Pemandangan Monas

35 7 0
                                    

Untung saja, sore ini cuaca Jakarta sangat mendukung untuk ketiganya. Kayla tersenyum, sementara Radit dan Kemal hanya menatap biasa saja. Seolah merasa tidak ada yang spesial dari tempat ini.

Kayla menengak melihat kearah Kemal dan Kayla cemberut, " Ih kenapa sih ekspresinya kaya gitu? "

Kemal pun nunduk melihat Kayla, lalu mengacak rambut Kayla. " Aish, ngga papa kok. Lagi pula kan ga ada yang spesial disini selain kamu. " gombal Kemal ke Kayla.

" Idieee.. Gombalan maut ala Baby Koala nih. " Kayla melirik Kemal.

" Dit, lu mau cari cewek lagi? Wah gila lu. Emang lu mau di taro di mana pacar-pacar lu yang sekarang? " Kayla menggelengkan kepalanya sambil melirik ke arah Radit.

Radit terkekeh sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, " Ya gapapa kan? Lagi pula gua belum nemu yang bakal gua seriusin. Kek Kemal ke lu, Kay. "

" Tapikan.. Seharusnya lu kenalin karakter mereka satu persatu dulu aja. Terus kalo udah ngerasa klop baru pacaran, jangan ngajak pacaran dulu terus baru kenalan. Ya itu jelas banget caranya salah. " Kayla mulai memberi ceramah kepada Radit.

" Iyaiya, memang sih.. Lu betul juga, tapi pacar gua pada ga rela gua putusin. Terus gua mesti apa dong? Masa iya gua hilang kabar, kasian mereka lah. " dengan gaya Radit yang sok ganteng.

Kemal yang kesal menoyor kepala Radit, " Ye, ogeb sih lu, ya tadinya kan gua sering bat kasih tau sama lu. Punya pacar cukup satu, semua kota lu punya. Sekalian aja tiap negara lu punya juga. "

Radit memanyunkan bibirnya, " Ya abis gimana lagi? Udah terlanjur. "

Kayla angkat bicara, " Lagian sahabat ngasih tau tuh dengerin, bukannya malah mengelak. "

" Padahal gua sendiri kalau Helen ngasih tau suka ngelak dan gamau denger baru kalau udah kejadian nyesel. " batin Kayla.

" Iya iya Mak, Pak.. Ampun gua bakal setia dah, tapi bertahap ya. Ga bisa sekaligus. Mutusin nha juga harus dengan cara baik baik guys. " Radit melirik Kemal dan Kayla bergantian.

" Idie.. Bukan ortu lu. " Kayla dan Kemal kompakkan.

" Iyaiya dah gua tau bukan anak kalian. " Radit terkekeh.

*

Ketiganya pun menaiki menara yang ada di monas, ya benar ada suara Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi. Kemal dengan gaya stay cool nya, sementara Radit memandangi layar ponselnya. Dan jelas Kayla hanya sesekali mencuri pandang kearah Kemal.

Di menara Ketiganya menikmati pemandangan yang ada di Monas. Ya seluruh kota Jakarta terlihat dari sini. Ah rasanya benar benar sungguh indah.

" Dit, fotoin gua sama Kayla ya? " Kemal memberikan handphone nya ke arah Radit, Raditpun mengambil handphone Kemal. Dan menjadi fotografer dadakan.

" Okelah silahkan berpose terlebih dahulu. " ucap Radit bersiap memotret kedua pasangan ini.

" Kita udah siap! " Seru Kemal dan Kayla kompakkan.

" 1.. 2.. 3.. "

Cekrek

" Coba liat, Dit. " ucap Kemal

Radit menghampiri kedunya, memberikan kembali ponsel Kemal. Keduanya pun melihat gambar tersebut.

 Keduanya pun melihat gambar tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kemal Dan Kayla [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang