13

313 25 1
                                    

"Fadil"ucapku yang langsung mengapus air mataku kasar dan membuka airphoneku.

"Ohh ternyata lo!" ucap Fadil dingin dan menggenggam tangan Dona disampingnya

"Bagus deh gw ketemu sama lo disini! Gw mau bilang mulai sekarang lo sama gw udah nggak ada apa-apa"ucapnya dengan tegas dan menatapku dengan sinis sangat sinis lebih tepatnya.

"Maksud kamu?" tanyaku sembari menahan airmataku agar tidak jatuh.

"Kita putus"ucapnya lagi dengan wajah yang sudah menahan marah.

"Kamu bercanda kan! waktu itu kan kamu yang nyuruh aku buat sayang sama kamu" ucapku dengan menggoyangkan tubuh Fadil.

"Gw serius!" ucap Fadil yang masih saja sinis.

"Tapi kamu kan" ucapku yang langsung dipotong.

"Udah cukup gw nggak pernah sayang sama lo!" ucapnya lagi.

"Ha? Kamu lupa? Kamu sering bilang sayang sama aku nggak mungkin kamu lupa!"ucapku dan akhirnya air mataku lolos.

"Ha! Gw cuma mempermainkan lo!"ucap Fadil acuh.

"Ini bohong kan! Kamu nggak mungkin ngelakuin ini sama aku!" ucapku.

"Udah nggak usah cengeng! Gw udah bilang kita putus!" ucap Fadil lagi sembari menekan semua kata.

"Gw nggak nyangka sama lo!"

"Kenapa? Lo juga nggak mikir perasaan mantan-mantan lo dulu pas lo tinggalin mungkin ini karma buat lo! Haha!"ucap Fadil dengan tersenyum senang.

"Ha! Lo juga sama bangsat" ucapku kesal.

"Sakit yang lo alami! Nggak seberapa sama sakit yang sudah bokap lo kasih ke bokap gw!"ucap Fadil dengan rahang yang sudah mengeras.

"Maksudnya?" tanyaku bingung.

"Lo lupa ha? Waktu dulu dimana Bokap lo ngebatalin kerja sama dengan perusahaan bokap gw! Dan buat keluarga gw hancur! Lo nggak inget!"ucapnya tegas.

"Maksud lo apa?"tanyaku yang masih menangis.

Fadil mulai menceritakan kejadian dulu dan membuatku kaget dengan apa yang barusan dia lontarkan.

"Gw nggak nyangka kalo lo bakal ngebalas ini semua sama gw!"ucapku tidak percaya.

"Lo sekarang hati-hati ya! Karna lo adalah kelemahan dari bokap lo!"ucapnya lalu menjauh dariku, aku hanya terdiam seperti patung.

"Hiks.. Hiks" aku hanya bisa menangis sekarang aku tidak tahu lagi apa yang harus aku lakukan sekarang.

"Mengapa semua ini bisa terjadi" batinku.

Tangisku kini sudah membuat kepalaku menjadi pusing. Aku sudah kehilangan seseorang yang sangatku cintai dan lebih parahnya lagi nyawaku sedang terancam sekarang.

Tiba-tiba kepalaku pusing dan penglihatanku mulai menggelap.

****

"Violin bangun" ucap Clara membangunkanku.

"Gw dimana?"

"Lo di UKS"ucap Listy.

"Kenapa gw bisa disini?"

"Lo tadi pingsan di taman dengan keadaan lo yang lagi nangis"jawab Pucci.

"Lo ada masalah apa?"tanya Listy.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang