Hai semua, i'm comeback nih hehehe
Santai bacanya gaes😘💨💨💨💨💨💨💨💨💨💨💨💨💨💨
Akhirnya, setelah berjam-jam menempuh perjalanan, Ica bisa beristirahat kembali di kamar kesayangannya ini. Tunggu dulu, Ica punya kamar?
"Caca marica, sini Lo!" Teriak wanita cantik yang berbeda dari Ica, tapi dia kakaknya. Dia Faida Hanania, kakak pertama Ica. Seorang wanita yang luar biasa bar bar, tapi dia tetap sholelah.
"Anjir, nama gue Ica bukan Caca marica. Lo pikir lagu, hah!" marah Ica. Kakaknya ini selalu saja buat kesal tiap harinya. Eh, apa dia yang buat kesal kakaknya, ya?
Ica dengan terpaksa mendekat. Mendekat supaya Mak lampir gak usah teriak lagi. Takut Nenek lampir bangun kan berabe.
"Ini kenapa lagi berisik banget! gak tau aja emak lagi mimpi ketemu Lee Min-ho." Seketika Ica dan Hana tertawa mendengar ucapan dari emaknya.
Nah kan nenek lampir dateng membawa sejuta kehaluan yang ada dipikiran.
"Halu," kata Ica dan Hana.
Keluarga sederhana, tetapi memiliki seribu cerita. Itulah keluarga Ica yang hampir seluruh orangnya dalam keadaan normal.
Emak kembali ke kamar. Melanjutkan tidurnya setelah berhasil membuat kedua anaknya ini diam.
"Gue cape. Gue harap jangan ganggu lagi, paham?" Melotot. Ica geram terhadap kakaknya, tapi tubuhnya lelah dan segera ingin merebahkan ke kasurnya.
"Keluar Lo dari kamar gue, Kak!"
"Etdah, dosa Lo ngusir seorang kakak." Hana menunjuk Ica.
Hening. Tak ada jawaban dari Ica. Dan ....
"Anjir, dia malah tidur duluan. Kek kebo lagi." Hana pun memutuskan keluar kamar adiknya.
🍂🍂🍂
Ica tiba-tiba terbangun mendengar suara panci terbang. Kayaknya nenek lampir marah-marah lagi nih. Kira-kira siapa yang dimarahin ya?
Ica keluar kamar. Membuka pintu secara perlahan. Matanya masih sedikit tertutup. Dan ... Akhirnya panci terbang datang kepadanya.
"Aduh, sakit njir," pekiknya memegang kepala yang hampir bonyok.
Namun, dibalik itu ada hikmah yang datang kepada diri Ica, yaitu matanya seketika melek.
"Ampun, Mak! Babeh gak lagi-lagi nyuri sempak emak deh." Ica terkekeh mendengar suara yang tak asing lagi.
Benar saja, ketika Ica mendekat, emak dan babehnya itu berantem, tepatnya babeh yang dimarahin emak.
"Babeh tau kan, sempak emak cuma khusus untuk babang Lee Min-ho bukan buat babeh."
Ica hanya bisa mengelus dada liat kelakuan emaknya yang benar-benar halu banget.
"Eh, becak, ngapain lo disitu?" Kaget, iya Ica kaget ketika abangnya datang tak tau dari mana.
"Abang, ish. Tuh nenek lampir lagi ngamuk tau," ucap Ica tersenyum.
Sandi Mulaiman, nama kakak Ica yang tertua. Yap, Ica memiliki 2 orang kakak. Begitu ramai rumahnya apalagi jika pada sarapnya muncul. Hm rumahnya jadi kek gila.
Ini saja emaknya baru marahin babeh, panci udah terbang. Lah kalau marahin ketiga anaknya pasti rumah yang bakal terbang.
"Udah ah, Lo tuh ya gak usah liat emak yang lagi marah-marah, mending masuk kamar sekarang."
"Iya, Bang, iya." Ica menurut apa kata Abangnya ini. Pasalnya kalau gak nurut pasti Abangnya ini bakal teriak dan aduin semuanya pada emak.
~Tbc~
Uhuk🤨
Mau nanya nih
Kalian suka ga sama cerita abal-abal gue ini?
Kalau suka beri alasan plus kalau kagak juga beri tahu and alasan yeee
Biar gue bisa perbaiki ae hehehehe😘See you🤗😘😗
![](https://img.wattpad.com/cover/210495757-288-k963263.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumi dan Bulan
Ficțiune adolescenți"Mulai hari ini, Adek jadi pacar Abang." Sebuah kalimat terlontar saja dari pria tampan. Menatap wanita pujaan yang disayang dan selalu dinanti kehadirannya. "Bang, maaf sebelumnya. Adek ini kan jauh dari kata sempurna sedangkan Abang itu lebih dar...