4

495 39 1
                                    

Violin POV

Kini aku tengah bersiap-siap untuk sarapan dibawah setelah acara ritual mandiku selesai. Aku langsung turun kebawah untuk memakan sarapan yang sudah dibuat oleh Bik Tuti.

"Selamat pagi Dady" Aku langsung memeluk Dady yang sudah berada di meja makan tanpa memperdulikan yang lain.

"Selamat pagi sayang" ungkap Dady lalu membalas pelukanku dan mencium puncak kepalaku.

"Ehem,gw gak diucapin juga nih?"tanya Veno yang sedari tadi cemburu melihat aku dan Dady berpelukan.

"Ihh manja banget deh!" ungkapku lalu berjalan untuk duduk dan menikmati sarapan Bik Tuti.

"Bik Tuti mana tumben nggak keliatan Pak?" tanya aku kepada Pak Toni yang sedang makan disana juga.

"Bik Tuti lagi kepasar neng buat nyari sayuran karena sayurannya udah habis" ungkap Pak Toni jelas dan aku hanya mengangguk mengerti.

Dan aku langsung segera menyantap nasi goreng lezat yang dibuat oleh Bik Tuti itu dengan nikmat. Sekarang hanya dentingan sendok dan garpu yang mengiasi suasana ini.

"Dady berangkat dulu ya sayang,belajar yang rajin jangan nakal ya" ucap Dady lalu mencium puncak kepalaku.

"Siap Dady" ungkapku lalu mencium punggung tangan Dady.

"Veno jagain adik kamu yah jangan ditinggal main trus kasihan dia nanti bosen dirumah sama Bik Tuti" omel Dady kepada Veno.

"Iya Dady,Dady tuh tenang aja selama ada Veno Violin bakalan aman"ungkap Veno dengan percaya diri. Dady hanya terkekeh melihat putra tertuanya yang satu ini. Lalu Dady dan Pak Toni pergi ke kantor Dady.

****

"Kak ajarin gw naik motor ninja dong" ungkap aku yang sekarang tengah berada di mobil sport milik Veno.

"Ha? Seriusan lo? Motor ninja tuh berat lo kuat ngangkatnya?"tanya Veno memastikan.

"Iya kak,gw pengen banget gitu naik motor gituan kan nanti gw keliatan keren" ungkap aku yang berlaga sok keren sekarang.

"Yaudah tunggu hari minggu aja,nanti gw ajarin dehh" ungkap Veno yang setuju lalu mengacak puncak kepalaku.

Setelah mobil sport milik Veno berhenti diparkiran langsung lah aku turun dan mulai menuju koridor untuk kekelasku.

"Kayaknya beneran pacaran deh" benak aku yang melihat di pojok sana ada Fadil dan juga seorang cewek yang dibawanya semalam.

Sekarang aku sudah sampai diruangan kelasku dan sudah hampir banyak juga teman-teman sekelas yang ada disana termasuk sahabatku.

"Eh kalian kenal gak sih cewek yang deket sama Fadil? Gw tuh kayak gak asing gitu sama wajahnya" ungkap aku yang mulai penasaran.

"Dia itu Adel anak kelas 12 ipa 3 yang cabe itu loh!" ungkap Clara menjelaskan.

"Ohh pantesan aja wajahnya itu nggak asing" ungkap ku lalu dijawab anggukan dari Pucci dan juga Clara.

Tringg.. Tringg..
Bel pertanda masuk sudah dibunyikan tetapi Listy tidak keliatan juga dari tadi.

"Eh Listy kemana sih lama banget datengnya?" tanya Pucci kepada aku dan juga Clara.

"Iya juga sih paling telat bangun!" ungkap Clara. Aku dan Pucci hanya beroriah sambil melihat pintu kelas.

"Assalamualaikum teman-temanku" ucap Listy dengan santainya dan melambai-lambaikan tangan ala Putri Indonesia.

"Waalaikumsalam"ucap seluruh isi kelas yang melihat Listy.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang