Bab. 1 | 🌷 Love Letter ⚘

3.5K 280 873
                                    

Halo ... 🤣🤣🤣 mangap membuat kalian terkaget-kaget sekaligus terkejot karena mendadak part-part pada ilang. Pada dasarnya aku mau revisi cuma mau ganti banner doang awokwokwokwok

Mendadak kangen ama mas ganteng yang udah jadi mantan tapi masih ngejar-ngejar saya terus #plak makanya saya ngobok-ngobok cerita ini lagi yes🤣🤣

Raisa

SMA Rajawali terlihat ramai sekali pagi ini. Banyak para murid berseliweran ke sana-ke mari melakukan kegiatan mereka masing-masing. Kalau dipikir-pikir sekarang ini masih termasuk pada jam pelajaran, tapi kenapa banyak murid yang berkeliaran di luar kelas dan bukannya belajar di dalam kelas, mendengarkan omelan guru yang membuat telinga panas, atau mengerjakan soal-soal ulangan yang membuat rambut nyaris rontok?

Jawabannya adalah, karena hari ini adalah hari Bebas di sekolah ini, dikarenakan kemarin selama dua hari berturut-turut sekolah ditunjuk menjadi tuan rumah sebuah pertandingan basket antar SMA se-kabupaten. Jelas suasana sekolah masih belum sepenuhnya aktif seperti hari-hari sebelumnya. Masih banyak yang perlu dikerjakan, seperti halnya bersih-bersih aula dan halaman sekolah yang baru saja didatangi tamu dari berbagai daerah. Tidak pernah membayangkan kan, bagaimana repotnya semua penghuni sekolah itu.

Aku berjalan santai di antara deretan teman-temanku yang sedang sibuk bersih-bersih sekolah. Ada yang membersihkan kaca jendela kelas dengan menggunakan kain lap dan cairan pembersih, ada yang menyapu halaman sekolah, menyapu teras, mengepel, membuang sampah, dan bahkan ada juga yang santai-santai dengan berpacaran diam-diam dan membiarkan teman-teman yang lain kerepotan sendiri. Contohnya saja seperti aku.

Aku sengaja meninggalkan tugasku untuk menyapu halaman belakang sekolah karena aku masih punya tugas lain yang jauh lebih penting dan akan menentukan nasib masa depanku nanti.

Ups, sepertinya aku terlalu berlebihan. Tapi aku yakin tiap orang pasti mengalaminya. Mengesampingkan kewajiban daripada hak. Itu sudah pasti dan aku sudah menerapkannya kali ini.

Dengan terus mengedarkan pandanganku ke seluruh sudut sekolah, aku mencari-cari sesosok orang yang sangat ingin aku temui hari ini. Seseorang yang juga mungkin akan menjadi bagian dari masa depanku kelak. Namun aku sudah berjalan mengelilingi sekolah yang luas itu, aku belum juga menemukan sosoknya yang ingin kulihat.

Di mana dia?

Tapi aku tidak menyerah begitu saja. Mencari satu orang di antara banyaknya murid yang berseliweran memang tidak gampang. Dan aku yakin aku pasti akan segera menemukannya.

Setelah yakin tidak berhasil menemukannya di halaman depan, aku pun memutar langkahku untuk berjalan ke arah lain.

Ah, aku lupa.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang