Alisa || Chapter 27

209 9 4
                                    

HappyReading!!

Nomor yang anda hubungi...

"Ini anak ke mana, sih?" gerutu Kenzi.

Sudah lebih dari 20 kali pria itu menghubungi Alisa tapi selalu operator yang menjawab.

Jari Kenzi menari dengan cepat di layar ponselnya, mengetikkan pesan untuk gadis itu lalu mengrimkannya. Satu umpatan lolos di bibir pria ini saat tak mendapati tanda-tanda pesannya terbalas, jangannya di balas di baca pun belum sama sekali.

"Kalau kayak gini gue jadi ngak fokus latihan."

"Woy, lo ngapain di sini?" suara yang di sertai tepukan di bahunya membuat Kenzi mengalihkan perhatiannya.

"Gas, Lo liat Alisa ngak?" tanya Kenzi pada Bagas, ada guratan khawatir yang Bagas dapati di wajah pria ini.

Bagas menggeleng sebagai jawaban. "Ngak, emang Istri lo itu kemana?"

"Sembarangan lo kalau ngomong, kalau pun gue tau dia ada di mana gue ngak bakal nanya sama lo."

Bagas menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba gatal. "Mungkin dia ada urusan kali." ujar Bagas mencoba menenangkan sahabatnya ini. "Lagian juga dia ngak bakal kenapa-kenapa."

Kenzi menoyor kepala Bagas tanpa ampun.

"Lo ngak tau cerobohnya Alisa itu kayak gimana."

Bagas memutar bola matanya malas, sahabatnya ini memang kadang suka belebihan jika sudah menyangkut tentang Alisa.

Bagas memicingkan matanya saat tak sengaja melihat siluet seseorang yang mirip dengan Alisa. Bagas semakin menajamkan penglihatannya.

"Bukannya itu Alisa?"

Kenzi mengikuti arah pandangan Bagas, dan benar saja itu Alisa sedang tertawa bersama... Gavin.

"Itu bener Alisa lagi sama Ga... WOY JI, LO MAU KEMANA? KENZI?"

Kenzi tetap melanjutkan langkahnya, mengabaikan teriakan Bagas yang terus memanggil namanya.

"Buang aja ponsel lo, ngak guna bangat."

Alisa mau pun Gavin mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara.

"Kenzi." gumam Alisa pelan, gadis itu sedikit terkejut dengan kehadiran pria ini.

Kenzi melirik ke arah tangan gadis itu, lalu dengan cepat ia merebut ponsel milik Alisa. Kenzi menekan tombol power, setelah membuka lock ponsel Alisa.

Kenzi menekan tombol panggilan, pria itu memperlihatkan layar ponsel milik Alisa yang menampilkan puluhan panggilan tak terjawab darinya.

Alisa menelan salivanya susah payah, nyalinya seketika menciut sesaat melihat ekspresi datar yang pria itu berikan.

Tanpa mengatakan apa-apa, Kenzi mengembalikan ponsel Alisa kepada pemiliknya lalu meninggalkan Alisa dan Gavin yang menatapnya heran.

"Sa, itu..."

"Vin, gue duluan ya soalnya ada yang harus gue urus." ujar Alisa menyela ucapan Gavin dengan cepat.

Tanpa menunggu balas dari Gavin, gadis itu beranjak menyusul Kenzi. Alisa yakin pria itu pasti marah dan akan mendiaminya, ini tidak bisa ia biarkan. Kenzi tidak bisa marah padanya, bagaimana nanti nasib nilainya?

"Ji, tungguin." teriak Alisa mencoba menyamakan langkah kaki besar milik Kenzi. Tapi, pria itu seperti sengaja mempercepat langkahnya agar gadis ini tidak bisa menyamainya.

"Ji, de..."

"Apa?"

Kenzi menghentikan langkahnya yang dengan otomatis gadis itu juga menghentikan langkahnya, hingga posisinya saat ini Kenzi sedang membelakangi Alisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang