Secangkir kopi yang asapnya masih mengepul kini menjadi teman Chaeyeon di malam yang kian larut, matanya sudah berkali-kali diusap menggunakan tangan, antara mengantuk juga perih karena terlalu lama menatap layar laptop.
Dengan cahaya lampu yang redup diruang tamu, Chaeyeon terduduk dilantai beralaskan karpet dengan setumpuk buku dan laptop diatas meja, tidak lupa secangkir kopi. Saat ini Chaeyeon sedang bergadang untuk mengebut skripsinya agar bisa segera sidang dan wisuda.
"Kok belum tidur? Liat udah jam satu, tadi janjinya cuma sampe jam dua belas"
Chaeyeon menatap seseorang yang kini menghampirinya dengan wajah mengantuk dan mata yang diusap berkali-kali sambil menguap.
"Tanggung dikit lagi, aku besok harus bimbingan" Chaeyeon memejamkan matanya saat tangan orang tersebut mengusap rambutnya kemudian mengecupnya singkat
"Aku temenin"
Chaeyeon berbalik menatap peria yang sudah hampir satu tahun ini menjadi suaminya, itu Seungyoun. Berbaring di atas sofa tepat dibelakang Chaeyeon yang terduduk dibawah.
"Gak usah ih besok pagi kakak harus ke kerja" Chaeyeon mengusap pipi Seungyoun yang kini sudah memejamkan matanya
"Gapapa, udah cepet lanjutin dan jangan terlalu banyak minum kopi"
Chaeyeon tersenyum kemudian mencium bibir sang suami sekilas. Perhatian kecil seperti ini yang membuat Chaeyeon semakin hari semakin terjatuh akan seorang Seungyoun Harrison.
Hampir setahun menjalani pernikahan tentu saja mereka mengalami beberapa masalah.
Yang paling menguras batin adalah ketika romur tidak sedap beredar di kampus, beberapa mahasiswa mempunyai spekulasi dan dugaan sendiri tentang penyebab Chaeyeon dan Seungyoun menikah mendadak.
Seungyoun yang mudah terpancing emosi dan Chaeyeon tidak ingin menanggapi, seringkali keduanya berselisih paham tentang tindakan yang harus diambil. Beruntungnya kelamaan rumor tersebut perlahan hilang.
Chaeyeon mematikan leptopnya setelah memastikan hasilnya malam ini sudah tersimpan, kemudian merapihkan tumpukan buku untuk selanjutnya disimpan di meja belajarnya didalam kamar.
"Kak yuk pindah?" Chaeyeon kembali untuk membangunkan Seungyoun yang terlelap dengan damai
"Udah?" Seungyoun membuka matanya perlahan setelah merasakan pipinya ditepuk beberapa kali dengan lembut
"Udah, yuk pindah. Kamu pasti pegel ya tidur disofa gini?" Chaeyeon menatap Seungyoun yang masih berbaring dengan wajah sedih
"Apa sih cemberut gitu? Gapapa kok sayang kan emang aku yang mau nemenin kamu" Seungyoun kini sudah terduduk dan menatap sang istri yang terduduk dilantai tepat dihadapannya
"Apa kita begadang aja? Kamu tinggal sidang kan?" Seungyoun menaik turunkan halisnya sambil tersenyum yang justru terlihat menyebalkan dimata Chaeyeon
"Gendong kalo gitu" Chaeyeon mengulurkan kedua tangannya, membuat Seungyoun terkekeh
"Serius nih?" Seungyoun kembali bertanya untuk memastikan
"Banyak nanya!"
Seungyoun tertawa dan segera mengangkat tubuh Chaeyeon setelah mendengar suara teriakan kesal dari sang istri.
Sebagai pasangan suami istri tentu saja mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing, hanya saja untuk hal ini mereka lebih hati-hati karena sesuai perjanjian untuk tidak memiliki bayi sampai Chaeyeon lulus dari kuliahnya.
...
Sore ini Chaeryeong yang memutuskan untuk tinggal bersama Seungwoo dan melanjutkan sekolahnya di Jakarta, datang untuk berkunjung ke apartemen Chaeyeon dengan tujuan berkonsultasi masalah hubungannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Isn't She Lovely
FanfictionKarena keputusan sembrono tanpa berdiskusi sang kakak, Chaeyeon harus berperang dengan hati dan fikirannya agar tidak terbawa perasaan dengan semua kebaikan dan perhatian yang diberikan oleh sahabat sang kakak.