CHAPTER 5 -- KAI WU

52 4 0
                                    

SIAL!!! SIAL!! SIAL!!!

Kai langsung masuk ke dalam mansionnya setelah dia sampai disana pukul 04.00, dia lalu menuju ke ruang kerjanya dan langsung mengerjakan berkas yang belum dikerjakannya sejak tempo hari.

Dia baru ingat kalau dia hari ini sangat banyak pekerjaan, dan tadinya dia pikir dia akan mengerjakan itu malam hari dan dia baru ingat saat dia selesai bersenang-senang dengan jalang tadi.

SHITH Entah apa yang menimpanya tadi, dia bahkan sampai lupa dengan pekerjaannya dan otaknya saat itu hanyalah pergi ke club, jika chanyeol tidak datang kesana mungkin dia juga tidak akan selesai mengerjakan berkas sialan ini. Mengingat hari ini dia ada rapat dengan pemilik restoran bintang lima yang sama juga dengannya, tapi lebih mewah miliknya, karena Hamilton termasuk di kategori pembisnis terkaya di dunia.

Dia dengan cepat mengerjakannya, jika sekretarisnya tidak cuti dia tidak akan mengerjakannya sendirian, menyuruh Kris membantunya itu sangat tidak mungkin, yang ada hanya dia yang membantu kakaknya itu, dan Kris tidak beda jauh dengannya, mereka berdua saat ini memang senasib, sekretarisnya juga sedang sakit, tapi entahlah Kris memiliki berkas sebanyak im' seperti dirinya atau tidak.

"DAMN IT!!! Bagaimana jika Kris memberitahu eomma??" Dia baru saja teringat perkataan Kris tadi sebelum dia keluar dari club milik Suho.

Dia lalu meggeleng-geleng kepalanya, dia tidak peduli lagi, mau Kris memberitahu ibunya atau tidak yang penting sekarang dia ingin mengerjakan berkasnya yang banyak ini.

Perkataan Suho masih tergiang di kepalanya 'apa kau tidak berniat mencari pendamping hidup?Apa kau tidak ingin meninggalkan dunia malammu?' Mungkin dari kedua pertanyaan itu dia akan menjawab 'tidak'.

Dia sudah tidak mengenal cinta lagi sejak pengkhianatan tunangannya, Kristal jung. Apalagi mencari pendamping hidup, itu tidak ada di dalam daftar keinginannya. Dan soal meninggalkan dunia malamnya, mungkin itu sulit baginya.

Semua itu juga disebabkan oleh Kristal, wanita itu telah menyakitinya sehingga dia hampir saja depresi memikirkannya. Dulu dia sangat mencintai wanita itu, sangat-sangat mencintainya.

Dia bahkan sudah memberikan separuh hidupnya pada wanita itu, raganya, hatinya dan hartanya sudah dia berikan pada wanita itu. Tapi apa balasannya, wanita itu lebih memilih bersama dengan orang yang lebih tua puluhan tahun darinya.

Dia memang tidak bisa menebak sebenarnya apa yang ada dipikiran wanita itu saat itu? Apakah Kai kurang tampan? Apa memang orang tua itu lebih kaya darinya? Dia tidak ingin memikirkannya.

Waktu itu dia hampir saja membunuh orang tua itu, tapi itu semua langsung dihentikannya saat mendengar nasehat dari Kris 'lupakanlah dia, kau bisa mencari yang lebih baik darinya, diluar sana masih ada yang menantimu Kau sudah dibutakan oleh cinta, hidupmu akan terus berlanjut, jadi lupakanlah'.

Ya, hidup ini akan terus berlanjut, dan dia tidak akan selalu berada di posisi yang sama lagi, sama seperti saat itu, dan benar saat itu dia sudah dibutakan oleh cinta. Kris benar dia tidak boleh terus memikirkan wanita itu dan jalan yang terbaik adalah melupakannya. Itu lah satu kata yang perlu dilakukannya.

Dia langsung melatakkan berkas-berkas yang dikerjakannya tadi dan bangkit dari duduknya, lalu dia membuka pintu penghubung untuk menuju ke dalam kamarnya dan menuju ke kamar mandi yang ada dikamarnya itu.

Mungkin dengan mandi bisa saja menghilangkan rasa pusingnya ini sebentar, karena mengerjakan berkasnya dan memikirkan hal yang sudah seharusnya dilupakannya sejak beberapa tahun yang lalu.

Setelah tiga puluh menit dia berada di kamar mandi, akhirnya dia keluar dengan keadaan yang masih basah dengan handuk yang melilit pinggangnya dan telanjang dada. Siapa pun yang melihat itu pasti akan menelan Salivanya dengan susah payah.

AMOR VERDADEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang