Chapter 17

31 2 0
                                    

Hari demi hari berlalu begitu cepat, tidak terasa besok seluruh murid kelas 12 akan berangkat kemping selama dua hari satu malam.

"Jaket lo udah belom?" Tanya Miko memerhatikan Mila yang sedang berkemas.

"Udah kak" Jawab Mila.

"Sandal?"

"Udah."

"Sabun lo udah belom"

"Udah kak, yaelah lo dari kemaren ngingetin gue mulu, udah gue cek lebih dari 3 kali, lengkap semua." Kata Mila sambil menutup resleting tasnya.

"Taon kemaren kita keluar negeri, udah diperjalanan menuju bandara, terus paspor lo ketinggalan dirumah. Inget?" Miko berkacak pinggang.

"Tapi kan itu belom sampe bandara, kak. Baru sampe emperan komplek." Mila melambaikan tangannya.

"Tapi fatal, dodol! Kalo kita udah nyampe bandara gimana?"

"Iya-iya kan gue udah ga ngulangin lagi." Mila berdiri lalu menuju ranjang, mengambil ponselnya. Lantas Miko hanya memutarkan bola matanya.

"Lo jangan telat bangun loh." Kata Miko lalu bangkit dari duduknya dan keluar dari kamar Mila.

Malam harinya Mila menghabiskan waktu untuk mengecek tasnya lagi. Sudah kesekian kalinya ia membuka tutup khawatir ada yang tertinggal.

Drrrtt...drrrrt...

Andrian is calling...

Mila langsung menyambar ponselnya. "Ya?"

"Udah lengkap belom barang-barang lo?" Tanya Andrian diseberang sana.

"Udah, Yan. Lo gimana?" Tanya Mila.

"Udah juga. Besok gue jemput lo, lo jangan telat bangun!"

"Kenapa sih lo-lo pada bilang gitu. Gue ga bakal telat bangun." Mila mendengus. Dari tadi semuanya memberikan kalimat yang sama.

Telfon dilanjutkan dengan obrolan-obrolan yang lainnya. Dari Mila yang membayangkan apakah ia bisa bertemu Shawn Mendes, sampai bercerita tentang Miko yang selalu melakukan senam kentut dipagi dan sore hari.

Benar saja, setiap hari Miko selalu melakukan kegiatan tersebut sebelum mandi, dan tidak pernah absen. Hampir semua penjuru rumah sudah ia tandai termasuk teras rumah yang sudah menjadi tempat keramatnya. Miko akan melakukan apa saja agar kentutnya berhembus dengan mulus.

Miko melakukannya dalam berbagai bentuk posisi. Dari kayang, nungging, hingga salto sudah ia lakukan. Dan posisi andalannya adalah menungging. Miko juga pernah melakukan hal tersebut di dapur saat mamanya sedang masak, lantas dapat lemparan maut dari mamanya.

Andrian yang mendengarkan cerita Mila, lantas terbahak-bahak. Hati Mila terasa hangat mendengar Mila bercerita dengan semangat.

.

.

"Mil, bangun! Yaelah baru juga semalem diingetin dah lupa!" Gerutu Miko. "Mil! cowok lo udah dibawah!"

Mila mendengar kalimat tersebut lantas langsung membuka matanya dan berlari kekamar mandi. Miko melihatnya hanya bisa menggeleng-geleng kepala. Setelah mandi, Mila langsung mengangkat tasnya, membawa barang bawaannya tanpa menyisir rambutnya terlebih dahulu.

Mila berlari turun tangga, dan karena ia kurang hati-hati, ia jatuh tersungkur dengan posisi lutut membentur lantai terlebih dulu. Lantas papa mamanya yang sedang menyantap sarapan langsung menengok ke sumber suara.

"Kamu itu gimana sih, Mila" Kata Yudi, lalu bangkit dari kursinya dan membantu Mila bangun.

"Andrian mana pa?" Tanya Mila sambil mengusap lututnya yang terasa nyeri.

DECEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang