Athala ✖ 26

384 17 5
                                    

Waktu yang ditunggu para murid SMA Kartini telah datang. Carissa duduk disalah satu kursi yang ada dikantin bersama teman sekelasnya juga Olin.

"Eh pada mau mesen apa nih? Biar gue yang mesen deh" Tanya Bintang yang membenarkan duduknya.

"Em-- gue bakso sama air mineral aja deh" Ucap Olin.

"Lah? Tumben lo ga bawa bekal" Tanya Lia sembari tangannya menopang wajahnya.

"Mager nyiapin Li" Balas Olin.

"Yang lain?" Tanya Bintang yang sudah ingin beranjak dari duduknya.

"Samain aja" Ucap Dhifa.

"Gue juga"

"Sama"

"Busett, gue baru tau mood bisa berjamaah juga" Ucap nya sembari pergi meninggalkan meja itu.

Carissa mengikat rambutnya secara asal sembari pandangannya melihat sekeliling kantin sekolah ini. Hingga pada akhirnya pandangannya terhenti seketika pada sekumpulan cowok yang duduk dipojok kantin, tetapi disalah sutu kumpulan itu terdapat seorang cewek duduk disana tepat bersampingan dengan laki-laki yang memegang pergelangan tangannya sepulang bersama Alfan.

Cepat-cepat ia mengalihkan pandangannya kearah lain. Perasaannya kembali dicampur adukan tak bisa untuk dideskripsikan. Dadanya terasa sesak hanya untuk melihat itu.

Dih, ngapain lo harus gini. Seharusnya lo seneng dong Athala bahagia, iya kan? Ga seharusnya juga lo punya perasaan sama dia. Batin Carissa sembari memainkan handphone nya diatas meja.

Jarak beberapa kursi dari Carissa duduk, Dhifa mengalihkan perhatiannya dari handphone miliknya. Ia melihat Carissa terpaku dalam satu keadaan, Dhifa mengikuti arah pandang Carissa. Ia membulatkan matanya saat melihat Athala duduk bersampingan dengan Chika, benar-benar tak ada jarak antar kedua orang itu, sangat dekat. Dhifa menggelengkan kepalanya, tak percaya. Dia sangat tau teman SMP nya itu seperti apa, tapi- mengapa Athala begitu cepat untuk meninggalkan Carissa?

✖ ✖ ✖

Ting! Ting!

Athala mengambil ponselnya lalu membaca pesan yang baru dikirim dari seseorang.

Dhifa:
Belakang sekolah

Cowo itu mengalihkan pandangannya dari layar handphone kearah orang yang mengirim pesan itu. Dhifa yang melihat Athala pun menunjuk-nunjuk kearah belakang sekolah, yang dibalas dengan anggukan oleh Athala. Cowo itu memandang layar handphone nya lalu mengetik beberapa kata sebelum mengirim pesan itu ke Dhifa.

Athala:
Dih, pernah kenal?

"Dasar si goblok satu ini, untung gue sabar" Umpat Dhifa dengan suara yang kecil sembari pandangannya kearah Athala.

"Kenapa lo dhip, sehat? " Tanya Olin yang mendengar ucapan Dhifa.

"Ah sehat kok lin gue sehat"

Athala yang melihat itu hanya tertawa kecil, kemudian bola matanya yang melihat cewe sedang menopang wajahnya dengan kedua tangan. Ada perasaan bersalah dirinya kepada cewe itu, walaupun dirinya pun juga tak tau kesalahan apa yang dilakukan nya.

✖ ✖ ✖

"Apaan sih lo minta ketemuan, kangen gue yak" Ucap Athala yang baru datang dengan membawa sebotol air mineral sembari duduk dikursi panjang dengan pohon yang rindang dibelakang sekolah.

"Dih sorry banget nih, gue taruhan hape gue kalo gue kangen lo" Balas Dhifa sembari menunjukkan handphone nya kearah Athala.

"Awas aja lo kualat ntar kalo kangen gue, ini serius gue kesini cuma disuruh ngisi kekangenan lo sama gue?" Ucap Athala dengan percaya dirinya, sembari meneguk minuman yang ia bawa.

"Hmm.. Lo sama Carissa belom kelar juga masalahnya"

"Belom, gue juga ga tau salah gue apaan" Ucap Athala sembari memandang kearah langit yang cerah.

"Coba lo ajak ketemuan, yah tau aja dia mau kasih tau salah lo apaan terus minta maaf deh"

"Ya lo pikir segampang itu Dhifa kuu" Ucap Athala yang gemas dengan ucapan cewe itu sembari menjitak Dhifa.

"Kemaren gue udah kerumah dia nungguin sampe pulang, gue udah minta maaf ya tapi gitu" Lanjutnya.

"Ouh coba lo chat ajak ketemuan atau apa gitu, oke ya udah semangat, gue duluan mau ketemuan sama doi, bye bye anak pungut" Ucap Dhifa yang langsung beranjak dari duduknya.

"Njirr .. Athala kan orangnya sabar jadi sekarang juga harus sabar, ok? " Ucapnya kepada dirinya sendiri sembari kembali meneguk minumannya.

✖  ✖ ✖

Bel sudah berbunyi dari setengah jam yang lalu. Carissa memutar-mutar kan pena yang sedang ia pegang sembari memperhatikan, tidak -tidak, lebih tepatnya ia tidak memperhatikan, hanya saja pandangannya yang kedepan tetapi pikirannya melayang ntah kemana. Tak tau mengapa akhir-akhir ini ia memang tak fokus dengan pelajaran. Ia melipat tangannya diatas meja dengan kepalanya yang ia jatuhkan dilipatan tangan.

Dijarak beberapa kursi dari depan meja Carissa. Cowo itu melihat kearah belakang tapat dimeja Carissa, lalu ia tersenyum simpul walaupun tak dilihat oleh orangnya. Cowo itu lalu mengalihkan pandangannya kearah guru yang sedang menjelaskan pelajaran didepan kelas.

"Ris" Panggil Alfan sembari menghampiri Carissa dikoridor kelas. Bel pulang sudah berbunyi 10 menit, sekolah pun sudah semakin sepi, karena murid-murid yang sudah pulang dari tadi.

"Ha? " Ucap spontan Carissa.

"Temen lo udah pada pulang semua? Kok lo nya ditinggal? " Tanya Alfan sembari membenarkan tasnya.

"Iya, katanya lagi pada ada urusan" Jawab Carissa sembari melihat wajah Alfan lalu kembali melihat kejalanan koridor.

Alfan menganggukkan kepalanya  paham.

Percakapan mereka hanya berhenti sampai disitu saja, tak ada yang memulai kembali percakapan. Alfan mengerti mungkin saja gadis itu sedang tidak  mood karena kejadian kemarin.

Alfan melangkahi setiap anak tangga untuk menuju ke lantai bawah dengan Carissa disampingnya.  Sepatu seseorang memecahkan keheningan diantara mereka, tak lama kemudian orang yang menciptakan suara itu berpapasan dengan Alfan maupun Carissa. Orang itu melambatkan langkah kakinya, matanya tertuju tepat kearah Carissa, sedangkan Carissa tidak melihat orang itu pandangannya tetap kearah anak tangga yang akan ia lewati. Kemudian pandangan orang itu beralih ke seseorang disamping Carissa, Alfan. Alfan hanya memandangi balik orang itu hingga sampai dilantai dua.

✖ ✖ ✖

Ok, sampe sini dulu partnya👌

Slamat baca📖

Vote sama comment, ok?📱

Makasii🙏


AthalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang