💜Happy reading💜
Jangan lupa ngevote
***
Universitas Galaksi memiliki peraturan yang bisa dibilang tidak mengekang. Jadwal kuliahnya tidak menyita banyak waktu, sangat membantu di kalangan orang yang juga sibuk mencari pekerjaan. Hanya perlu hadir dua kali dalam sepekan. Mata kuliahnya juga tidak terlalu membebani.
Jadi Kania bisa bekerja sambil kuliah. Meski cara belajarnya harus ditingkatkan lagi, mengingat peraturan kampusnya—dosen sama sekali tidak bisa memberi nilai saat hasil ujian error.
Kania dan Bi Ade berkeliling rumah, menjelaskan apa-apa saja yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kania tidak terlalu mendengarkan karena matanya asyik memperhatikan penjuru ruangan.
Tiba di ruang masak, Kania membulatkan mata. Ada kulkas berukuran besar, isinya pasti berbagai bahan makanan yang melimpah. Perabotan dapur juga sangat lengkap. Ada dua orang maid yang khusus mengelola ruang itu. Keduanya adalah wanita paruh baya. Memiliki tinggi badan yang berbeda dengan bobot berbeda.
"Dia pengasuhnya Zayn," kata Bi Ade menunjuk Kania.
Wanita yang lebih bongsor memiliki wajah berseri, senyumnya ramah. "Nama kamu siapa, Nak?"
"Kania, Bi."
"Saya Bi Tuti, dan dia tetangga saya. Bi Atum." Bi Tuti melirik Bi Atum. Yang dilirik hanya tersenyum simpul. "Dia nggak bisa ngomong, pita suranya rusak karena kecelakaan."
Kania menelan ludah, teringat akan tingkah lakunya yang suka berteriak karena cowok-cowok kece.
Tujuan terakhir mereka adalah kamar bayi. Ada dua kamar di lantai dua. Satu untuk Zayn dan satunya lagi kamar majikan. Kania memasuki kamar dengan pintu berwarna-warni, sudah bisa ditebak bahwa itu kamar Zayn.
"Kalau malam, Zayn biasanya tidur sama papanya." Bi Ade memperbaiki selimut Zayn. Bayi itu tengah tertidur pulas.
"Bi, kalau boleh tahu, nama lengkap papanya Zayn siapa?" Kania duduk di tepi kasur, masih memperhatikan bagaimana luas kamar itu.
"Arya Hermawan."
Kania mengerjap.
Bi Ade duduk di samping Kania, menepuk pundaknya. "Pak Arya itu orangnya baik, kok. Dia pasti suka sama kamu, apalagi Zayn nggak rewel kalau kamu yang jagain. Kamu nggak usah takut, ya...."
"Wajah Pak Arya itu kayak gimana, Bi?" Kania meremas tangannya, membaca mantra dalam hati agar sang majikan bukanlah Arya dengan ketampanan tak manusiawinya.
Bi Ade melirik ke atas, mengingat-ingat sesuatu. Dia melangkah ke sudut kamar, mencari sesuatu di dalam laci. Tidak menemukan apa yang dicarinya, lantas Bi Ade keluar kamar. Kania menunggu tidak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Papa Hunter [✓]
RomansaPeringkat 1 Romance (22-04-2021) Arya Hermawan adalah seorang duda beranak satu. Meskipun begitu, ketampanannya banyak memikat wanita. Dari semua kalangan, baik wanita yang setara dengannya dan wanita yang masih sangat muda. Tetapi ... Arya tidak pe...