Suasana malam yang begitu sunyi hanya terdengar suara detak jarum jam yang menghiasa ruang kamar Dewi. Pukul menunjukan jam 00.30 WIB.Dewi terbangun dari tidurnya. Tenggorokannya tiba-tiba saja haus. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan memutuskan menuju ke dapur untuk mengambil segelas minuman.
Dewi menuruni anak tangga. Suasana begitu sepi dan gelap. Saat hendak sampai didapur Dewi mendengar suara orang sedang berbicara.
"tunggu saja aku tinggal selangka lagi kok, yang sabar ya"ucap lelaki itu
"....."
"Iya Ratnaku sayang...." ucap lelaki itu sekali lagi dengan suara yang berbisik-bisik.
"...."
"Ok" balas lelaki itu sambil mengakhiri pembicaraan.Dewi menghidupkan lampu dapur, dirinya terkaget mendapati ayah tirinya sedang menelpon didapur sendirian.
Bram begitu terkejut melihat Dewi yang berada di depannya.
"Sejak kapan kamu disitu?"tanya bram gugup
"Barusan" jawab Dewi singkat dengan santainya.Bram segera bergegas meninggalkan Dewi. Dirinya tak mau lagi berbasa-basi, masalahnya ia takut Dewi mendengar semua pembicaraannya. Bram sangat takut jika nanti semua rencana yang telah dirinya susun akan gagal seketika.
Dewi bingung dengan tingkah ayah tirinya, dengan siapa dirinya menelpon tengah malam bagini di dapur yang gelap?.Pertanyaan demi pertanyaan mulai terlintas di pikiran Dewi. Siapa yang dirinya maksud dengan sayang ?Sejenak Dewi stress dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak dapat dirinya jawab.Dewi tak mau memikirkannya lagi, dirinya segera mengambil air didalam kulkas untuk diminumnya.
Setelah minum Dewi segera bergegas menaiki anak tangga hingga tiba dikamarnya. Dewi merebahkan diri diatas kasur ,memejamkan matanya dan berusaha menyelinap ke dunia mimpi.
Sudah 30 menit belalu, Dewi masih saja membolak balikan badannya diatas kasur mencari posisi ternyaman dengan harapan ia akan segera tertidur. Namun hasilnya nihil. Semakin Dewi memejamkan mata semakin dirinya tak dapat tidur.
Dewi memutuskan untuk keluar duduk dibalkon kamarnya. Sunyi itulah yang selalu dirinya rasakan saat sepulang sekolah. Sembari menatap langit malam yang tak ada bintang Dewi mulai teringat pada Johan. Dirinya sangat merindukan sang kakak.Dewi selalu ingin tau bagaimana keadaan kakaknya saat ini.Masalahnya pasca 1 minggu Dewi dibawa ibunya ke rumah ini Johan tak lagi dapat dihubungi.. Mulai dari telepon, sms, bahkan chat via line tak ada satupun yang dibalas oleh sang kakak.
Dewi sangat rindu pada Johan. Kebiasaanya dengan sang kakak perlahan terputar di memorynya. Perlahan Dewi meneteskan air mata, dirinya sangat takut kehilangan Johan untuk selamanya. Sudah cukup Takdir mengambil ayahnya,sudah cukup dirinya harus terpisah bertahun-tahun dari sang ibu. Dewi tak mau Johan ikut direbut oleh takdir.
Dewi hanya bisa meluapkan semua emosi dan sedih dihatinya lewat air mata. Siapa yang dapat Dewi harapkan untuk mendengar semua keluh kesahnya ?Tak ada.Selain hembusan angin malam dan tetesan air mata tak ada yang benar-benar setia mendengar isi hatinya.
Dinginnya udara malam telah menggerogoti tubuh Dewi. Namun dirinya masih saja setia duduk diteras balkon sambil terus menangis.
"Sampai kapan akan terus disitu ? suara lelaki yang sukses membuatnya kaget dan segera menghapus jejak air mata yang ada dipipinya.
"Virza" jawab Dewi dengan senyum yang dipaksakan.
Berbicara tentang Virza.Dirinya adalah lelaki berparas tampan yang membuat siswi perempuan sontak berteriak histeris setiap kali melihatnya. Keluarga Virza adalah keluarga terkaya kedua setelah keluarga Andijaya.siapa yang tak mengenal dirinya lelaki yang kerap dipanggil bad boy. Namun setelah kelas 12 dirinya lebih banyak untuk belajar dan berhenti tawuran. Soal kepintaran lelaki ini jangan diragukan lagi.
"Sudah larut malam, kenapa masih disitu?"tanya Virza pada Dewi dari balkon kamarnya
"Gue gak bisa tidur" jelas Dewi
"Oh...." jawab Virza dengan singkat.Seketika suasana menjadi hening tak ada satupun yang membuka pembicaraan.
Sampai akhirnya "masuk sana udaranya dingin, nanti lo sakit." Ujar virza.
Dewi tertegun dengan apa yang diucapkan Virza. Apakah ini yang dinamakan perhatian ? Apakah Virza sedang memberi Dewi perhatian? Ataukah Virza hanya kasian pada dirinya?
Virza memperhatikan Dewi
"Kenapa malah bengong ?" pertanyaan virza yang sukses membuat lamunan Dewi buyar."Masuk sana. Cepat" perintah Virza yang diangguki Dewi.
Virza adalah lelaki cuek dan irit bicara, dirinya tak pernah mendekati seorang perempuan. Namun entah mengapa sikap Virza berbeda pada Dewi, tak ada seorangpun yang dapat menebak jalan pikiran Virza.
Dewi langsung kembali kedalam kamarnya, entah mengapa Dewi mau-mau saja diperintah oleh Virza. Setelah 20 menit menatap langit-langit kamar Dewi pun terlelap menikmati dunia mimpinya.Hanya dengan bermimpi Dewi dapat melupakan semua beban yang telah lama dipikulnya.
————————————————————
KAMU SEDANG MEMBACA
DEWI
Teen FictionApa impianmu Dewi ? Pertanyaan yang sering dilontarkan untuknya sebagai gadis malang berparas cantik yang memiliki nama Dewi. Dalam menjalani harinya, Dewi sangat membenci satu nama yaitu " Ani " Gadis cantik, cemburuan, dan egois tinggi. Ani adala...