"Day, siapin barang2 mu, ya? Besok kita mau ke rumah Om Jongdae. Mumpung liburan"
Dahyun menggeliat. "Rumah Om Jongdae? Ngapain?"
"Liburan, lah. Udah lama banget tau kita nggak ke sana. Om Jongdae katanya kangen sama keluarga kita. Papa nih yg nganter. Mumpung Papa dapat libur juga"
Dahyun terlihat malas.
"Woi. Nggak boleh gitu. Kapan lagi kita ke sana kalo nggak musim liburan gini?", tegur Wonpil
"Y"
Wonpil keluar dari kamar Dahyun. Tapi masih terdengar teriakannya.
"Siapa tau ketemu cogan!!!"
**
Keesokan harinya, Dahyun bangun paling awal. Itu karena perkataan Wonpil tentang peluang ketemu cogan. Nggak, Dahyun masih menunggu Dowoon. Tapi tidak ada salahnya kan cuci mata?
Skip.
"Day, barangnya udah semua?", tanya Papa Minjun
"Udah, Pa", jawab Dahyun
"Wonpil?"
"Udah, Pa"
"Oke. Kita semua berangkaaaaaaaat"
Perjalanan itu memakan waktu beberapa jam. Dan seperti biasa, Dahyun yg merupakan tipe nempel molor, tertidur hampir sepanjang perjalanan. Wonpil yg melihatnya senyum2 sendiri.
Setelah ber-jam2, akhirnya mereka tiba di rumah keluarga Kim Jongdae, adik dari Papa Minjun. Rumah itu terlihat megah, sama megahnya dengan rumah Papa Minjun.
Jongdae menyambut mereka dengan ramah. Anaknya yg seusia Wonpil, namanya Kim Kai, juga menyambut mereka.
"Ini Wonpil sama Dahyun, kan? Wahhh sudah besar, ya?", ucap Jongdae
Wonpil dan Dahyun mengangguk sambil tersenyum.
"Dae, titip anak2 ku, ya? Marahin aja kalo nakal, khususnya Dahyun", ucap Minjun
"Siap, Kak Minjun. Seneng banget liat para keponakanku datang. Kai juga pasti seneng ada temen. Ya kan, Kai?"
Kai mengangguk. Dia lalu membantu membawakan barang Wonpil dan Dahyun, serta menunjukkan kamar mereka.
**
Malam harinya, Dahyun merasa sedikit bosan. Biasanya dia akan mengganggu Wonpil. Tapi Wonpil sepertinya tidak bisa diganggu. Dari tadi dia sibuk chattingan entah dengan siapa. Sesekali Wonpil tertawa membaca chat.
Akhirnya Dahyun memutuskan keluar mencari angin di beranda. Kata Kai tadi, di sekitar rumah itu memang banyak cogan. Terutama yg menghuni rumah di depan. Katanya keponakan pemilik rumah di depan datang beberapa bulan lalu. Ganteng banget, katanya. Jago main musik juga, walau tidak bisa bernyanyi.
Dahyun menghirup udara malam sepuasnya. Malam ini tidak begitu dingin. Ada sensasi hangatnya.
Tirai kamar rumah di depan terbuka. Kemudian muncullah sesosok cowok. Dahyun deg2 an. Berharap yg muncul adalah cogan.
Tapi Dahyun salah.
Yg muncul bukan cogan. Benar cowok, tapi dia,,, eum,,, cantik.
Tidak, bukan banci atau apa. Dia cowok yg memiliki paras cantik. Auranya seperti malaikat.
Tapi tunggu.
Dahyun merasa dia sedikit familiar dengan muka itu.
Masa' sih?
Masih dengan keheranannya, tiba2 Dahyun dipanggil oleh Wonpil. Akhirnya Dahyun terpaksa meninggalkan beranda dan memenuhi panggilan Wonpil.
Sementara itu, si cowok dengan paras cantik itu, tersenyum tipis. Kemudian dia berkata kepada saudara kembarnya yg sedang bermain dengan kucing di kamar.
"Dia sudah datang", ucap cowok cantik itu
"Oh ya?", balas si saudara kembar
"Ya. Sebenarnya sudah tadi siang, sih. Tapi dia baru muncul, barusan"
"Oh, begitu, ya?"
Kemudian si cowok cantik itu berbalik.
"Kalau Lo beruntung, Lo bisa ketemu dia besok pagi. Bang Wonpil mau ajak dia jogging besok"
"Begitukah? Wow aku jadi tak sabar menunggu besok pagi"
"Akhirnya Lo bakal ketemu dia lagi setelah sekian lama. Apa Lo senang?"
"Tentu. Ah rasanya ingin cepat pagi"
Cowok cantik itu tertawa kecil. "Tidurlah. Jangan mainan kucing terus. Biar besok nggak kesiangan"
"Aw baiklah"
#####
Apa kalian bisa menebak siapa si cowok cantik dan kembarannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Feeling
FanfictionIt's Beautiful Feeling ~ Cerita tentang perjuangan Dowoon yg jatuh hati dengan seorang gadis bernama Dahyun. Begitu juga dengan Dahyun yg ternyata juga tertarik dengan Dowoon. Bagaimana cara mereka bersatu di tengah secuil konflik dan godaan dari ke...