43

221 15 2
                                    

"Gw.. Gw nggak mau liat lo lagi" Violin ragu dgn kata katanya itu.

"Kenapa Violin?" sahut Gibran dengan suara yg sedikit meninggi.

Violin yg mendengar itu langsung syok,ya mau bagaimana pun ini pertama kalinya Gibran berbicara dengan nada yg meninggi dan menyebut namanya.

Violin menundukkan kepalanya merasa bersalah serta menahan tangisnya.

"Gw minta maaf,saat itu.. Gw udah putusin buat nggak ketemu lagi sama lo.. Karena gw.. Gw pembawa sial buat lo"

"Maafin gw.." Ucap Violin lalu air matanya mulai jatuh perlahan-lahan.

Gibran yang melihat itu pasti sangat tersentuh hatinya,dan Gibran langsung memeluk Violin untuk menenangkannya.

"Gw minta maaf,gw udah buat lo nangis" ucap Gibran lembut dengan mencium kepala Violin.

Gibran melepaskan pelukannya dan memegang kedua pipi Violin.

"Sekarang gw minta lo janji sama gw,apa pun yang bakal terjadi besok dan selamanya lo harus selalu sama gw"

Violin hanya membalasnya dengan anggukan iya. Lalu Gibran langsung mengacak rambut Violin dan membuat Violin memajukan bibirnya marah.

"Udah selesai nih!" seru Gibran.

"Yaudah ayo kita makan" sahut Violin lalu merangkul lengan Gibran menuju meja makan. Gibran memegang salad yg Violin buat.

Dady,kak Veno,Teman-temannya serta Fadil yang melihat itu hanya bingung entah apa yang terjadi didapur tadi yang membuat Violin menjadi gila.

"Ciee..." sontak semuanya mengeluarkan  suara itu. Dan membuat Violin kaget karena lupa melepaskan tangannya dari Gibran.

"Ehh.. Nggak sengaja sorry" sahut Violin.

"Yahh.. Kok dilepas" kesal Clara.

"Udah ada yang mulai suka nihh" kekeh Anji.

"Udah pepet teros aja" sahut Bejo.

"Dady jadi inget masa muda dulu haha" kekeh Dady.

"Ada yang cemburu nihh!" sahut Kak Veno sembari melirik ke arah Fadil.

Violin dan Gibran hanya menampilkan wajah yang tengah memerah.

"Udah ah! Sekarang kita makan" sahut Violin.

Lalu Violin langsung duduk dibangku yang sudah disediakan. Gibran duduk disamping Violin seperti biasa.

Violin mengambilkan nasi dan lauk untuk Dady dan setelah itu dirinya. Kak Veno mengode dengan menyenggol kaki Violin.

"Apa?"tanya Violin. Veno langsung saja memberi Violin piring. Violin langsung saja mengambilnya.

"Manja!" ejek Violin.

"Ya gpp kali" jawab Veno.

Setelah mengambilkan punya Veno,Violin beralih kepiringnya untuk makan.

Chintia mengambilkan makanan untuk Kiki,begitu juga dengan Listy,Clara,dan juga Pucci yang mengambilkan makanan untuk pacar mereka.
Gibran hanya diam untuk menunggu giliran.

"Gibran ngode tuh lin!" sahut Kiki.

"Bilang aja kali ran gak usah malu-malu" kekeh Anji.

"Ayo lin ambilin dong Gibrannya hehe" sahut Bejo.

Violin melihat Gibran yang juga mentapnya bingung. Lalu Violin menatap Dady yang juga menatap dirinya.

"Kenapa liat Dady,ambilin aja Dady gak cemburu kok" sahut Dady.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang