💔

131 5 2
                                    

Tok...tok...tok...

Suara ketukan yang lantas membuat kedua insan tersebut  manusia menoleh ke arah pintu. Pintu terbuka menampakan sosok gadis yang tak begitu asing dimata mereka berdua.Dengan membawa kantong plastik ditangannya Purnama tersenyum lebar diambang pintu.

"Purnama"kata Virza.Dirinya tersenyum manis menyambut kedatangan seorang gadis berjaket biru yang menambah kesan cantik pada dirinya.

"masuk Pur.Duduk samping gue sini"perintah Virza.

Dewi hanya melihat bagaimana Virza menyambut Purnama dengan begitu hangat. Bagaimana dirinya tadi diperlakukan oleh Virza? jika bukan inisiatif dirinya sendiri Dewi tak akan mungkin bisa duduk disamping Virza.

Dewi menarik sebuah garis lengkung pada bibirnya yang ia perlihatkan pada Purnama.Dirinya seolah sedang merasa bahagia atas kedatangan sahabatnya yang berniat menjenguk lelaki berparasa tampan ini. Pada dasarnya Dewi tak pernah membenci Purnama,hanya saja ia merasa tak  suka jika melihat kedekatan antara Virza dan Purnama.

Langkah kaki Purnama semakin mendekat.Dewi beranjak dari duduknya. Mempersilahkan sahabatnya untuk duduk dikursi tersebut.Masalahnya Virza menyuruh Purnama untuk duduk disampingnya, sedangkan kursi yang tersedia hanyalah satu.Tanpa disadari Virza mengusir Dewi secara halus. Terpaksa dengan berat hati Dewi mengalah.Dirinya tak ingin memperburuk suasana.

Gadis yang menjadi pujaan hati Virza ini meletakkan kantong bawaannya yang  berisi makanan dan buah-buahan diatas nakas yang berada disamping tempatnya duduk. Purnama memperbaiki posisi duduknya hingga menghadap ke arah Virza. Begitu pula dengan Virza dirinya memperbaiki posisi tidurnya menjadi duduk dengan menaruh bantal menjadi sandarannya.

"Vir mumpung gue lagi kaya dadakan ni, gue bawain lo banyak makanan" kata Purnama sembari memperbaiki selimut Virza disertai cengiran khas Purnama.

"lo makan ya?"

"lo pasti laperkan belum makan?"tanya Purnama.

" iya.Tapi lo suapin"sambil melirik jahil Purnama.

Purnama hanya membalas ucapan Virza dengan senyum.

Dewi yang berdiri dibelakang Purnama karena tak ada tempat lagi untuk ia duduki begitu terkejut mendengar ucapan Virza yang meminta disuap oleh Purnama karena dirinya lapar. Tadi Virza sendiri yang mengatakan jika ia kenyang saat dirinya hendak menyuapi Virza. Tenggorokan Dewi tiba-tiba menjadi susah untuk menelan ludahnya sendiri.Perih yang tadi dirinya rasakan kini datang kembali.

Dewi cemburu melihat mereka berdua,meski Dewi bukan siapa-siapa Virza namun apakah salah jika Dewi cemburu pada seseorang yang ia cintai. Dirinya cemburu karena ia takut kehilangan Virza.Dewi membenci hari ini. Dirinya harus melihat dengan jelas bagaimana Virza dan Purnama saling bermesraan. Tangannya terkepal berusaha menguatkan hati atas apa yang telah ia lihat.

Perih dan sakit telah menggerogoti hatinya. Dewi berusaha membuang wajahnya kesegala arah agar tak melihat mereka berdua. Dewi ingin pergi namun entah mengapa kakinya sangat susah untuk beranjak dari tempat tersebut.

Dewi seakan tak kapok dengan keadaan seperti ini yang membuat dirinya terluka. Dewi terus setia menunggu mereka berdua hingga Purnama selesai menyuapi Virza.

Setelah Purnama selesai menyuapi Virza. Purnama segera membereskan tempat makan dan memasukkan kembali ke dalam kantong plastik yang nantinya akan dibuang di tempat sampah. Melihat ada sisa makanan yang terdapat pada bibir Virza,Purnama mengambil tisu dan mengelapnya.

Purnama beranjak dari duduknya berjalan meninggalkan Dewi dan Virza di ruangan ini.Purnama menuju ke dapur berniat mengambilkan Virza segelas air putih.

DEWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang