Perpisahan

496 22 2
                                    

Dari sekian banyaknya orang yang hidup di dunia ini, kenapa harus Dewi yang dipermainkan oleh takdir ?.
Dirinya lelah, kenapa harus ia yang dihukum sekejam ini ?. Dewi ingin berhenti menyudahi semuanya tapi, takdir selalu berkata lain padanya.

Sebelumnya semua baik-baik saja.Keluargar Dewi begitu bahagia.Suara canda dan tawa menggema menghiasa rumahnya.
Tapi semuanya berubah dalam sekejap.Sejak ayah Dewi meninggal,ibunya tinggal bersama suami barunya.Dewi tinggal berdua bersama Johan sang kakak, dirinya merasa hampa dengan keluarganya yang tak lengkap. Rasa sakit, perih, kesepian, dan sedih itulah yang dirinya rasakan selama 6 tahun tinggal bersama sang kakak Johan.

Sampai pada akhirnya " Sudah siap ?" tanya wanita berwajah putih yang sedang tersenyum tulus padanya.

"Sudah" balas Dewi singkat tak ingin berbasa-basi

"Ya sudah ayo, sudah ditungguin sama mobil dibawah" ucap wanita tersebut yang tak lain adalah ibunya

"..."angguk Dewi tanpa suara.

Dia sangat-sangat benci pada jalan hidupnya.Dia sangat marah pada takdir.Takdirlah yang membawa kembali ibunya datang ke rumah ini, dan takdirlah yang membuat dirinya sekarang dipisahkan dari sang kakak.

Ditenga menuruni anak tangga,mata Dewi bertemu dengan manik mata sang Kakak, pandangan mereka saling beradu selama beberapa detik ,mereka saling berbicara tanpa suara. Sampai akhirnya Dewi mengalihkan pandangannya, ia tak mampu menahan perih yang sudah menjalar didadanya, dirinya tak mau terlihat lemah di depan Johan.

" Johan, ibu sama adikmu pamit dulu ya, makasih uda jagain adikmu selama ibu gak ada " ucap wanita paruh baya tersebut dengan nada suara yang begitu lembut.

" iya,, ibu sama Dewi hati-hati " Balas Johan disertai semyum simpul.

Tidak ada kata dari Dewi, dirinya hanya diam seribu bahasa, matanya berkaca.Dia sangat-sangat benci situasi seperti sekarang ini.

Dan akhirnya " ayo Dewi " suara sang ibu yang sukses membuyarkan lamunan Dewi.

"Iya" balas Dewi singkat

Dengan suara yang serak dan bahu yang gemetar " Jangan rinduin Dewi " satu kalimat perpisahan dari Dewi untuk Johan yang sukses membuat air matanya yang sedari tadi ia tahan tumpah.

"..." balas Johan dengan senyum yang bagitu tulus. Dirinya tak mampu berkata-kata. Ia tau jika Dewi sedang menahan tangis meskipun Dewi tak membalikkan badanya untuk menatap Johan. Johan tau persis bagaimana Dewi.

Mobil yang ditumpangi ibu dan adiknya perlahan  meninggalkan pekarangan rumah. Johan hanya bisa melambaikan tangan dan menatap belakang mobil yang perlahan tak terlihat oleh padangannya.Luka yang ia rasakan sangatlah dalam karena harus dipisahkan oleh sang adik.

"Kakak hanya bisa mendoakanmu dek, kakak berharap kamu bisa menemukan kebahagiaan disana" ucap Johan dalam hati, dengan air mata yang telah mengalir.

—————— ************———————-
Ini merupakan pengalaman pertama saya menulis. Mohon maaf jika masi terdapat kesalahan kata,tanya baca, nama pemain, dll. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Kedepannya saya akan berusaha memperbaiki 😊

DEWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang