Bab. 38| 🌷 I'm Sorry ... Aldy ⚘

451 79 469
                                    

Double up gaes. Kek dikejer mantan😩😩 *gada hubungannya sih🤣😭*

Masih tetap setia dengan Aldy?

Pengen ketemu Amanda?

Atau mau ngopi darat sama author?🤧🤧

Atau mau ngopi darat sama author?🤧🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Amanda

Hari Minggu. Dulu aku sangat menyukai hari Minggu, dimana aku tidak harus bersembunyi dari semua orang. Tapi sekarang tidak lagi. Tidak ada lagi yang harus aku sembunyikan karena semua orang sudah tahu. Aku tidak perlu lagi capek-capek untuk bersembunyi dan berpura-pura menjadi putri kaya raya lagi. Semua sandiwara itu sudah berakhir sekarang.

Tapi aku justru menjadi tidak menyukai hari Minggu. Kenapa? Karena di hari Minggu aku tidak bisa melihatnya. Aku sudah memikirkan ini ribuan kali setiap malamnya, tapi tetap saja aku yakin bahwa aku memang sudah gila.

GILA. BENAR-BENAR GILA.

Aku sudah bosan mengatai diriku sendiri sebagai orang gila. Dan aku selalu menyangkal kenyataan itu. Ya, mana ada orang gila yang mau mengaku bahwa dirinya gila. Tidak ada yang akan menerima semua itu karena mereka kehilangan akal mereka. Ini konyol. Bahkan aku tanpa sengaja membayangkan wajahnya setiap sebelum aku berangkat tidur di malam hari.

Astaga! Apa-apaan ini? Aku tidak mencintainya. Aku membencinya. Itu yang selalu aku katakan pada diriku sendiri setiap hari.

Saat aku keluar rumah untuk mencari udara segar, aku menemukan sebuah amplop cokelat berukuran besar di depan pintu rumahku. Penasaran aku pun memungutnya dan celingak-celinguk mencari-cari siapa tahu orang yang meletakkannya masih ada di sekitar situ. Tapi tidak ada siapa-siapa, dan di amplop itu pun hanya tertulis namaku.

Amplop itu ditujukan untukku tanpa ada nama pengirimnya. Surat kaleng? Itu yang pertama kali terlintas di kepalaku. Tanpa mencurigai apa pun, aku pun langsung membukanya untuk melihat apa isinya.

My Perfect BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang