"Cieee anak Papa udah pacaran", goda Jisung ketika melihat Dowoon senyum2 sendiri di depan layar hp
Dowoon menoleh. "Eh Papa. Iya alhamdulillah. Hehe"
Jisung lalu duduk di sebelah Dowoon. "Jadi sama Dahyun?"
Dowoon mengangguk.
"Jangan sakiti dia, ya? Papa akan tembak kamu kalau kamu berani sakiti Dahyun"
"Siap, Pa!!!"
"Oh ya, Jeonghan mana?"
"Di sini, Pa", Jeonghan muncul dari arah dapur, sambil membawa 3 gelas coklat panas
"Whoaaa coklat panas. Anak Papa ini memang tahu kesukaan Papa"
Jeonghan tertawa kecil. "Oh jelas. Btw Pa, yg nyetok coklat di rumah ini tuh Dowoon. Jeonghan bagian bikinin"
Jisung menoleh ke arah Dowoon. "Benar itu, Dowoon?"
Dowoon mengangguk malu2. "Biar inget Papa terus kalo Papa lagi dinas"
Jisung tertawa. Kemudian dipeluknya kedua anak kembarnya itu. "Papa sayang kalian. Kalian anak baik. Dan sekarang kalian beruntung bertemu gadis2 yg baik. Jangan kecewakan Papa, ya?"
"Siap, Pa!!!"
**
"Aduh anak gadis Papa keliatan seneng banget nih habis jadian", goda Minjun kepada Dahyun
Dahyun cengengesan. "Apasih Papa"
"Gimana? Seneng?"
"Seneng. Hehe"
Minjun mengusap rambut putrinya lembut. "Papa nggak ngelarang kamu pacaran sama si Dowoon itu. Papa tau dia anak baik. Dia pantas mendapatkan kamu. Pesan Papa, kalian harus tau batasan. Jangan sampai kelewatan!!!"
"Iya Pa, Dahyun ngerti"
Minjun lalu memeluk Dahyun erat2.
"Papa sayang sama kamu, Hyun"
"Dahyun juga sayang Papa"
Di tengah mereka berpelukan, Wonpil pun muncul.
"Pa, Wonpil mau ke rumah Sana, ya? Mau ambil file Wonpil yg ketinggalan", pamit Wonpil
"Sekalian mau ngapel?", goda Minjun
Wonpil tertawa kecil. "Iya. Hehe. Yaudah Wonpil pergi dulu ya? Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Sebelum pergi, tak lupa Wonpil mengacak2 gemas rambut Dahyun, yg langsung mendapat protes dari Dahyun.
Meanwhile, di kafe kecil milik Kokoh Yixing depan kampus, dua orang anak muda sedang dilanda patah hati karena gadis yg mereka sukai baru saja sold out.
Ya, mereka adalah Lino dan Vernon.
"Nggak nyangka ya No, Dahyun udah taken sama Bang Dowoon", ucap Vernon
Lino mengangguk. "Ya salah kita juga, nggak cepet gerak"
"Cuma Sinbi doang yg tau kan, No?"
"Iya. Itu juga kita yg nyuruh dia diem"
Lalu hening sesaat.
"Kita masih ada harapan nggak sih, Non?"
"Gatau ya No. Berharapnya sih masih"
"Tapi kita jahat dong Non kalo kita ngerebut Daday dari pacarnya?"
Vernon menjitak pelan kepala Lino.
"Ya nggak rebut lah, pinter!!! Kita tetep dukung pilihan Dahyun, tapi kita juga siaga kalau di tengah jalan ada apa2"
Lino terdiam.
"Denger ya No, kita emang sama2 suka Dahyun, dan pastinya pengen lah ya kita dapetin Dahyun. Tapi kan sekarang dia udah ada pacar. Kating pula. Ya kita dukung aja lah pilihan dia. Yg penting Dahyun bahagia, kan? Nah, kalo misalkan itu Bang Dowoon nyakitin Dahyun atau apa, kita bergerak"
Lino mengangguk pelan. "Gue tau. Ya semoga aja pilihan Dahyun nggak salah. Tapi gue rasa Bang Dowoon itu emang orang baik"
Vernon tersenyum tipis. "Pokoknya support terus aja si Dahyun. Kita kan sahabat dia"
Kemudian mereka pun lanjut mengobrol sampai Kokoh Yixing memberitahu mereka kalau kafe akan segera tutup.
#####
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Feeling
FanfictionIt's Beautiful Feeling ~ Cerita tentang perjuangan Dowoon yg jatuh hati dengan seorang gadis bernama Dahyun. Begitu juga dengan Dahyun yg ternyata juga tertarik dengan Dowoon. Bagaimana cara mereka bersatu di tengah secuil konflik dan godaan dari ke...