-I-

558 49 5
                                    

Chaeyeon dan Seungyoun mendadak pening ketika rencana berlibur yang sudah disusun jauh-jauh hari terpaksa harus dibatalkan.

Dohyon dan Wonyoung yang dari jauh-jauh hari sudah tahu jika liburan kali ini mereka akan ke Jepang berubah sedih dan kecewa.

Saat ini sedang ada pembatasan sosial, semua orang dilarang untuk berpergian ke luar negeri atau keluar kota, bahkan keluar rumah pun dilarang.

Sudah hampir tiga bulan Dohyon dan Wonyoung belajar di rumah dan Seungyoun bekerja di rumah, tidak ada yang keluar rumah sama sekali.

Mungkin hanya sesekali dan itupun hanya Chaeyeon, karena keperluan di rumah harus tetap terpenuhi.

"Anak kamu ngambek tuh ah pusing aku" Chaeyeon yang baru saja memasuki kamar segera duduk dipinggiran kasur, menghampiri Seungyoun yang sedang bermain dengan laptopnya

"Anak kita berdua" koreksi Seungyoun yang matanya masih terfokus pada layar laptop

Chaeyeon memandang Seungyoun sinis, enteng sekali ucapan suaminya itu.

"Iya iya, kamu bujuk dong. Masa dua duanya gak ada yang mau mandi sama sarapan, ini udah jam berapa? Kamu juga maen laptop terus kenapa sih!" Chaeyeon tanpa sadar mulai meninggikan suaranya karena kesal

"Aku kan kerja sayang" Seungyoun masih berujar dengan lembut

"Sepagi ini? Bangun tidur yang dicari laptop. Apa bedanya kamu setiap hari di rumah sama kamu setiap hari di studio kalo gitu?"

Seungyoun sedikit terkejut ketika Chaeyeon keluar kamar dan menutup pintu dengan kasar.

"Makin sering di rumah, makin sering juga diambekinnya. Anak gue kenapa lagi sih elah ada aja tingkahnya" Seungyoun menggerutu sendiri seraya mematikan laptop dan meletakkannya dimeja dekat kasur.

...

Seungyoun yang sudah mandi hanya berpakaian santai karena dirinya memang tidak akan pergi kemana pun.

Seungyoun membuka pintu kamar kedua anak kembarnya pelan, usia mereka masih enam tahun jadi kamarnya masih disatukan.

"Ih bau apa ini?" Seungyoun segera menutup hidungnya setelah mendapat atensi dari Dohyon dan Wonyoung

Saat ini keduanya sedang berbaring diatas kasur milik Wonyoung, masih dengan piyama tidur dan rambut berantakan.

"Papi!"

Keduanya segera berlari menghampiri Seungyoun, memeluk kaki Seungyoun dengan erat.

"Papi kita tetep liburan ke rumah nenek kan?"

"Mami bohong kan?"

"Dodo bosen di rumah terus, mau ikut mami belanja aja gak boleh"

"Eung! Wonyo juga mau main sama Yujin papi, kangen"

Seungyoun terkekeh ketika dirinya diborong pertanyaan, tangan Seungyoun terulur untuk mengusap lembut rambut Dohyon dan Wonyoung.

"Sabar dong nanyanya, mami kemana?"

"Paling belanja. Curang, masa kita gak boleh keluar tapi mami boleh!" Wonyoung kembali bersuara dengan nada kesal

"Ini papi pegel dipelukin gini berat tau" Seungyoun berusaha melepas pelukan si kembar dengan lembut

Seungyoun kemudian menuntun si kembar untuk duduk diatas kasur, setelahnya Seungyoun menarik kursi belajar Dohyon untuk dia duduki.

"Anak papi belum ada yang mandi? Pantesan aja bau" Seungyoun kembali menutup hidungnya, membuat si kembar kompak berteriak protes

Isn't She LovelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang