Yibo bangun terduduk dengan wajah gugup, memalingkan wajah seperti tak berani menatap Sean. Keduanya terdiam dalam suasana yang luarbiasa canggung.
Setelah merasa lebih tenang, Yibo akhirnya memecah keheningan. "Kucingnya sudah pergi."
Sean mengintip ke kolong sofa dan sekitar ruangan, hewan berbulu beserta tikusnya itu memang sudah tak nampak dalam pandangan.
"Oh. Lalu, mana benda yang kuminta? Aku jauh-jauh kemari untuk mengambilnya," ucap Sean tak sabar.
"Sudah kuduga itu perbuatanmu. Kenapa kau menyimpannya padaku?"
"Karena jika waktu itu Hansung menangkap kita, dia tidak mungkin menggeledahmu."
"Apa isi file itu?" tanya Yibo.
"Bukan urusanmu. Berikan saja benda itu padaku, jangan banyak tanya!"
"Kita ini sudah sepakat untuk kerjasama, tapi aku malah jadi pihak yang paling dirugikan. Kau membuatku mengalami banyak hal buruk, bagaimana bisa aku tak ada hak untuk tahu urusanmu? Aku sudah terlanjur terlibat jauh."
Sean membalas, "Tapi intinya kau dan adikmu sudah berhasil kembali ke rumah, 'kan?!"
Yibo mengangguk berat, "I-iya, sih."
Karena kalah berdebat, Yibo pun membawa Sean ke dalam kamar untuk mengambil benda yang dicari.
Yibo membuka laci meja komputer di mana Flash Disk itu ia taruh. "Ha?! Tidak ada! Flash Disk-nya tidak ada!" jeritanya lalu membuka semua laci.
"Jangan bermain-main denganku!" Sean mengambil payung lalu menodongkannya pada Yibo.
"Serius! Aku ingat benda itu kusimpan di sini! Aku hanya memegangnya sekali, tidak dipindah ke tempat lain!" Yibo menggaruk kepalanya bingung.
"Cari yang benar! Aku tidak akan pergi sebelum benda itu kau berikan."
"Iya, iya!" Yibo bergerak menggeledah kamarnya sendiri, dan Sean ikut membantu dengan metode geledah dan kacaukan semua ruang yang terlihat. Ia melempar semua pakaian di dalam lemari, menggeser benda dengan kaki, menumpahkan isi laci lalu melihat tumpukan majalah vulgar di kolong tempat tidur.
Sean memicingkan mata. "Dasar lelaki mesum."
Setelah satu jam mencari, mereka tak juga menemukan benda mungil tersebut. Yibo benar-benar dibuat heran kenapa Flash Disk itu bisa hilang?
"Cari di seluruh sudut rumah ini!" suruh Sean.
"Bagaimana mungkin sampai keluar ruangan? Apa kau pikir benda itu digondol tikus?"
"Jangan sebut-sebut soal tikus!"
Sean membentak lalu berjalan keluar duluan sambil—masih—membawa payung."Jangan merusak apapun, nanti ibuku marah." Yibo memperingatkan selagi berjalan mengekori.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT IF I'M IN LOVE?! [Tamat✓]
Fanfic[Gagal Revisi, Dibuang Sayang] Semuanya bermula dari kutukan sang adik, Wang Bingyan, "Aku harap kau juga merasakannya! Aku harap kau akan menjadi seorang gay!" Wang Yibo, seorang homophobic, bertemu dengan 'sang karma', Sean Xiao. Sebuah insiden me...