"ka, selepas sekolah jalan jalan yuk?"kataku,lagi lagi dibalas anggukan sama kak Haechan.
"mau kemana?"katanya
"ke rumah sakit?"kataku.
"ke Mark lagi?"katanya, lalu aku menganggukan kepalaku kecil.
"kalo ke Mark cuman buat kamu sedih lagi,mending ga-"
"-kak Mark kan kakakku, masa kaka sendiri lagi koma ga dijenguk?" aku cepat memotong ucapan kak Haechan.
bagi yang nanya, kenapa kak Mark bisa koma, ini jawabannya.
flashback on.
"kak, beliin makanan dongg ke supermarket gitu, aku laper banget."
"beli sendiri lah, ngapain ngajak ngajak."kata kak Mark.
"gaada yang ngajak, aku minta beliin hehe."
"gaada, beli sono sendiri, atau minta masak
in bunda aja sih ribet banget punya hidup."kata kak Mark, terus ngelempar pake bantal sofa."ih, ga kasian apa kak sama bunda, parah ih, tidak ber-perikemanusiaan."
"ish, yaudah iya, mau makan apa Lo?"katanya terus ngambil kunci motornya di nakas.
"geprek enak tuh kak, hehe."
"yaudah, tunggu, gue pesenin yang pedes banget biar Lo mampus."katanya terus terkekeh.
kak Mark ga pulang pulang, hampir 2 jam belum pulang, padahal toko gepereknya juga ga jauh banget.
kriing..kriing...kriing..kriing.
telepon rumah berbunyi.
"raa, angkat teleponnya tolong yaa, bunda lagi masak."kata bunda dari dapur.
"iyaaa Bun."ucapku, lalu berjalan ke meja nakas telepon.
"ASTAGFIRULLAH!D-DIMANA YA PAK? SUPAYA SAYA LANGSUNG KESANA."
"kenapa Ra?! ada apa?"bunda datang dengan wajah panik tentu saja.
"kak mark Bun, kak Mark!!!"
"MARK KENAPA?!"bunda nangis, ditambah panik yang luar biasa.
"kak Mark kecelakaan."
"innalilahi..... Mark kenapa atuh kamu teh?"kata bunda.
"bunda, cepetan ganti baju, kita langsung kerumah sakit!"kataku, bunda langsung ngambil jaket dan kerudung daruratnya bunda(?)
"ayo Ra! cepetan, naik apa kita sekarang?"kata bunda
"motor Bun, insyaallah aku bisa kok."
"kalo belum lancar pelan pelan aja."kata bunda.
"iyaaa."
***
"sus, maaf, tadi ada pasien yang kecelakaan?"kata bunda ke salah satu suster yang kebetulan lagi ngelewat.
"oh, pasien laki laki tadi ya? ada di gawat darurat ibu, silahkan kesana, barusan habis kami tindak lanjuti, lukanya cukup parah ya bu. Selebihnya, nanti dokter yang ngasih tau. Saya duluan ibu, mari"kata suster suster itu lalu pergi.
"ayo bunda, kita kesana."kataku lalu narik tangan bunda pelan.
***
kaget, kaget liat kondisi kak Mark sekarang. Terbaring lemah, bener bener ga berdaya. Pucetnya bukan main. perban di kepalanya yang melingkari atas kepalanya.
"yaallah kak Mark, kenapa bisa gini sih? Ga hati hati kan pasti?"
aku lihat bunda ngelus halus kepala kak Mark. Penuh kasih sayang, tanpa kurang sedikitpun.
"ada dari keluarga pasien?"kata dokter itu. Dokter Baekhyun.
"saya adiknya dok."
"ikut saya sebentar ya."
tadinya mau bunda yang ikut sama dokter, tapi aku bilang, udah aku aja bunda jagain kak Mark.
."jadi gini, benturan dikepalanya lumayan keras,mengakibatkan benjolan besar di kepalanya. Kakinya pun sobek, terkena aspal jalanan, keadaannya kritis sangat, karna posisinya, dia terpental dari motornya."ucap dokter itu.
"t-terpental?"
"betul, jaraknya lumayan jauh ucap saksi mata tadi."katanya.
'kak Mark kritis, yaallah.'
"baik dok, terimakasih banyak ya."
flashback off.
"kak Mark ga capek tidur terus? ga mau bangun lihat muka adiknya yang cantik ini?"
"gak cape apa merem terus?ntar beleknya banyak loh kak hehe."
"kak yaampun, allah capek kali denger do'a ku buat kak Mark biar bangun."
"kak? bangun, setiap hari pasti bunda selalu nanya keadaan kak Mark. Bukan apa apa sih kak, capek aku ngejawabnya, tapi boong hehe."
"udah 3 bulan loh kak, mimpiin apa sih sampe gamau bangun gitu?"
"Ra? mau dibeliin makanan apa hm?"kata kak haechan sambil ngelus rambutku pelan.
"samain aja deh kak."
"yaudah, tunggu ya, jangan kemana mana."kata kak haechan, terus pergi ninggalin ruang rawat kak Mark.
"kak, kalau, aku mencintai umat yang bukan hamba Allah, itu pasti salah besar kan kak?"
"bodohnya, aku melanggar."
"aku butuh kak Mark buat jadi temen cerita, sayangnya, kak Mark lagi kayak gini kondisinya."
"kita berdua udah beda kak, dari segi mengucapkan salam, berdoa, ber ibadah. Rosarionya mungkin tidak akan pernah searah dengan kiblat kita."
"r-ra?"
"bagaimana bisa direstui jika kita saja tak pernah memiliki iman yang sama? iman kita saja sudah berbeda, bagaimana caranya untuk menggapai surga yang sama?"
"a-arana, i-itu k-kamu bukan?"
"bodohnya, aku selalu bermimpi. Dimasa depan, dia datang padaku,menyambut tanganku. Menunggumu berucap 'bawa aku dalam agamamu, kenalkan aku pada tuhanmu. Aku ingin meminta ijin, untuk mencintai umatnya.' "
"r-ra?"
"sebentar kak Haechan, ara lagi ngomong dulu sama kak Mark."
"r-ra....."
"kita bukan masjid dan gereja yang ditakdirkan berdiri berhadapan dengan perbedaan namun tetap harmonis. Jika mereka punya nyawa, siapa yang tahu kalau mereka bisa saling jatuh cinta? iya kan kak?"
"ar-araa, berhenti dulu, kepala gue sakit banget i-ini."
"MASYALLAH KAK MARK!"
"DOKTEEER! SUSTEEERRR! KAKAK SAYA SIUMAN INI."

KAMU SEDANG MEMBACA
religion
Fanfiction[SLOW UPDATE] "hei,kita ini dipertemukan dengan cara yang beda sama tuhan." "kamu ga bosen ngejalin hubungan yang setiap harinya melibatkan tuhan?"