34

197 14 3
                                    

"Violin dimana?" tanya Gibran yang baru saja duduk dibangkunya. Dan bertanya kepada Listy.

"Lo nggak tahu kabar?"tanya Listy balik.

"Emang kenapa?"tanya Gibran lagi.

"Dia pindah sekolah ran" jawab Pucci yang mendengar pembicaraan Listy dan juga Gibran.

"Ha maksud lo?"tanya Gibran bingung sangat bingung tepatnya.

"Dia udah pindah! Dia pergi ke gw juga nggak tahu dia nggak bilang sama kita" balas Clara.

"Kenapa dia nggak bilang gw?"tanya Gibran kesal.

Flasback on

"Lo yakin mau pindah lin?"tanya Clara.

"Gw yakin ra"

"Lo nggak mau kasih tau Gibran dulu soal kepergian lo?"tanya Pucci.

"Kayanya nggak deh,dan gw juga pindah supaya gw bisa menjauh dari Gibran,karna ya selama ini gw ngerasa gw udah jadi beban"  celoteh Violin.

"Lo nggak boleh ngomong gitu kali! Lo mau pergi pindah kemana?"tanya Listy.

"Ehmm.. Besok gw udah nggak ada lagi disini,jadi abis pulang gw minta tolong anterin gw ke rs ya mungkin ini bakal jadi yang terakhir buat gw liat Gibran" ucap Violin sendu.

"Lo jangan sedih! Toh disana juga pasti lo mau nerusin sekolah lo kan" balas Clara.

"Iya,gw juga sekolah disana sekalian gw mau belajar ngurusin perusahaan dady." jawab Violin.

"Kita bakal kangen banget sama lo lin" ucap Pucci sendu lalu memeluk Violin dan diikuti oleh Clara dan juga Listy.

"Lo jangan lama-lama ya disana,dan lo harus janji lo akan pulang secepetnya!" tegas Listy yang dibalas anggukan oleh Violin.

Setelah pulang sekolag Violin dkk langsung menuju rs untuk menjenguk Gibran eh lebih tepatnya mengintip Gibran. Listy,Pucci,dan juga Clara mereka masuk sedangkan Violin dia menunggu diluar alias mengintip.

"Gw besok mau pergi nyet,lo jangan nakal ya gw sayang lo" ucap Violin lalu meneteskan air matanya sedih.

Flasback Off

"Kenapa dia nggak mau kasih tau dia pergi kemana?"kesal Gibran.

"Gw juga nggak tahu ran" jawab Listy.

"Coba lo telfon dia!" pintah Pucci.

Nomer yang anda tuju sedang sibuk..

Tetapi hanya suara itu yang selalu menjawab Gibran frustasi dengan keadaannya sekarang.

"Lo kemana sih cumi!" ucap Gibran sembari mrngacak rambutnya frustasi.

"Eh ran,kalo nggak salah Violin bilang ke gw tadi dia itu berangkat jam 8" ucap Clara.

"Sekarang jam berapa?"tanya Gibran.

"Jam 7.45" jawab Listy.

"Oke!"

Gibran dia langsung menuju parkiran untuk mengambil motornya dan segera pergi dari situ. Banyak tatap mata yang bingung karena tidak biasanya seorang  Gibran ice boy  SMA Tarunajaya itu berlari sekencang itu dengan wajah yang panik.

Langsung saja Gibran mengendarai motornya sangat kencang tanpa memperdulikan tatapan guru-guru dan orang-orang yang dijalan. Gibran hanya fokus kepada jalan raya itu hatinya berdekup 2× lebih kencang dari biasanya seolah-olah jika dia tidak berhasil tepat waktu dia akan kehilang orang yang sekarang ia cintai menghilang untuk selamanya.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang