Seperti di hari-hari biasa, gerombolan tukang rusuh duduk ditempat pojokan kantin. Mereka menyantap makanannya masing-masing, begitupula dengan Athala. Athala meluruskan kedua kakinya kekursi panjang yang berada disampingnya. Mulutnya asik mengunyah semangkuk bakso dihadapannya.
Mata Athala tak berhenti memperhatikan seorang cewe yang duduk bersama empat teman yang lainnya. Diwaktu istirahat seperti ini, cewe yang ia perhatikan dari tadi belum sama sekali makan ataupun minum.
Athala kembali memasukkan bakso itu kedalam mulutnya, sebelum bakso itu masuk, Athala malihat Radit yang tengah mencari-cari sendoknya dibawah meja mereka. Senyum penuh arti mengembang diwajahnya. Athala mengambil satu-satunya bakso yang berada dimangkuk Radit, lalu memakannya.
"Baso gue satu-satunya kemana gan?" Tanya Radit yang sekarang mencari-cari baksonya hingga kebawah meja. "Ck, baso gue mana Ravin" Tuduh Radit pada Ravin yang duduk disampingnya.
"Apaan sih, gue anteng-anteng gini dituduh" Balas Ravin sengit.
Gerombolan itu tertawa kecil, telunjuk Athala mendekatkan bibirnya yang bertanda menyuruh kawannya agar tidak pada melihat arah pandangnya kearah Athala.
Saat Athala meragakan gerakan itu, tidak sengaja Radit melihatnya. "Ck, Athala kembaliin ga baso gue?!"
"Owh jadi gitu, lo lebih milih baso itu dari pada gue?"
"Bodoamat, kembaliin ga?!"
Athala hanya menepuk-nepuk bagian perutnya lalu tersenyum manis pada Radit sebagai jawabannya.
"Kembaliin Athala"
"Mau gue keluarin apa gimana nih?" Ucap Athala. Athala malihat selintas cewe itu, yaitu Carissa yang tengah berjalan kearah luar kantin.
Carissa bukannya belom makan apa-apa? Batin Athala yang terlintas dikepalanya. Athala segera beranjak dari tempat duduknya untuk membelikan suatu makanan untuk cewe itu, tetapi langkahnya tertahan karena salah satu lengannya dipegang oleh orang lain. Tentu saja itu Chika. Athala baru menyadari bahwa Chika sepertinya sudah duduk dari tadi disampingnya.
"Lo mau kemana? Gue juga baru aja duduk" Ucap Chika yang masih menggenggam lengan cowo itu.
"Bukan urusan lo" Balasnya sengit sembari melepas genggaman itu dengan kasar. Coba saja yang memegang lengannya itu Carissa, pasti dirinya tidak akan melepaskannya.
"Baso gue buat lo aja" Ujar Athala sebelum pergi sembari menepuk pundak Radit dua kali.
"Nahh, gitu dong. Thanks " Radit langsung menyantap bakso milik Athala itu.
"Itu belom gue bayar, skalian lo yang bayarin"
"Anjir, sama aja dong gue double "
"Yee derita lo"
Athala mengingat-ingat makanan apa yang sering dibeli oleh Carissa setiap istirahat. Setelah berpikir cukup keras, dia baru saja ingat. Dasar Athala. Carissa sering membeli siomay atau tidak batagor. Athala memesannya pada mang ujang.
"Mang, siomaynya satu yaa" Ucap Athala.
"Iya, bentar yaa" Balas Mang Ujang.
"Ga pake lama ya mang"
Setelah mendapatkan siomay yang ia tunggu tidak terlalu lama, Athala langsung mengejar Carissa yang belum jauh.
Athala menyamakan langkah kakinya dengan Carissa, setelah dengan usaha yang keras karena Carissa tidak mau memberhentikan langkahnya. Cowo itu sekarang berada tepat dihadapan Carissa. Dengan cepat Carissa langsung memberhentikan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athala
Random"Gue suka sama lo bukan karena lo cantik,pinter,apalagi tajir.Bukan karena itu semua,tapi cinta datang dengan sendirinya dan datang disaat waktu yang gak tepat.Dan gue suka sama lo disaat kejadian waktu itu" Ucapnya dengan suara yang bernada serius...