28

200 18 1
                                    

Pagi ini Gibran tengah berjalan dikoridor seperti biasa,banyak tatapan kaum hawa yang bersorak ketika melihat Gibran lewat.

"Aduh ganteng banget sih kak Gibran"

"Sini kak peluk aku"

"Ice boy SMA Tarunajaya"

"Aduh good boy dedek"

"Cogan anjer! Senyumannya meleleh!"

Begitulah contohnya,banyak yang kagum terhadap Gibran,bukan hanya ketampanannya tetapi juga karena prestasinya. Dan lebih lagi ketika Gibran memainkan gitar dan bernyanyi tidak banyak yang mengetahuinya bahkan Violin juga belum pernah dengar Gibran bernyanyi.

"Pagi Cumi!"sapa Gibran yang tengah melihat Violin sudah berada ditempat duduknya.

"Hmm!"sahut Violin.

Lalu tidak ada pembicaraan lagi setelah itu dan mulai hening. Violin dia sedang mendengarkan airphonenya dan Gibran bermain gamenya. Hingga pelajaran sudah dimulai.

"Gibran Violin! Kalian ngapain!"tanya guru yang sedang mengajar,Violin dan Gibran kaget ketika guru tersebut sudah masuk.

"Ibu kapan disini?"tanya Violin polos.

"Saya dari tadi sudah disini!"ucapnya tegas. Lalu Violin hanya cengegesan tidak jelas.

"Sekolah kita akan ngadain festival tahunan yang sudah dibuat oleh anak osis dan kelas kita harus ada perwakilan untuk ikut lomba menyanyi!"ucap guru itu tegas.

"Gibran aja buk!"teriak Bejo. Dan seluruh pandangan kini tertuju pada Gibran yang sedang memegangi pulpennya.

"Gw?"tanya Gibran.

"Iya kamu! Oke Gibran! Dan penyanyinya Violin!"ucap Ibu itu asal.

"Eh jangan saya deh buk! Saya bisa main piano!"elak Violin.

"Yaudah nyanyi sambil main piano!"putus Ibu itu.

"Lah kok gitu sih buk!"kesal Violin.

"Nggak usah bantah Violin!"ucap ibu itu.
Violin sangat kesal karena dia malas sekali jika berhadapan dengan orang ramai dan menjadi pusat perhatian ya walaupun setiap hari dia selalu jadi pusat perhatian.

"Lo bisa main piano?"tanya Gibran.

"Bisa emang kenapa? Nggak percaya?"celetus Violin.

"Ya gimana gw mau percaya? Tampang lo aja nggak memungkinkan!"seru Gibran dan membuat Violin geram.

"Liat aja nanti!"ucap Violin sombong.

"Oh iya! Acaranya 3 hari lagi!"ucap ibu itu.

"3 hari?"seru Violin.

"Kenapa?"tanya Gibran bingung.

"Gw males banget sumpah! Ini dadakan!" umpat Violin.

"Gw harus belajar terus nih! Lo hari ini harus kerumah gw buat latihan nggak ada penolakan!" ucap Violin.

"Serah deh!"ucap Gibran.

"Eh ada murid baru"ucap Listy yang terdengar oleh Gibran dan juga Violin.

"Hani?"ucap Gibran.

"Perkenalkan nama saya Hani Nashira,pindahan dari australia" ucap Hani memperkenalkan diri.

"Aduh cantik banget sih!"ucap Bejo yang langsung saja mendapat tonyoran dari Pucci.

"Mata dijaga!"ucap Pucci geram kepada Bejo.

"Marah-marah mulu! Heran"sewot Bejo.

Hani tersenyum menatap Gibran yang juga menatapnya hangat,dan Gibran membalas senyuman Hani. Violin yang disampingnya hanya bengong melihat dua orang itu.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang