Sayup-sayup Chaeyeon bisa mendengar deringan ponsel, tapi berhubung Chaeyeon masih didalam kamar mandi maka dia mengabaikan deringan tersebut.
Baru setelah acara mandi paginya selesai dia mengecek ponselnya, ternyata pesan dari salah satu temannya yang memberi tahu jika dosen hari ini tidak masuk dan diganti dengan tugas.
Chaeyeon tidak ambil pusing dan segera melangkah keluar kamar, tadi dia sempat melihat jika saat ini masih pukul sembilan pagi.
Begitu menuruni tangga Chaeyeon bisa melihat Hyunjin yang sedang menonton televisi sambil memeluk toples cemilan, tanpa ragu dia segera menghampiri laki-laki tersebut.
"Yang lain pada kemana?" tanya Chaeyeon setelah berhasil mendudukan dirinya disofa tepat disebelah Hyunjin
Hyunjin tidak langsung menjawab, dia masih terkejut dan masih mencerna atas tindakan Chaeyeon. Tidak menyangka jika Chaeyeon akan mengajak berbicara terlebih dahulu, dan duduk tepat disebelahnya.
"Kalo ditanya tuh jawab bukan bengong" ucapan Chaeyeon berhasil menyadarkan Hyunjin dari lamunannya
"Gue kaget lu ngajak gue ngobrol duluan sama duduk disebelah gue gini Chae"
Chaeyeon mengangkat kedua bahunya lalu bersandar pada sofa.
"Gue udah maafin lu sama Ryujin, kalian gak salah. Maaf karena gue egois sampe jauhin kalian dan berdampak yang lain juga ikut ngejauh dari kalian, gue gak sadar diri banget sama kebaikan kalian berdua ke gue dulu"
Meskipun Chaeyeon berbicara tanpa menatap matanya tapi Hyunjin tahu jika saat ini Chaeyeon sedang mengajaknya untuk berbicara.
"Harusnya gue yang minta maaf, gue udah nyakitin lu. Gue ninggalin lu tanpa sebab, beberapa minggu kemudian gue malah sama Ryujin, gue gak berani bilang sama lu Chae, gue gak tega dan gak sanggup. Gue bukannya gak mau berjuang buat hubungan kita tapi gue gak bisa ngebantah orangtua gue, lu tau seberapa besar gue menghormati mereka" kali ini posisi tubuh Hyunjin menyamping, menghadap Chaeyeon
"Iya tau, udah sekarang kita lupain aja yang dulu. Makasih dulu lu udah bantuin gue untuk bangkit, kalo gak ada lu sama yang lain gue gak tau sekarang gue bakal gimana. Gue mau ketemu sama Ryujin bisa? Mau ngobrol"
Hyunjin mengangguk semangat, selama lebih dari satu tahun ini dia dan Ryujin diliputi rasa bersalah kepada Chaeyeon. Mereka merasa seperti penghianat, tidak bisa dipungkiri jika dia masih menyayangi perempuan yang kini berada dihadapannya, tapi dia juga tidak berbohong jika kini dihatinya juga sudah ada Ryujin.
"Nanti sore gue suruh dia kesini deh, gue free hari ini jadi mau leha-leha aja dirumah" Hyunjin ikut menyandarkan tubuhnya pada sofa dan merentangkan tangannya dibelakang dan berhasil mengenai kepala Chaeyeon
"Gue juga free anjir jadi kita berduaan dirumah?" tanya Chaeyeon dan segera menyambar toples yang saat ini masih dipangkuan Hyunjin
"Kayanya, tapi gue gak tau juga sih soalnya gue juga baru bangun. Pengen sarapan tapi roti abis, mau bikin nasi goreng tapi gue gak bisa masak" Hyunjin menghela nafas berat lalu memejamkan matanya
"Gue masakin deh gue juga laper, lu tunggu sini aja" Chaeyeon segera menyerahkan toplesnya kepada Hyunjin dan bergegas menuju dapur untuk membuat nasi goreng
Baru saja Hyunjin memejamkan matanya tapi berhasil digagalkan oleh suara teriakan Chaeyeon.
"HYUNJIN ADA AYAM NIH TOLONG GORENGIN"
Hyunjin hanya bisa menghela nafas berat dan berjalan menuju dapur, jika sudah keluar sifat aslinya maka Chaeyeon tidak jauh berbeda dengan Hyewon dan Sian yang cerewet dan banyak mau serta suka memerintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't She Lovely
FanfictionKarena keputusan sembrono tanpa berdiskusi sang kakak, Chaeyeon harus berperang dengan hati dan fikirannya agar tidak terbawa perasaan dengan semua kebaikan dan perhatian yang diberikan oleh sahabat sang kakak.