6.who is that girl?

353 47 5
                                        

hari ini memang sekolah, keadaan memang sedikit membaik, walaupun di rumah terasa sangat sepi.

yang biasanya kami makan bersama ber empat, kini kami hanya bertiga, yang biasanya selalu ada teh hangat diantara air putih lainnya, ini sudah tidak ada. Sangat jelas hampanya.

"sampai ketemu pas istirahat ya kak,aku duluan."kataku, ke kak Haechan, jujur, hubungan ku dan kak Haechan baik, sangat baik.

"iya."ucapnya, lalu pergi.

"hai Ra, apa kabar?"aku menatap Sanha lesu, aku memang tidak mengabari mereka tentang ayah.

"baik kok San."

"Ra, maaf banget, turut berduka ya buat ayah kamu."kata sanha, lagi lagi ngingat lagi,sedih lagi,nangis lagi, but ini di sekolah bukan dirumah.

"makasih ya san, maaf ga ngabarin waktu itu."Sanha langsung memelukku, akupun juga ngerasain yang lain meluk aku juga.

"Lo kuat sumpah Ra, kalo gue jadi Lo, gue udah nangis kejer kali."gue nanggepin itu cuman ketawa biasa aja.

***

bel pulang sekolah udah bunyi, sekarang tinggal pulang.

kak Haechan☀️: aku tunggu di gerbang yaa
kak Haechan☀️: jangan ngarettt.

akhirnya, aku pergi ke depan gerbang sekolah, rupanya kak Haechan juga sudah ada di depan gerbang.

"ayo naik."katanya,lalu ngasih helm.

akhirnya aku naik,seperti sudah kebiasaan bagi kami berdua, diatas motor, duduk berdua, diiringi canda tawa dari mulut kak Haechan.

kami sudah sampai di depan rumahku, aku beranikan diri untuk kedua kalinya menawarkannya masuk ke dalam rumahku.

"ayo kak, masuk, mau ketemu bunda?"kataku terus langsung dijawab cepat

"lain kali ya Ra? aku mau ibadah,ke gereja."memang bukan pertama kalinya lagi aku mendapatkan kalimat seperti itu, hanya saja masih belum sedikit terbiasa.

"oke kalo gitu, hati hati ya?"

"iyaa."

***

"assalamualaikum"kataku, aku sudah lihat bunda berada di dapur, sedang masak sepertinya.

"waalaikumsalam, cie yang diantar sama pacarnya, anak bunda udah besar!"ucapnya, lalu kami tertawa.

"kak Mark belum pulang?"kataku, karna sama sekali ga ngeliat keberadaannya.

"katanya, masih ada latihan band."ucapnya, aku hanya mengangguk ngangguk saja, lagian, mau dijawab apa?

setelah itu, aku langsung keatas, tiduran di kasur, lalu main hp.

ada instastory kak Haechan rupanya.

ada instastory kak Haechan rupanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'bangsat.' umpatku.

"tadi dia bilang mau ibadah kan? dia tadi bilang mau ke gereja kan? terus,ini maksud dia apa apaan?"

"-mana ngomongnya mau ibadah lagi, dosa tau rasa. Apa telepon aja kali ya?"

calling kak Haechan☀️

halo kak?

iya Ra? ada apa? tumben.

dimana kak?

gereja.

oh di gereja, lagi ibadah ya?

iya, ada apa Ra? to the point
aja.

bareng siapa?

sama mama papa, kenapa?

oh yaudah, aku tutup
assalamualaikum.

Tut...Tut...

***

beneran kak Haechan lagi di gereja bareng orang tuanya?
aku takut dia bohong.

Lagi lagi, aku berfikir bagaimana aku dan kak Haechan kedepannya?

karna,

'tuhanmu bukan Tuhanku, karna Rosariomu dan kiblatku tidak akan pernah satu arah.

kita hanya bisa sama sama mengatakan amin, tapi kita tidak bisa untuk se-iman.'



religionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang