24. Putus?

135 15 2
                                    

"Bener kan Day apa kata gue? Pacar Lo selingkuh!!!"

"Diem dulu deh, No!!! Gausah ngompor!!!"

"Tapi Day,,,"

"DIEM!!!"

Lino pun terdiam mendengar bentakan Dahyun.

Dahyun mengintip sedikit ke ruang teater. Di dalam sana dia melihat Dowoon sedang merangkul Sowon. Begitu erat. Dan sesekali mereka saling bertatapan mesra.

"Tuh kan Day-"

"DIEM, LINO!!!"

Lagi2 Lino kicep. Tak cuma dia, ternyata suara Dahyun terdengar sampai ruang teater. Dowoon langsung berlari keluar, disusul Sowon.

"Day? Kamu ngapain di sini?", tanya Dowoon

Dahyun tidak menjawab. Dia memperhatikan tangan Dowoon yg masih menggenggam tangan Sowon. Sadar arah pandangan Dahyun, Dowoon buru2 melepaskan pegangan tangannya. Sowon juga terlihat tidak enak pada Dahyun.

"Jadi benar ya, Kakak selingkuh dari aku?", ucap Dahyun, setengah menangis

Dowoon gelagapan. "D-Day? Ini nggak seperti yg kamu pikirkan!!!"

"Lalu apa???", teriak Dahyun, membuat Pak Jiyong yg masih ada di dalam ruang teater keluar.

"Ada apa ini?", tanya Pak Jiyong

Tidak ada yg menjawab. Dan Dahyun tanpa mengucap sepatah kata pun pergi.

"Day? Kamu mau ke mana? Aku bisa jelasin. Day?", teriak Dowoon berusaha mencegah Dahyun. Tapi Dahyun tetap memilih pergi.

"Pak Jiyong, saya izin menyusul Dahyun, boleh?"

"Silakan"

"Terima kasih, Pak"

Dowoon lalu bergegas menyusul Dahyun. Pak Jiyong menggeleng2 kan kepala.

"Anak jaman sekarang kisah cintanya seperti ini, ya? Rumit sekali. Beruntung saya sama Chaerin baik2 saja"

Kemudian Pak Jiyong kembali masuk ke ruang teater.

Lino terlihat tersenyum sinis. Sowon yg melihatnya pun berkata, "Kamu jangan ikut campur urusan orang"

**

"Day? Day? Dengerin aku dulu!!!"

"Apa sih, Kak? Mau jelasin apaan? Aku lihat sendiri dengan mata kepala aku!!!"

"Kamu salah paham, Day!!!"

"Lepasin aku!!! Aku mau pulang!!!"

"Aku anterin"

"Aku udah sama Kak Wonpil"

"Bang Wonpil udah sama Sana"

Dahyun mendecih.

"Ya? Kamu pulang sama aku, ya? Hari ini aku bawa mobil. Jeonghan udah pulang juga sama Jeongyeon"

Dahyun tidak menjawab. Tapi dia langsung berjalan menuju mobil Dowoon di parkiran.

Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam. Dowoon tampak ingin bicara, tapi tidak jadi karena melihat muka Dahyun yg menyiratkan kemarahan.

Mobil berhenti di depan rumah Dahyun. Tanpa berkata apapun, Dahyun membuka pintu mobil dan berjalan masuk ke rumahnya.

Dowoon buru2 menyusul Dahyun.

"Day, tunggu!!!"

Dahyun berhenti. Kemudian dia berbalik ke arah Dowoon.

"Kita putus, Kak!!!"

Dowoon tercekat. "Apa? Putus?"

"Kurang jelas? Aku minta putus!!!"

"Tapi, Day,,,"

"Aku berusaha percaya sama Kakak. Tapi hasilnya apa?"

"Kamu salah pa-"

"DIAM!!!"

Kemudian hening sesaat. Wonpil dan Sana yg mendengar pertengkaran itu pun mengintip dari balik pintu.

"Mulai sekarang, kita putus, Kak"

"Day,,,"

"Sssttt... Aku nggak mau dengar apapun lagi. Intinya kita putus"

Kemudian Dahyun berbalik menuju pintu rumahnya. Wonpil dan Sana buru2 menyingkir, dan berpura2 seolah tak melihat apapun.

Dowoon terduduk lemas. Kemudian dia bangkit, ingin menyusul Dahyun. Tapi dia melihat Wonpil memberi isyarat untuk pulang saja. Dengan lemas, Dowoon melajukan mobilnya pulang ke rumahnya.

#####

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang