Pertemuan Pertama Kali

901 47 12
                                    

Untuk semua pembaca Kemal dan Kayla. Terima kasih banyak sudah mengikuti ceritaku ini. Dan maaf untuk aku yang telat me-revisi cerita ini karena kesibukanku akhir-akhir ini.


Keep enjoy and reading this story guys!

Salam sukses untuk kalian semua.


****


"Waktu berlalu sangat cepat. Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya."

-Kayla Putri-

---------------

Persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari H, namun tetap saja tidak bisa dipungkiri bahwa Kemal merasakan gelisah. Ada banyak yang dia pikirkan saat ini.

Terutama :

1. 'Akankah pertemuan pertama berjalan sukses?'
2. 'Akankah Kayla menyukainya, sama seperti saat di dunia maya?'
3. 'Gimana kalau Kak Sipit nyesel ketemu sama gua (Kemal)?'

Pertanyaan yang takkan mungkin mendapatkan jawaban sebelum mereka bertemu, hanya akan membuat Kemal pusing memikirkannya.

Daripada hal tersebut berlanjut, Kemal yang tadinya sedang melamun di depan jendela kamar, kini melangkahkan kaki menuju koper. Jaraknya hanya 5 meter dari Kemal. Dia memastikan list bawaannya lagi, begitu pula tas selempang berwarna hitam. Satu per satu di cek agar tak ada yang ketinggalan.

Setelah memeriksa koper dan isi tas selempang, Kemal berjalan sedikit hanya untuk menggeser pintu lemari dan mengambil salah satu pakaian favorit. Kemeja merah maroon berlengan pendek, serta menggenakan celana jeans warna hitam.

Tak lupa juga dia memakai sepatu tali berwarna merah, sama seperti bajunya. OOTD Kemal terlihat tampan, kece dan menawan. Memang ya, pesona brondong juga tak bisa dipungkiri.

Untung saja Kemal juga sudah mempunyai tiket pesawat dari Bandara Muara Bungo ke Bandara Soekarno-Hatta, karena dia malas untuk ribet dan lebih memilih memesan secara online tepat H-1 sebelum hari H.

"Semoga dalam seminggu ke depan semua berjalan sesuai dengan ekspektasi," batin Kemal. Berharap semua akan baik-baik saja sesuai dengan harapannya.


*

Pukul 11.45 WIB

Pesawat berhasil sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Perasaan Kemal sangat senang, tapi ... tetap saja ada perasaan gelisah tak menentu. Pertemuan pertama kali memang membuat jantung serasa ingin copot saja, belum lagi sakit perut. Bukan karena ingin pergi ke toilet melainkan insting saat pertama kali akan bertemu dengan seseorang memang seperti itu.

Kemal dan semua penumpang turun dari pesawat secara bergantian. Baru saja satu langkah menuruni tangga cuaca terasa sangat terik berbeda jauh sekali dengan cuaca di Jambi, tapi demi sang pujaan hati Kemal tetap akan melakukan apapun.

Sementara itu seorang gadis cantik berambut coklat tua panjang sedang berdiri ditengah banyaknya kerumunan orang keluar masuk Bandara. Ia sedang memandangi satu per satu orang yang lewat di dekatnya.

Kemal Dan Kayla [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang