19. Omelan Sinbi

120 13 0
                                    

Sinbi keluar dari dalam mobil Moonbin dengan sedikit berlari. Di belakangnya, Moonbin mengikuti dengan Vernon.

Sinbi mengetuk pintu kamar kosan Lino dengan sedikit kasar. Tidak dipedulikannya tatapan dari penghuni kosan lain seperti Seungkwan, Dino, Lucas, Chanwoo, Kino dan Donghan.

"Lino masih di Betamart, Bi", ucap Kino

Sinbi mendecih. Dia lalu bersandar di tembok luar kamar. Sementara Moonbin dan Vernon ikut berdiri di sebelahnya.

Tak lama, Lino muncul dengan membawa beberapa belanjaan. Dia sedikit kaget melihat kedatangan ketiga temannya itu.

"Apa apa nih? Kok ada Sinbi, Moonbin sama Vernon?", tanya Lino setelah meletakkan belanjaannya

Tak menunggu waktu lama, Sinbi langsung mencengkeram kerah baju Lino.

"Eh? Ada apa nih, Bi?"

Para penghuni kosan lain juga cukup terkejut dengan 'serangan' tiba2 Sinbi. Tapi tidak ada yg berani mendekat untuk membela Lino, karena seorang Sinbi saja sudah ganas, ditambah dia membawa dua pawang.

"Lo tuh bego atau gimana sih, No? Ngapain coba Lo nyuruh Dahyun putus dari Kak Dowoon?", ucap Sinbi dengan nada sedikit berteriak

Semua yg tadinya kepo pun jadi paham. Masalah cewek ternyata.

Lino menelan ludahnya. Mampus Dahyun lapor ke Sinbi, batinnya.

"Jawab, No!!!"

Lino menarik nafas dalam2. "O-oke. Gue jelasin. Tapi lepas dulu tangannya"

Sinbi menyentakkan kerah baju Lino dengan sedikit kasar.

Setelah merapikan kerah bajunya, Lino pun berkata, "Sori, Bi. Gue tau gue salah. Gue bego banget"

"Ya emang", potong Sinbi, yg lalu membuat semua yg mendengarnya hampir tertawa

Lino menghela nafas. "Oke. Gue emang bego. Sori, gue gak mikir panjang waktu itu. Gue cuma takut Dahyun kenapa2 kalau masih sama Kak Dowoon"

Sinbi berkacak pinggang. "Gue bener2 gak habis pikir, No. Gue tau Lo suka Dahyun. Gue tau Lo khawatir sama Dahyun. Gue juga, No. Gue juga khawatir. Anak2 yg lain juga. Tapi nggak usahlah nyuruh2 Dahyun putus. Biar Dahyun sendiri yg memutuskan masa depannya. Kita sebagai sahabat cuma bisa dukung dia. Tugas kita juga jagain dia. Lo lupa janji Tzuyu kalau ada yg usilin Dahyun lagi? Ayolah, No. Move on. Jangan jadikan ini kesempatan buat rebut Dahyun. Gak bisa, No. Gak bisa"

Lino terdiam.

Vernon yg dari tadi diam pun akhirnya bersuara, "No, Lo tau kenapa gue nyerah dapetin Dahyun? Itu karena gue tau gue nggak akan bisa dapetin dia. Bukan cuma gue. Lo juga. Nggak ada yg bisa misahin Dahyun dari Kak Dowoon"

Lino menunduk. "Ka-kalau mereka akhirnya putus, gimana?"

"Terserah Lo", ucap Sinbi sambil berlalu

Vernon menepuk pundak Lino. "Gue harap Lo bisa gunain otak Lo. Gue tau Lo nggak begitu jago akademik. Tapi setidaknya Lo punya otak, kan? Gunain itu!!! Gue pergi dulu"

Vernon lalu berlalu mengikuti Sinbi dan Moonbin yg sudah terlebih dahulu keluar meninggalkan kosan Lino.

Lino menghela nafas panjang. Seungkwan lalu mendekatinya dan menawarkan minum.

"Thanks", ucap Lino, sebelum kemudian dia masuk ke dalam kamarnya dan mengunci pintunya.

#####

Beautiful FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang