W3L 03 🦋✨

6.8K 881 123
                                    

"BUKA PINTUNYAAAAAAAAA!"

"Orang macam apa teriak-teriak seperti itu?!" Bingyan mengintip dari peephole pintu lalu tiba-tiba wajahnya memucat. "Y-Yibo Gege?!" pekiknya, shock.

Mendengar jeritan Bingyan, Hansung segera mempercepat langkahnya ke muka pintu. "Gege-mu? Bagaimana dia bisa ada di sini?"

Bingyan menjawab panik, "Aku tidak tahu! Apa mungkin … Karena kertas catatan itu? Sebelum aku pergi, aku meninggalkan jebakan untuknya. Apa mungkin karena itu lalu dia dikirim ayah kemari?!"

"Minggir." Hansung membuka pintu dan tiba-tiba,

Duagh!

Langsung disambut tendangan kaki dari sang tamu.

Kekuatan kaki Yibo seketika membuat Hansung terpental kembali ke dalam.

"GEGE!!" Bingyan menyambar Yibo, memeluk perutnya dan berusaha menahannya untuk menyerang Hansung lagi.

"KAU, KAU BOCAH TENGIL!" Yibo menarik rambut kepala Bingyan dan menyeretnya keluar.

"Gege, sakit!" Kepala Bingyan diseret ke kiri dan ke kanan dengan kasarnya.

"Kenapa kau melakukannya?! KAU SENGAJA MENINGGALKAN CATATAN ITU UNTUK MENYERETKU KE DALAM MASALAH?!" amuk Yibo dengan wajah mengutuk.

"Lepaskan aku!" Bingyan memberontak, ia memukul perut Yibo lalu berlari kembali pada Hansung, bersembunyi di balik punggung kekasihnya.

Kemarahan Yibo tak terbendung lagi, tergambar jelas di matanya yang menatap garang. "Kenapa kau melakukannya?!"

"Karena aku kecewa padamu! Kau sama sekali tidak perduli padaku …" Suara Bingyan terdengar berat terikat beban emosi.

"Kenapa aku harus perduli padamu?! Siapa yang suruh kau jadi gay? Semua itu salahmu sendiri! Sekarang kau ikut aku pulang dan jelaskan semuanya pada ayah! Bersihkan namaku!"

Bingyan menggenggam tangan Hansung lalu menggelengkan kepala dan menjawab, "Tidak mau."

Yibo melangkah maju, hendak memukul Bingyan namun Hansung segera memasang badan. "Aku tidak akan membiarkanmu membawanya."

Yibo tertawa gila, "Oh?! Puahahahaha! Kau Park Hansung itu? Pria tua mengencani pemuda ingusan, pasangan busuk! Kalian, … Kalian benar-benar terlihat menjijikan."

"Kau bilang apa?!" Hansung meraih kerah baju Yibo, beradu tatap dan saling memantapkan tinju.

"Cukup, Gege!" Bingyan menyeret Hansung mundur dan mendorong Yibo ke tepi pintu. "Kembalilah ke China! Aku tidak akan pergi dari sini."

"Aku mau saja, dengan senang hati. Akan kukatakan pada ayah kalau kau sudah mati dan selesailah semua lelucon ini. Tapi sayangnya aku mengalami nasib buruk," ucap Yibo lalu membuang napas panjang dan melanjutkan, "Semua uang dan passport-ku dirampok dalam perjalanan kemari, bagaimana aku bisa kembali?!"

"Ha! Itu adalah Karma untukmu! Aku tidak mau perduli denganmu, pergi dan jangan ganggu kami!"

Yibo terkesiap dan seketika membatin, "Celaka, sepertinya aku salah langkah. Bingyan jelas-jelas menolak kedatanganku, lalu bagaimana nasibku selanjutnya? Aku juga tidak bisa kembali ke China tanpa uang dan Passport. Bagaimana aku akan bertahan hidup di sini?! Apa aku harus mengubah peran? Ah, bagaimana lagi? Tidak ada pilihan lain!"

Tiba-tiba Yibo jatuh berlutut, menunduk lalu kemudian terdengar suara isakan tangis yang dipaksakkan. "Apakah ini caramu memperlakukan kakakmu sendiri?! Hiks ..."

WHAT IF I'M IN LOVE?! [Tamat✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang