32. Bye

141 15 0
                                    

"Oh, jadi Dowoon keponakan Tuan Jung Yunho ini pacarnya Dahyun?", ucap Jongdae ketika Dahyun masuk ke rumah sambil memperkenalkan Dowoon sebagai pacar.

Dahyun mengangguk. "Iya, Om. Sempat putus, hehe. Tapi barusan balikan lagi"

"Whoaaa Om ikut senang. Lagipula menurut Om, Dowoon ini anak yg baik. Hmm pantas aja ya walau dikelilingi gadis2 cantik, dideketin, kayak nggak minat gitu. Hmm ternyata ada hati yg dijaga, ya?"

Dahyun dan Dowoon senyum2.

"Berarti habis ini kalian LDR-an lagi?", celetuk Kai

Dahyun dan Dowoon saling pandang. Ah, mereka melupakan fakta tentang itu.

"Ya mau gimana lagi? Kan tugas Dowoon sekarang ada di sini. Dahyun punya tugas di sana. Ya otomatis LDR-an", sahut Wonpil

Jeonghan pun menambahi, "Kalian LDR an selama ini aja kuat. Tanpa komunikasi lho itu. Pasti kuat dong, LDR-an lagi udah pake komunikasi"

Dahyun dan Dowoon berpegangan tangan, saling menguatkan.

"Tenang, ada aku yg bakal jagain Dowoon. Nggak usah khawatir dia oleng", celetuk Yerin

Semua pun tertawa.

"Dahyun bisa kan?", tanya Dowoon

Dahyun mengangguk mantap.

"Bagus. Ah jadi makin sayang"

Seketika Dowoon mendapat boo ramai2.
















Malam hari, sehari sebelum kepulangan Dahyun, di rooftop rumah keluarga Kim Jongdae,,,

"Kamu besok pulang, Day?"

"Iya. Hmm padahal baru aja kita ketemu lagi ya Kak?"

"He'eh. Aku masih kangen sama kamu, Day"

"Kita masih bisa komunikasian, kan?"

"Iya. Tapi kayak kurang gitu. Pengennya ketemu terus"

"Bucin. Hahaha"

"Eh ngaca, ya? Aku dengar dari Bang Wonpil, kamu kalo tidur suka meluk2 boneka Davely yg aku kasih. Trus tidur ngigo2 nama aku. Foto aku juga masih kamu pasang"

"I-iya sih"

"Jujur ya Day, aku di sini agak tersiksa. Nggak bisa ketemu kamu. Ketemunya Yerin terus. Ngeselin anaknya. Tapi aku seneng pas Jeonghan ngasih tau kalo kamu bakalan datang"

"Aku juga. Sepi nggak ada yg gebuk2 drum di rumah lagi kalo gabut"

"Eh? Bukannya ada Seungseok?"

"Ya iya emang. Tapi kan dia drummer Enam Hari. Bukan pacarku. Lagian nih ya, sejak kamu pergi, Kak Sungjin mutusin buat latihannya di tempat Kak Brian aja. Kalo kamu kan beda. Bisa main2 ke rumah kalo mau, trus bisa mainin drum di studio"

Dowoon mengangguk2 mengerti.

Udara semakin dingin. Dowoon membuka jaketnya lalu dipakaikannya ke tubuh Dahyun.

Dahyun sedikit terkejut. "Eh, Kak? Kok-"

"Dingin", jawab Dowoon

"Tapi Kakak-"

"Aku pakai lengan panjang. Santuy. Kamu pakai lengan pendek gitu. Mending jaketku kamu pake"

"Aku mau yg lebih hangat, Kak"

"Hm? Mau apa? Bilang aja"

"Peluk"

Dowoon tersenyum. "Oke"

Kemudian Dowoon sedikit menarik tubuh Dahyun hingga jarak mereka hanya sepersekian sentimeter. Lalu dipeluknya erat2 gadis yg sangat dia cintai itu. Dahyun bisa menghirup aroma parfum Dowoon. Dowoon juga bisa menghirup aroma sampo Dahyun.

Wangi.

Dowoon melepaskan sejenak pelukannya. Dahyun menatapnya bertanya2.

Tiba2 Dowoon memajukan tubuhnya, lalu mencium kening Dahyun beberapa saat. Diam2 Dahyun menyunggingkan senyum.

Setelah puas mencium kening Dahyun, Dowoon kembali memeluk tubuh mungil Dahyun.

"I Love You, Day"

"I Love You too"

"Aku bakalan kangen terus sama kamu Day"

"Aku juga, Kak"

"Kamu belajar yg rajin, ya? Jaga diri baik2. Jangan nakal. Kalau kamu udah siap, aku akan lamar kamu"

Dahyun tidak menjawab. Dia hanya mengangguk2 kan kepalanya.

Tiba2 hp Dowoon berdering. Ada chat masuk.


Yerin 🐒
Pulang woi
Jangan pacaran mulu
Jangan lupa pesenin burger


Dowoon tertawa membaca chat dari Yerin itu. Kemudian dia bangkit.

"Day, aku pulang ya? Yerin udah ngoceh"

Dahyun tertawa kecil. "Iya. Hati2"

"Bye"

"Bye"


#####

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang