Alisa || Chapter 6

558 18 2
                                    

HappyReading!!

Alisa berjalan menyusuri koridor kelas XI. Wajahnya terlihat tenang, tapi siapa sangka dalam hati gadis itu sudah mengabsen seluruh isi kebun binatang.

Gadis itu berhenti tepat di depan kelas XI IPS 3. Dengan kekuatan penuh, gadis itu mendobrak pintu kelas menimbulkan suara yang memekikkan telinga.

Untung saja saat ini tak ada seorang guru yang mengajar di kelas itu, membuat Alisa dengan bebas memasuki kelas tersebut.

Semua orang terdiam, tak berani membuka suara.

"Mana Felix?" tanya Alisa tajam, nadanya terdengar ketus.

Hening. Tak ada seorang pun yang membuka suara, hingga seorang pria datang mendekati Alisa lalu menyeret gadis itu keluar dari kelasnya. Seketika suara bisik-bisik terdengar di telinga keduanya.

"Apa-apaan, sih, lo?" tanya Felix dengan nada sedikit berbisik.

"Lo yang apa-apaan?" sentak Alisa tajam melepaskan genggaman tangan adiknya itu.

Dengan cepat Felix membekap mulut Alisa membuat gadis itu membulatkan matanya, sadar akan mereka jadi pusat perhatian teman kelas Felix.

"Ikut gue!" ujar Felix menarik lengan gadis itu.

Felix terus berjalan, tak berniat melepaskan genggamannya. Biarkan saja orang-orang yang melihat mereka menerka sendiri, Felix tak peduli itu. Hingga akhirnya, mereka sampai tepat di taman belakang sekolah.

Dengan cepat Alisa menyentakkan tangan Felix dari lengannya, lalu menatap pria itu tajam.

"Lo bilang apa ke ayah semalam?" tanya Alisa tajam, sembari menunjuk Felix tepat di depan wajah pria itu.

"Santai dong." ujar Felix menepis tangan Alisa pelan.

Alisa berusaha menetralkan napasnya, tak ingin terbawa emosi sampai memukul adiknya ini.

"Gue cuman bilang, kalau lo keluar bareng cowok lo." jawab Felix santai dengan tampang polosnya.

"Lo denger fitnah dari mana, sih?" Alisa berujar dengan sewotnya. "Pacar gue siapa coba?"

"Lah, itu cowok yang semalem pacar lo kan?" tanya Felix yang di balas Alisa dengan memukul lengan Felix dengan keras. Felix sedikit meringis akibat serangan dari Alisa.

"Amit-amit." ujar Alisa cepat.

"Hati-hati lo kalau ngomong, biasanya yang di amit-amit-kan, itu yang jadi." tegur Felix serius.

"Lo kalau jadi orang tuh jangan sok tau dulu. Gara-gara lo, ayah marahin gue semalam dan nyuruh mutusin cowok gue." jelas Alisa kembali memukul lengan Felix, kali ini sedikit lebih keras.

"Sakit, Sa." adu Felix kembali meringis.

"Bodo amat!" tukas Alisa lalu beranjak dari sana, meninggalkan Felix yang masih menatapnya.

"Jomblo sih, marah-marah mulu kerjanya." gumam Felix masih menatap punggung Alisa hingga hilang di balik pembelokan koridor.

>_<

"Sa, lo dari mana aja?" tanya Kenzi saat melihat Alisa duduk di tempatnya. "Terus tuh muka kenapa kusut gitu, kayak pakaian yang belum di setrika?"

Alisa mengubah posisi duduknya agar ia lebih leluasa menatap Kenzi.

"Lo tau ngak sih, Zi." ujar Alisa mendramatis.

"Ngaklah." jawab Kenzi cepat yang membuat Alisa memukul lengan pria itu. "Gue belum selesai ngomong." balas Alisa sewot.

"Yaudah, lanjut." ujar Kenzi mengalah.

AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang