Cemburu Tak Tepat Sasaran

88 14 0
                                    

Ketika waktu berjalan lebih lambat saat tidak bersama mu, bukan saat sedang bersamamu, pasti waktu itu akan terasa sangat menyenangkan. Mengapa waktu selalu cepat saat bersama mu?

-Kemal Kei Brian-

*

Keesokan harinya...

"Kaylaaa!!!" panggil Sandi yang tak sengaja melihat Kayla sedang berada di tempat yang sama dengan Sandi.

"Eh, Sandi. Ada apa? Lagi di sini juga, sama siapa?" tanya Kayla

"Gua ke sini sama Helen, Sama pacarnya. Ya, lu tau lah. Berada jadi kambing hitam."

"Terus Helen dimana?"

"Dia lagi di toko make up di tungguin pacarnya, Dari tadi padahal. Cuma gua bosen makanya gua jalan aja."

"Hmm," Kemal berdehem tak terlalu kencang, namun terdengar oleh Kayla dan juga Sandi.

"Eh, sorry. Gua keasyikan ngobrol sama Kayla sampai lupa kalau ada lu," kata Sandi. Dia refleks melihat Kemal dari atas sampai bawah, tinggi, menawan membuat Sandi iri sebagai pria.

Bagaimana bisa ada pria yang sesempurna Kemal, namun sangat asing tuk Sandi lihat. Ini pertama kalinya melihat Kemal secara langsung, karena memang Kayla tak pernah bercerita sedang pedekate dengan pria.

"It's perfect," lanjut Sandi saking terpesona dengan Kemal.

"Tolong, bisa tidak lihat nya biasa saja," Kemal merasa risih di perhatikan seperti itu.

"Dia siapa?" tanya Sandi ke Kayla tak memedulikan apa yang diucapkan Kemal.

"Pegel gua berdiri mulu, cari tempat makan nyoook. Ntar kita obrolin. Panjang kalau diceritain semua bisa sampai subuh."

"Yaudah ayo," ajak Kemal menggandeng tangan Kayla mencari tempat makan.

Raut wajah Kemal yang tadinya terlihat senang, kini malah terlihat muram gara-gara Kayla terlalu asyik berbincang dengan Sandi.

Akhirnya setelah perjalanan panjang menelusuri Mall, Kemal berhenti di sebuah restoran spaghetti21. Dan langsung mencari tempat duduk yang nyaman bersama dengan Sandi dan juga Kayla.

Kemal masih saja tidak santai dengan situasi yang ada di depan mata, namun Sandi malah sebaliknya.

"Gua ini temen dekat Kayla, satu sekolah SMA. Dan kita emang sering banget main bareng waktu masih sekolah," ketus Sandi melihat ke arah depan tanpa menoleh ke arah Kemal.

"huft, Gua kira lu mantan pacarnya. Ko bisa sedekat itu." Perasaan Kemal mulai merasa lega setelah tadi rasa penasaran terus saja berkecamuk di dalam lubuk hati.

"Bukan. Elah, terlalu sering di bilang begitu, tapi kita gak ada apa-apa dari dulu. Cuma sekedar deket sebagai teman aja."

"Dia lebih tua juga lu, Dek."

"Hah?" kaget Kemal.

"Wih brondong, gak aneh." Sandi mengangguk.

"Ah, Engh-," Kemal mendadak gugup merasa tak enak hati karena tak sopan kepada Sandi.

"Gapapa, bro. Santai aja sama gua mah," ucap Sandi sambil menepuk pelan pundak lebar milik Kemal.

"Okeoke, gini nih. Perhatiin ya, cecans mau ngomong dan jelasin semuanya lebih lanjut, karena kalian belum saling kenal, 'kan?"

Sandi dan Kemal kompak melihat ke arah Kayla dan mengangguk, tanda bahwa yang dibilang Kayla itu benar.

"Ini Sandi. Yang pernah gua ceritain ke lu, kalau dia sering banget gua tebengin kalau pulang sekolah," kata Kayla sambil menoleh ke arah Sandi. "Dan ini Kemal. Iya, emang gua belum pernah ceritain ke lu, San. Dia kenalan gua dari hobi yang sama Kaya gua. Dia fanboy. Asalnya dari Jambi, namanya Kemal," lanjut Kayla menoleh ke arah Kemal.

Kemal Dan Kayla [Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang