10

348 32 2
                                    

Bel istirahat sudah dibunyikan Sahabatku sudah terlebih dahulu kekantin,aku masih dikelas karena aku lelah,batinku dan fisiku semuanya masih terasa sakit. Dan aku berusaha berjalan dikoridor untuk ke kantin,sesampainya dikantin aku hanya membeli jus saja tanpa membeli makanan. Aku akan pergi ketaman belakang fikirku.

"Mereka sangat bahagia tanpaku" batinku.
Aku tengah melihat sahabatku duduk ditempat yang sering kami duduki ketika dikantin,mereka terlihat sangat bahagia tanpa kehadiranku. Aku mulai berjalan lagi untuk menuju taman belakang.

Sesampainya aku disana aku langsung membulatkan mataku,disana ada Fadil dan juga Dona sedang bercanda gurau. Aku mulai merasakan sesak dibagian dadaku.

"Sakit!"batinku.

Aku langsung pergi sembari menahan tangisku dan mulai menaiki tangga rooftop yang biasa aku naiki.
Sunyi...
Itulah yang ada ditempat ini.

"Hiks.. Hiks.. Kenapa? Saat aku mulai membuka hati malah semuanya terjadi seperti ini Hiks.. Hiks.." tangisku pecah disana,hatiku sangat hancur sekarang mataku juga sudah membengkak. Tidak biasanya aku menanggis soal cinta dan tidak biasanya semua orang menyakitiku.

"Sebenarnya aku salah apa"ucapku lirih dengan air mata yang masih membanjiri pipiku.

"Sakit"ucapku lagi. Mataku sudah lelah aku mengusap air mataku kasar. Rasanya aku tidak mau kembali kekelas.

Bel masuk telah dibunyikan tetapi aku masih enggan untuk turun menuju kelas. Aku tidak mau karena mataku masih saja membengkak aku tidak mau jika membuat orang-orang khawatir saat melihatku berantakan seperti ini. Akhirnya aku memutuskan untuk menenangkan diri dulu disini sembari meredahkan pikiranku yang sudah kacau.

"Sudah cukup! Aku bukan anak kecil lagi! Dan aku harus buktiin kalo aku bisa mandiri"ucapku dengan tegas lalu mulai berdiri dan menuju toilet untuk membersihkan wajahku yang kusam ini.

"Hatiku masih terasa sakit!"batinku. Tetapi aku tidak memperdulikan hal itu.

Aku menatap diriku nanar didepan kaca,kenapa tidak mataku membengkak dan wajahku memucat serta rambutku yang kini sudah tidak tertata rapi lagi. Keadaanku sekarang hanya menahan sakit. Setelah selesai dari toilet aku langsung masuk kekelas dan disana sudah ada Pak Ruslan guru killer disekolah ini.

Tok.. Tok.. Tok
"Assalamualaikum"ucapku. Teman-temanku melihatku dengan tatapan terkejut mungkin karena tidak biasa melihat mataku yang sekarang masih membengkak.

"Waalaikumsalam,masuk!"pintah Pak Ruslan.

"Maaf pak saya telat"ucapku lirih sembari mencium punggung tangan Pak Ruslan.

"Iya saya tahu!"ucapnya ketus.

"Kamu saya hukum karena sudah mengganggu jam pelajaran saya! Sekarang keliling lapangan 10 kali " ucap Pak Ruslan dengan tegas. Lalu aku hanya mengangguk mengiyakan dan mulai keluar dari kelas menuju lapangan.

Aku mulai berlari dengan perlahan tapi pasti. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 tetapi aku tetap belum menyelesaikan hukumanku. Sangat lelah,kakiku bergetar
Hebat rasanya aku sudah tidak bisa berlari lagi. Banyak mata yang tertuju padaku seolah mengatakan 'mengapa aku bisa seperti itu?'.

16.00 sudah satu jam dan akhirnya aku menyelesaikan hukumanku dan mulai berlari menuju kelas. Setelah aku sudah diperbolehkan masuk aku langsung duduk ditempat dudukku. Masih hening tidak ada pembicaraan lagi seperti kemarin.

Tring.. Tring..
Bel pulang sekolah sudah dibunyikan saatnya untuk pulang. Sekarang aku sudah berada didalam mobilku dan aku berfikir untuk pergi ke taman untuk mengistirahatkan pikiranku.

PlayGirl Insaf(complete)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang