Eh apaan judul di atas? Cerita dimulai? Emang selama 5 bab kemaren apaan?😂😂😂 entahlah...
Mojok dulu ya sebelum baca😉
Aldy
Aku pun mendekat ke pintu dan melongok ke dalam, melihat masih ada beberapa anak yang datang dan mengobrol di dalam kelas. Suasana kelas yang selalu sama sejak dahulu kala. Mengobrol sendiri-sendiri sebelum bel masuk berbunyi.
Kalau yang ini sudah bukan hal baru lagi yang baru aku lihat. Semua sekolah selalu seperti ini.Saat aku masih serius berdiri di ambang pintu mengamati suasana kelas tanpa ada seorang pun yang memperhatikan, tiba-tiba bahuku seperti ditabrak oleh seseorang dan membuatku terdorong masuk ke dalam kelas. Menimbulkan suara berisik, membuat beberapa penghuni kelas menoleh ke arah pintu masuk.
Aku cukup kaget dan menoleh ke belakang.
"Eh, sorry Bro!" kata seseorang dengan wajah tanpa rasa bersalah dan mengangkat kelima jari tangan kanannya di depan wajahku. Aku tidak tahu apa maksudnya.
Seorang murid laki-laki seumuranku yang punya tubuh lebih kurus dariku, sedang berdiri tepat di hadapanku sekarang.
"Gue nggak sengaja. Lagi buru-buru soalnya," lanjutnya.
"Iya, nggak apa-apa, kok," jawabku.
"Eh?" Mendadak cowok itu menatapku kaget dan mengamatiku dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Gue belum pernah lihat lo di kelas ini sebelumnya? Lo murid baru, ya?" tanyanya.
"Eh, iya. Gue... gue baru di sini. Gue bakal masuk ke kelas ini."
"HAH???"
Jantungku hampir saja copot mendengar teriakannya yang lebih mirip seperti seseorang yang sedang membentak itu. Tapi aku yakin sama sekali bukan itu maksudnya, hanya saja aku yang terlalu kaget.
"Ups, sorry." Sepertinya dia sadar kalau suaranya terlalu keras. "Jadi lo murid baru di kelas gue?"
Aku hanya manggut-manggut saja, masih sedikit shock dengan kejadian barusan.
"WAHHH!" Cowok itu langsung merangkul pundakku dengan gaya sok akrab. "Kabar bagus, nih. Ayo, ayo, masuk aja! Nggak apa-apa."
Aku digiring menuju ke dalam kelas, berhambur dengan calon teman-teman baruku yang sepertinya mereka terus menatapku dengan tatapan yang berbeda-beda, dan dengan pikiran yang berbeda pastinya.
Aku didudukkan di sebuah bangku di urutan paling depan, lalu cowok itu duduk di bangku sebelahku.
"Kenalin, kenalin, nama gue Subenny Arianto Budiman. Panggil aja Benny!" katanya dengan suara lantang nan ceria.
"Gue... gue Aldy." Aku akhirnya memperkenalkan diriku.
"Jadi nama lo Aldy, Bro?!" Benny menepuk punggungku keras sekali dan hampir membuat tulang rusukku patah rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boyfriend
Fiksi RemajaCOMPLETE PREQUEL JANJI AMANDA Setiap orang pasti pernah mengalami sakitnya kehilangan. Dan bagaimana rasa sakit itu akan mulai memudar ketika kita mendapatkan sebuah kebahagiaan sebagai gantinya. Ketika kamu menemukan seseorang yang spesial dalam h...