Saat ini Seungyoun dan Chaeyeon duduk saling berdampingan di sofa dengan orang tua dan kakak Chaeyeon yang kini menatap keduanya setelah beberapa saat yang lalu Seungyoun menjelaskan kesalahan mereka.
"Chae kamu tau kenapa kita gak pernah ngelarang kamu, abang ataupun Chaery untuk ngelakuin hal yang kalian mau?" sang ayah mulai membuka suara setelah sebelumnya hanya diam
"Karena kita gak mau kalau kita larang kalian malah semakin nekat dan malah berakhir dengan hal yang gak diharapkan, kita mau kalian tau kalo kita sebagai orang tua percaya sama kalian sebagai anak dan kalian akan malu kalau sampai berbuat kesalahan"
Chaeyeon yang mendengar penjelasan sang ayah hanya bisa menunduk, merasa bersalah dan juga malu.
"Kamu tau maksud papah bilang gak masalah kalau emang kalian mau tidur sebelum menikah dengan syarat setelahnya harus menikah dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Itu agar kalian tidak merasa dilarang dan nekat karena berontak, juga supaya kalian tetep merasa takut meskipun kita gak melarang"
Chaeyeon tidak kuat lagi untuk menahan tangisnya, ditambah lagi setelah mendengar helaan nafas frustasi sang ayah dan suara terisak sang ibu dipelukan Seungwoo.
"Pah maafin Chaeyeon" kini Chaeyeon sudah bersimpuh dikaki sang ayah sambil menangis
"Youn angkat pacarmu suruh duduk lagi"
Seungyoun segera menarik Chaeyeon agar duduk kembali ditempatnya semula bersama Seungyoun, Chaeyeon berontak menolak dan baru menyerah setelah Seungyoun berbisik dengan lembut "Jangan gini, ayo bangun biar aku yang nomong sama papah"
"Pah maaf Seungyoun udah ngecewain papah, mamah sama bang Seungwoo. Seungyoun salah, Seungyoun khilaf" Seungyoun memberanikan diri menatap ayah dari sang kekasih
"Itu tanpa kamu jelasin pun papah sudah tau, sekarang yang papah mau denger adalah kalian mau gimana kedepannya" bahkan nada bicara dari pria yang sudah bertaruh nyawa untuk membesarkan sang kekasih pun terdengar sangat dingin tidak hangat seperti biasanya bagi Seungyoun
"Seungyoun mau nikahin Chaeyeon sesuai dengan aturan yang udah papah buat untuk anak-anak papah, Seungyoun emang belum punya apa-apa tapi Seungyoun akan berusaha untuk selalu membuat Chaeyeon bahagia karena Seungyoun" Seungyoun berkata dengan yakin
"Chaeyeon masih kuliah dan papah gak mau anak papah putus kuliah"
"Seungyoun udah diskusiin masalah ini sama Chaeyeon pah dan Seungyoun gak masalah, karena itu salah satu kewajiban Chaeyeon sebagai anak"
Hening beberapa saat, yang terdengar hanya suara isakan dari Chaeyeon dan sang ibu yang saling bersahutan.
"Tenangin pacarmu dan bawa orang tua kamu kesini secepatnya Youn"
Seungyoun menatap ayah kekasihnya dengan tidak percaya, apa ini artinya mereka sudah mendapat restu juga maaf?
"Papah maafin kalian tapi tolong untuk gak punya bayi sebelum lulus. Papah titip anak perempuan tertua papah ke kamu ya Youn, papah percayain Chaeyeon ke kamu, tolong jangan dibuat sedih ya Youn. Papah tau kamu bisa bertanggung jawab sama amanah yang papah kasih"
Seungyoun segera bersimpuh dikaki ayah sang kekasih yang sebentar lagi akan menjadi ayahnya juga.
"Makasih pah, Youn akan berusaha selalu melakukan yang terbaik untuk Chaeyeon. Makasih karena udah maafin kita dan restuin kita, juga makasih karena udah percaya sama Seungyoun pah"
Ayah Chaeyeon hanya tersenyum lalu menyentuh kedua sisi bahu Seungyoun kemudian memanggil Chaeyeon untuk mendekat, Chaeyeon segera bergerak dan ikut bersimpuh disebelah Seungyoun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't She Lovely
Fiksi PenggemarKarena keputusan sembrono tanpa berdiskusi sang kakak, Chaeyeon harus berperang dengan hati dan fikirannya agar tidak terbawa perasaan dengan semua kebaikan dan perhatian yang diberikan oleh sahabat sang kakak.