2

587 43 4
                                    

"Aduhh gimana nih?" ucap Violin panik. Violin lalu mengambil Hp disakunya dan menelpon seseorang.

"Bantuin gw woy ada yang pingsan di rooftop sekarang!" ucap Violin dengan khawatir.

"Ini siapa?"

"Bantuin dulu ini jangan banyak tanya deh" ucap Violin lalu mematikan Hpnya sepihak. Violin tidak melihat lagi siapa yang dia telpon.

Tap.. Tap..

"Sini bantuin gw" ucap Violin tanpa melihat siapa yang datang.

"Iya"

"Gw tadi nelpon fadil?" benak Violin.

Lalu Violin dan Fadil membawa Ilham ke UKS untuk diobati. Violin mencari anak PMR yang ada disana tetapi tidak ada.

"Gimana nih?" tanya Violin cemas.

"Coba lo cari minyak kayu putih dulu" pintah Fadil. Lalu Violin mencari apa yang disuruhnya setelah dia mendapatkannya dia langsung memberikan minyak kayu putih itu dihidung Ilham.

"Sadarr dong!" ungkap Violin panik. Lalu Violin memegang dahi Ilham dan dahinya terasa panas.

"Wah gila nih panas banget sumpah" ungkap Violin lalu menuju kulkas untuk mengambil air dingin.

"Lo bangun dong gw ribet nih" ungkap Violin dengan mengkompres dahi Ilham dengan lembut.

"Gw keluar ya"ucap Fadil yang sedari tadi duduk di bangku.

"Temenin gw dulu anjir gw gak berani disini" ungkap Violin yang masih mengkompres Ilham.

"Ini udah bel ogeb gw mau belajar!" ucap Fadil dingin.

"Ha? Lo belajar heleh gw aja sering ngeliat lo bolos ke taman belakang" celetus Violin dengan memutar bola matanya malas.

"Ya terserah gw lah" ucap Fadil lalu pergi.

"Dasar es batu!" teriak Violin.

"Lo bilang gw es batu?"ungkap Fadil.

"Menurut lo!" ucap Violin yang sudah selesai mengkompres Ilham.

"Dasar cewek gak tahu diri udah ditolongin bukannya makasih malah ngatain"ucap Fadil dengan wajah yang datar.

"Diem lo! Lo mau pergi kan silakan!" ungkap Violin yang sudah merasa kesal. Lalu Fadil meninggalkan Violin.

"Ilham lo bangun dong" ungkap Violin yang menggoyangkan tubuh Ilham.

"Aduhh" Violin frustasi dengan keadaan yang sekarang dia lalui.
Lalu dia membuka Hp yang dia taruh di meja tadi.

Violin: Gengs gw gak masuk kelas karna Ilham tadi pingsan di rooftop pas lagi sama gw.

Pucci: Ada ulangan biologi lin,kesini dulu aja,selesai ulangan baru ke UKS lagi.

Listy: Bener tuh lo tahu kan Pak Hanif gimana?

Violin: oke deh.

Violin berpamitan kepada Ilham yang masih tertidur dikasur yang ada di UKS.

"Gw kekelas dulu ya nanti gw kesini lagi" ungkap Violin sambil mengelus puncak kepala Ilham lalu Violin menulis surat dan ditaruhnya di tangan Ilham. Violin lalu pergi kekelasnya untuk melaksanakan ulangan biologinya.
Tetapi disela-sela koridor Violin mendengar suara. Violin mendekat kearah suara tersebut dan benar saja disana terdapat Fadil dkk yang sedang merokok.

"Lo bilang mau belajar!" celetus Violin. Lalu Fadil dkk melihat sumber suara tersebut yang ternyata Violin.

"Lo ngapain disini ha?"tanya Fadil dengan dingin.

"Terserah gw lah!" ungkap Violin.

"Hey cantik sini dulu sama kakak,jangan marah-marah dong ntar tambah cantik hahaha" ucap salah satu teman Fadil.

"Diem lo!" ungkap Violin. Violin beranjak pergi dari tempat itu tetapi tangannya ditahan oleh salah satu cowok yang ada disana.

"Lepasin gw" ungkap Violin dengan memaksa tangannya untuk dilepas.

"Udah sini aja mau kemana sih cantik" ucap orang itu lagi.

"Lepasin dia anjing" ucap Fadil dengan suara yang lantang. Lalu cowok itu langsung melepaskan tangan Violin yang digenggamnya itu.

Violin langsung segera menjauh dari gerombolan Fadil dkk. Violin langsung pergi kekelasnya. Setelah Violin menyelasaikan ulangan biologinya Violin langsung pamit kepada sahabatnya untuk ke UKS lagi.

"Hay!" ucap Violin yang melihat Ilham yang sudah sadar.

"Hay!" ucap Ilham dengan senyum nanar.

"Gimana udah enakkan belum?" Violin mendekat ke arah Ilham.

"Lumayan" ucap Ilham.

"Ehm gw masih sayang sama lo tapi gw tahu kok lo udah nggak sayang lagi sama gw" ucap Ilham lagi.

"Gw mintak maaf" ucap Violin dengan wajah bersalah.

"Gpp kok gw ngerti"ucap Ilham dengan senyum nanar.

"Udah yuk keluar aja,tolong anterin gw ke kelas"ucap Ilham yang diangguki setuju oleh Violin.

****

Kini Violin sudah meletakan tubuhnya ke kasur miliknya.

Tok.. Tok.. Tok
"Non,makan malam udah siap" ucap Bik Tuti dari luar pintu kamar.

"Iya bi"

Lalu Violin turun,di ruang keluarga ternyata ada Veno yang sedang menonton TV.

"Woy kak" ucap Violin mengagetkan Veno.

"Apaan sih" ungkap Veno yang merasa aktivitasnya terganggu.

"Abis makan jalan-jalan yuk" ajak Violin dengan wajah memelas.

"Iye" ungkap Veno menyetujui lalu mereka berdua makan bersama. Violin mengajak Bik Tuti dan pak Toni untuk makan dimeja makan.

Sesampainya di suatu mall.

"Mau kemana kita?" tanya Veno yang melihat Violin bingung.

"Timezone aja" ungkap Violin lalu berjalan didepan Veno.

"Eh bocah lo kira gw bodyguard apa!" ungkap Veno dengan meninggikan suaranya.

"Sans dong" lalu Violin menghadap ke balakang dan mulai berjalan berdampingan.

Sesampainya Violin dan Veno ke timezone Veno langsung membeli koin untuk bermain. Kini Violin dan Veno tengah bermain basket.

"Eh itu fadil nggak sih? Itu lagi sama siapa? Bukannya kata Pucci dia baru putus" benak Violin.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang