CHAPTER 24 -- KRISHAN DATING

29 4 0
                                    



Sehun berjalan terhuyung-huyung saat dia ingin membersihkan meja kotor yang ada di cafe tempatnya bekerja itu. Dia merasa badannya sangat lemas, sekaligus kepalanya juga agak sedikit pusing. Dia lalu mengambil berkas piring dan cangkir yang ada di meja itu dan masuk ke dalam ruang tempat karyawannya.

"Astaga...Hun, apa kau tidak apa-apa? Wajahmu sangat pucat" kata kyungsoo saat melihat Sehun yang masuk dengan wajah pucatnya dan wanita itu terlihat juga dalam kondisi yang kurang baik.

"Aku tidak apa-apa kyungsoo, aku baik-baik saja" balas Sehun dan meletakkan piring dan cangkir bekas yang tadi di bereskannya di meja.

"Kurasa kau pulang saja dulu Hunie, biarkan aku yang membersihkan ini" Sehun membulatkan matanya, dia tidak akan meninggalkan pekerjaanya lagi.

"Tidak usah kyungsoo, kau pulang dulu saja, pekerjaanku masih banyak, nanti akan aku susul kamu" balas Sehun cepat, walaupun kondisi tubuhnya saat ini tidak bisa diajak berkompromi.

"Benarkah? Kau akan baik-baik saja?" Tanya kyungsoo lagi dengan nada khawatirnya, Sehun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

"Baiklah, aku akan menunggumu di apartement" kata kyungsoo, lalu dia keluar dari ruagan ini. Memang benar saat ini memang sudah saatnya pulang.

Tapi berhubungan Sehun masih banyak pekerjaan disini, dia belum bisa pulang dan seharusnya pekerjaannya tidak akan sebanyak ini, kalau kemarin Kai tidak mengajaknya ke mansion orangtuanya itu, pasti dia sudah akan pulang bersama dengan kyungsoo.

Setelah semuanya selesai, dia langsung keluar dari ruangan itu dan mengambil tasnya, lalu keluar dari Cafe. Baru saja dia akan melangkah tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing, sehingga membuatnya berjalan sedikit terhuyung.

Dia lalu menggapai sebuah tiang lampu untuk menahannya, saat ini kepalanya sangat pusing, hingga dia perlahan-lahan penglihatannya terlihat buram, lalu beberapa saat pun dia terjatuh. Sebelum kegelapan menjemputnya yang dia rasa adalah ada seseorang yang menangkap tubuhnya, yang tentunya Sehun jatuh ke dalam pelukan orang itu. Lalu semuanya pun menjadi gelap.

Kai terduduk di samping blankar tempat seorang wanita sedang terbaring lemah dihadapannya saat ini. Sudah sekitar dua jam dia berada di ruangan ini sambil menatap wajah pucat itu. Dia bahkan tidak beranjak dari posisinya sedikit pun.

Tadi saat selesai urusannya dengan Chanyeol, dia berniat menemui Sehun, tapi sampainya di depan cafe itu, tak terlalu jauh dari sana, dia melihat seorang wanita yang sepertinya memegang sebuah tiang lampu untuk menopang tubuhnya yang sepertinya akan tumbang sebentar lagi. Tanpa ditanya siapa lagi wanita itu, Kai sudah bisa menebak, kalau wanita itu adalah Sehun dilihat dari warna rambut dan bentuk tubuhnya Kai sudah tau.

Lalu disaat itu juga dia langsung berlari ke arah Sehun yang sepertinya sudah akan jatuh, dan tepat saat dia sampai dia hadapan wanita itu dia langsung menangkap tubuhnya sehingga Sehun tidak jadi terjatuh di atas tanah.

Kai langsung panik melihat wanita itu pingsan, dia lalu menepuk-nepuk pelan pipi wanita itu sambil memanggil namanya, tapi sayangnya tidak ada sahutan sama sekali dari Sehun. Dan tanpa sengaja Kai menyentuh dahinya, dan saat itu sebuah sengatan panas langsung mengenai kulitnya dan dia tau kalau wanita itu saat ini sedang deman dan dia langsung membawanya ke rumah sakit tanpa berkata lagi.

'Ddrrtt... ddrrtt.. '

Kai mengernyit mendengar suara ponsel yang berbunyi di ruangan itu, dan tentu saja itu bukan ponsel miliknya. Dia lansung berdiri dari duduknya dan menuju ke sofa tempat tas milik Sehun ditaruh disana.

Dia langsung membuka tas itu dan mencari ponsel yang sedari tadi berbunyi, dia terus meraba isi tas itu dan dapat. Dia lalu mengeluarkan benda itu dan melihat ID call-nya

AMOR VERDADEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang