Carissa merasakan dirinya hari ini sangat lelah, akibat sepulang sekolah dia harus eskul dance yang baru didaftarkan oleh Athala hari itu. Ngomong-ngomong soal Athala, mengapa dia bertingkah baik dengan Carissa? Apa itu juga berlaku bagi para cewe-cewe yang lainnya diluar sana?
Carissa menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran yang ia pikirkan barusan.
Sekarang Carissa duduk dimeja belajar dengan beberapa buku yang berada dihadapannya, bukan karena ulangan atau apapun itu. Tatapannya melihat buku itu dengan serius, pikirannya berusaha memecahkan masalah demi masalah dari beberapa soal fisika.
Ting! Ting!
Carissa mengambil handphone miliknya yang tidak jauh dari buku yang berada dihadapannya. Dia meng-scroll keatas dengan tanpa kata kunci dihandphone nya itu, Carissa memang malas untuk memeberi kata kunci, lagian di handphone miliknya juga tidak ada rahasia apapun. Untuk apa ia pake kata kunci segala?
Athala ganteng . Mungkin dua patah kata itu yang pertama kali dirinya baca dengan embel-embel an kata ganteng itu, yahh jelas saja Athala sendiri yang memintanya. Carissa membuka pesan yang dikirim oleh Athala itu.
Athala ganteng :
Hay, lagi ngapain?
Carissa hanya membacanya dan tidak ada niatan untuk membalasnya. Malas. Mungkin kata itu dapat menjadi alasan yang kuat untuk tidak menanggapi chat dari Athala? Lebih baik dirinya belajar dari pada membalasnya. Carissa menaruh kembali benda tipis itu ketempat semula yang ia taruh, lalu matanya kembali terfokus pada lembaran yang baru ia ganti.
Handphone Carissa berdering, yang berarti ada yang sedang menghubunginya. Carissa mengambil handphone itu kembali.
Athala ganteng . Nama itu kembali yang muncul dilayarnya, bedanya sebelumnya ia chat sedangkan sekarang ia menelpon dirinya.
Carissa menepuk jidatnya, yang berarti ada dua kemungkinan. Yaitu dia harus mengangkat telepon dari Athala itu atau tidak? Dan dia tidak tahu menyelesaikan satu soal akibat dirinya tidak fokus. Setelah memikirkannya cukup keras, akhirnya Carissa memutuskan untuk mengangkatnya.
"Hello?" Ucapnya dari seberang sana.
"Ya?" Jawab Carissa.
"Lagi ngapain?"
"Belajar"
"Gue ngeganggu ya?"
"Eh, engga kok" Balasnya sembari menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.
"Kok lama ngangkat telepon gue?" Ucap Athala sembari tertawa kecil.
Deg. Apa yang harus ia jawab?
"Udah, ga usah dijawab. Ntar lo makin gugup sama gue"
"I-iya"
"Tuh kan. Baru aja dibilang"
"Lo lagi ngapain?" Tanya Carissa yang merubah topik.
"Lagi teleponan sama bidadari"
Carissa merasakan detak jantungnya kian berdetak dengan cepat, dengan senyum yang mengembang diwajahnya. Carissa menyelipkan rambutnya kebelakang telinga.
"Apalagi sekarang dia lagi senyum. Senyumnya tuh manis bangett, lebih dari gula. Ntar kalo gue diabetes gimana?" Athala tertawa kecil.
Ehh, tau dari mana dia kalo dirinya sedang senyum?
"Btw, rajin amat belajar mulu. Bukannya kemaren dah belajar?"
"Emm.. Iya sih" Carissa menjadi ingat dengan perkataan Olin yang mengatakan bahwa Athala memiliki kepandaian dalam hitung menghitung. Berhubung ada soal yang ia tidak mengerti akibat kurangnya fokus, Carissa mencoba untuk menanyakan soal itu. Yahh, mana tau saja Athala dapat membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Athala
Random"Gue suka sama lo bukan karena lo cantik,pinter,apalagi tajir.Bukan karena itu semua,tapi cinta datang dengan sendirinya dan datang disaat waktu yang gak tepat.Dan gue suka sama lo disaat kejadian waktu itu" Ucapnya dengan suara yang bernada serius...