Chapter 19

31 1 0
                                    

Hut SMA Pelita telah tiba. Stand-stand bazar setiap kelas sudah berdiri rapi dan dihiasi berbagai macam dekorasi. Mila sedang memasang balon bersama Hendra yang ia gantung di langit-langit tenda. Sedangkan Ririn dan Gustav sedang menyiapkan persediaan makanan yang akan dijual nanti.

"Jangan dimakan!" Ririn menepis tangan Gustav yang hendak membuka plastik mika yang berisi satu porsi kue brownies.

Pukul 9 acara akan dimulai dan langsung dibuka dengan Modern Dance dan penampilan band dari Gibran.

"Mil, cepetin dong! Acara dah mau dimulai nih." Ucap Vira yang sudah membawa beberapa balon udara ditangannya.

"Ok-ok bentar, satu lagi." Kata Mila sambil mengikat satu buah balon.

Mila turun dari tangga lalu menerima balon dari Vira. Mila mengambil dua buah balon berwarna biru.

"Mau dong." Ucap Hendra langsung menyomot satu balon berwarna putih.

Selang 5 menit, acara sudah dimulai dan dibuka oleh sambutan dari ketua panitia, ketua osis dan kepala sekolah.

Acara sudah resmi dibuka.

Pertama dimeriahkan oleh Modern Dance. Tentu saja barisan depan dipenuhi sekumpulan murid cowok. Jarang-jarang kan, cuci mata di sekolah.

Salah satu dari Sembilan anggota dance, Bella yang paling mencolok. Karena hanya pakaiannya yang terlihat paling terbuka, memperlihatkan lipatan lemak dikakinya.

Bukannya mendapat siulan dari murid cowok, malah mendapat cibiran.

"Yaelah si cabe masih aja ngikut begituan, kagak cocok atuh! kagak napsu gue mah." Celetuk Hendra yang berada disamping Mila dan Vira.

"temen-temennya aduhai, mulus banget gila! Dia doang yang item. Sok cantik ih, jijik gue jadinya. Pantes ditolak Devan" Vira menggedikkan bahunya geli.

Mila hanya mendengarkan, dalam hati, ia setuju atas pendapat kedua temannya itu.

Setelah Modern Dance selesai, lalu akan dilanjutkan oleh band lokal dari SMA Pelita yang tentunya sejak tadi ditunggu-tunggu. Siapakah personil-personilnya? Tidak ada yang tahu. Setahu Mila hanya Gibran yang akan muncul.

"Ini dia! Kita sambut Bring Me The Horizon KW 2!" MC menyambut band yang ia sebutkan. Lantas di meriahkan oleh tepuk tangan seluruh siswa terutama cowok. Dari namanya saja sudah terfikir bahwa band tersebut adalah band luar negeri yang terkenal dengan scream emo nya dari sang vokalis yang bersuara keren.

Lalu satu persatu menaiki panggung, masih menggunakan seragam putih abu-abu yang atasannya dilapisi oleh hoodie berwarna abu-abu.

Sontak Mila dan Vira menganga lebar saat melihat seluruh personil tersebut. Bukan karena Gibran yang muncul sebagai sang vokalis, namun melihat Andrian yang dengan pede nya membawa bass.

Gibran sebagai sang vokalis, Adit dan Radit sebagai gitaris, Devan sebagai drummer dan Andrian sebagai pemain bass.

Mila tidak menyangka bahwa Andrian bisa bermain alat musik. Mila menganga lebar, tanpa sadar Andrian menoleh kearahnya dan memonyongkan bibirnya. Sinyal memberikan sebuah kecupan ditambah dengan suara cup. Lantas Mila terkekeh melihat kelakuannya.

"Ok, jadi kita bakal bawain 2 lagu guys!" Ucap Gibran di mikrofon dan langsung dijawab bahwa mereka siap.

"Tu wa ga pat!" Gibran mengangguk-anggukkan kepalanya saat musik intro sudah dimulai. Murid-murid yang mendengarkannya pun juga ikut mengikuti alunan musiknya.

"Kuuu tak bisa
Menahan sakit ini
Ku tak tahan
Ya, ku keluarkan
Ternyataaaa
Air pun tak ada
Lalu ku ambil
Dedaunan yang ada haaaaa"

DECEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang