibir. Ditambah dia memakai pakaian chef lengkapnya, uuuh makin bikin gemes.

Saat ini gue dan Aul memang sedang membuat kue tart setelah menyelesaikan misi pertama yaitu membuat roti pesenan tutup panci kesayangan gue. Awalnya gue cuma berniat membuat roti, tapi Aul ingin membuat kue tart juga. Jadi ya... sekalian.

Tadi sekitar jam tigaan suami gue memberitahu gue kalau dia sudah mau berangkat ke tempat tukang kayu itu dan mengingatkan gue untuk membuat roti pesanannya tadi pagi. Katanya kangen udah lama gak memakan roti buatan gue. Hahahaaa...

Karena tidak ada persedian bahan-bahan roti, gue pun beli ke toko yang ada di pasar. Seperti yang gue bilang, untungnya rumah gue ini letaknya strategis dekat ke mana-mana. Jadi gue tidak perlu jauh-jauh membeli bahan. Singkat cerita gue pun selesai membeli keperluan gue dan langsung pulang. Begitu sampai di rumah gue melihat Aul sedang menangis digendongan Mba Susan. Penasaran, gue pun mendekat dan bertanya ada apa. Bukan apa-apa, tapi ini Aul nangisnya kenceng banget gue kan jadi khawatir. Ternyata Aul ini tidak mau ikut Mba Susan yang mau ketemuan dengan teman lamanya. Gadis kecil itu ingin main di rumah dengan ibunya.

Mba Susan tetap membujuk Aul supaya ikut dan Aul tetap pada pendiriannya membuat suara tangisnya makin kencang.Tidak tega, gue pun menawarkan diri menjaga Aul dan mengiming-imingi dia dengan mengajaknya membuat roti.

Aul terlihat tertarik dengan tawaran gue dan perlahan tangisnya mereda, tapi Mba Susan terlihat tidak setuju dan tidak enak. Dia bilang takut Aul merepotkan gue. Sempat terjadi negosiasi sampai akhirnya Mba Susan mengalah karena Aul pun mau ikut membuat roti dengan gue. Dan yaaa... akhirnya di sinilah Aul berada.

"Dikasih krim dulu dong." kata gue yang membuat Aul menoleh.

"Kimnya mana, Ateee?" tanya Aul yang membuat gue tersadar. Krimnya kan belum gue buat.

Gue menepuk jidat,"Aduh... Ate lupa belum bikin."

"Aduuuh..." Aul ikut-ikutan menepuk jidat, membuat gue makin gemas. "Hahaaaa..."

"Hahaaa..." Gue ikut tertawa.

Gue pun mengambil baskom, susu kental manis rasa vanilla, dan mentega putih lalu menyimpannya di meja pantry. Setelah itu gue pun mengambil mixer.

Gue melirik Aul dan gadis cilik itu tengah memperhatikan gerak-gerik gue. Lalu Aul turun dari kursi dan berlari menghampiri gue.

"Itu apa, Ate?" tanyanya sambil berjinjit-jinjit melihat alat dan bahan yang tadi gue letakan.

Pak Dosen, I Love You!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang