Bab. 43| 🌷 Bertemu Musuh ⚘

420 78 405
                                    

Mon maap aku nongol lagi🤧🤧 jangan bosen ya buat ketemu ama aku yang peri peri byutipul ini😁😁😁

Pict pembuka❤

Amanda dan Clara💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda dan Clara💚💚💚

Amanda dan Clara💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda

Ketakutan. Hanya itu yang aku rasakan sekarang. Ini kedua kalinya aku merasakan hal seperti ini selama hidupku. Pertama, aku juga pernah mengalaminya saat papaku masuk rumah sakit sampai akhirnya dia meninggal dunia. Dan sekarang aku merasakan lagi hal yang sama. Dengan membuang jauh-jauh pikiran burukku, aku berharap akhir yang ini tidak akan sama dengan papaku dulu.

Kehilangan? LAGI? Kenapa aku harus kehilangan lagi? Aku tidak mau.

Aku duduk sendirian di depan ruang ICU. Di tempat ini aku merasa seperti berada di depan pintu neraka, di mana ketika aku menginjakkan kakiku ke dalam aku akan kehilangan seluruh kebahagiaanku. Aku tidak sanggup untuk memasuki ruangan seperti itu lagi. Tidak sanggup mendengar bunyi-bunyi menakutkan yang selalu ada di dalam sebuah ruang ICU. Aku sudah cukup trauma dan itu membuatku merasa tak nyaman.

Sampai sekarang pun aku masih ingat betul bagaimana dulu kritisnya kondisi Papa dan bagaimana suara monitor menakutkan itu membuat tidurku dihiasi mimpi buruk selama bertahun-tahun.

Pintu ruang ICU terbuka, Clara ehem maksudku Kak Clara keluar dan berjalan menghampiriku. Dia duduk di sebelahku. Wajahnya terlihat muram, kelihatannya masih belum ada sesuatu yang sedikit membuatnya merasa senang. Dan ini berhubungan dengan Aldy.

"Gimana keadaan Aldy, Kak?" Aku bertanya meskipun tahu bagaimana jawabannya.

Kak Clara diam. Dia tak mengatakan apa pun kecuali wajah cantiknya yang terlihat sedih.

Diam. Itu saja yang bisa kulakukan sekarang. Aku tidak sanggup untuk bertanya lebih jauh lagi, karena aku takut akan mendengar hal lain yang lebih menakutkan dari apa yang aku pikirkan.

"Kenapa Aldy bisa sampe masuk rumah sakit? Sakit apa dia?" Ini adalah pertanyaan yang sudah sejak tadi ingin aku tanyakan. Tapi aku tahan karena kabar yang aku dengar tadi pun cukup membuatku kaget sampai tidak bisa bertanya apa-apa lagi. Mendengar kata 'rumah sakit' sudah membuat aku ketakutan setengah mati.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang